Hujan Deras di Lokasi Banjir Bandang Sumut Hadang Pencarian Korban
Pencarian korban hilang banjir bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan terkendala cuaca buruk dan sulitnya memindahkan batuan besar. Tak ada korban yang ditemukan tiga hari terakhir.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
DOLOK SANGGUL, KOMPAS — Hujan deras turun pada Kamis (7/12/2023) siang hingga malam di lokasi pencarian 10 korban hilang banjir bandang Desa Simangulampe, Humbang Hasundutan. Hanya alat berat yang dapat bekerja sehingga penyisiran manual di darat dan perairan ditunda.
Turunnya hujan sejak pukul 14.00 baru mereda sekitar 20.00. Saat intensitasnya semakin lebat, aliran air dari atas bukit tampak semakin deras dan keruh. Para petugas SAR Gabungan akhirnya menjauh dari lokasi banjir bandang dan berlindung di tempat yang lebih aman. Hanya sebagian alat berat yang tetap beroperasi.
Operasi pencarian korban banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, diawali dengan menyisir wilayah perairan di tepi Danau Toba. Memasuki pencarian hari ke-6, operasi berfokus di wilayah perairan.
”Kami menurunkan tim penyelam dari Basarnas dan Direktorat Kepolisian Perairan Polda Sumut. Namun, belum ditemukan korban dari penyelaman ini,” kata Kepala Kantor SAR Medan Budiono.
Para penyelam menyisir tepi danau. Mereka baru bisa menyelam hingga kedalaman 12 meter. Belum diketahui secara pasti berapa kedalaman air di tepi Danau Toba itu karena diduga terjal.
Penyelam mencari korban sekitar 2 meter dari bibir danau, tetapi kedalamannya sudah lebih dari 12 meter. Pencarian di bawah air juga sulit karena jarak pandang sangat terbatas, hanya 30-50 sentimeter. Penyelam membawa penerang untuk meningkatkan jarak pandang.
”Kondisi di bawah air keruh dan banyak sampah. Batang pohon juga banyak yang tenggelam di bawah air,” kata penyelam dari Ditpolair Polda Sumut, Brigadir Kepala Jabaik Nainggolan.
Di darat, batu-batu berukuran besar masih menimbun 11 hektar wilayah permukiman, sawah, dan ladang. Sebanyak 15 alat berat ekskavator dan pemecah batu digunakan untuk memindahkan batu-batu besar berdiameter hingga 3 meter. Alat berat didampingi tim SAR untuk menyisir enam titik yang diduga tempat korban hilang.
Tim di darat menyisir dua sektor, yakni di area permukiman dekat bukit dan permukiman di tepi danau. Alat berat memecah batu-batu besar dan memindahkannya. Namun, pencarian tidak membuahkan hasil.
Dari 12 korban hilang, baru dua yang ditemukan. Satu ditemukan di bawah timbunan batuan besar, yakni Tiamin Sinambela (78), satu orang lagi terdampar di tepi danau sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, yakni Lian Lubis (19).
Kondisi di bawah air keruh dan banyak sampah. Batang pohon juga banyak yang tenggelam di bawah air.
Kepala Kepolisian Resor Humbang Hasundutan Ajun Komisaris Besar Hary Ardianto menyebut, kesulitan terbesar melakukan pencarian adalah memindahkan tumpukan batu-batu besar. Meskipun 15 alat berat dikerahkan, batu-batu itu sangat sulit untuk digeser. Batu juga menumpuk hingga ketinggian 5-6 meter. Sebanyak 12 rumah yang tertimbun tumpukan batu belum bisa diperiksa.
Polda Sumut juga mengerahkan anjing pelacak, tetapi belum ditemukan titik terang tiga hari terakhir ini. Pantauan Kompas, operasi pencarian manual oleh petugas dihentikan saat hujan mulai turun pada Kamis siang. Pencarian di wilayah perairan juga dihentikan karena cuaca buruk itu.
Saat intensitas hujan semakin lebat, aliran air dari atas bukit tampak semakin deras dan keruh. Petugas menjauh dari lokasi banjir bandang dan berlindung di tempat yang lebih aman. Hanya sebagian alat berat yang tetap beroperasi.
Johanes Sihombing (23), warga Simangulampe, berharap tim SAR gabungan bisa menemukan 10 korban hilang. Ayahnya merupakan salah satu korban hilang. ”Kami sangat berharap korban bisa ditemukan,” kata Johanes.
Sementara itu, warga yang rumahnya tergenang lumpur sudah mulai membersihkan rumah dan memindahkan harta benda yang masih bisa diselamatkan. Warga bergotong royong mengeluarkan lumpur yang menumpuk di dalam rumah hingga ketinggian 1 meter. Beberapa sepeda motor yang terendam lumpur dikeluarkan dari rumah.