Temuan TBC di Makassar Masih Kecil meski Dapatkan 5.444 Kasus
Ditemukannya 5.444 kasus TBC di Makassar masih jauh dari estimasi 14.000 kasus. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak kedua di dunia.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Sebanyak 5.444 kasus tuberkulosis ditemukan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sepanjang Januari-Oktober 2023. Namun, jumlah itu terbilang kecil dibandingkan estimasi kasus yang mencapai 14.000 kasus.
Hal itu mengemuka dalam sosialisasi eliminasi tuberkulosis atau TBC yang digelar Dinas Kesehatan Kota Makassar, Kamis (23/11/2023). Saat ini, pencarian orang dengan gejala TBC masih dilakukan.
”Estimasinya ada 14.000 kasus. Namun, yang terjaring 5.444 (kasus). Artinya, angka ini masih kecil,” kata Sierli Natar, penanggung jawab TBC dan kusta di Dinkes Kota Makassar.
Sierli mengatakan, ada beberapa kendala saat mencari penderita TBC. Dia menyebut warga masih membutuhkan paparan informasi terkait TBC. Namun, tidak semua yang sudah teredukasi juga mau memeriksakan diri.
”Karena itu, kami berharap keterlibatan semua sektor, semua pihak, untuk memerangi persoalan TBC ini bersama,” katanya.
Sejauh ini, meski belum ideal, progres pengobatan penderita TBC terus berjalan. Pada 2020, misalnya, Dinkes Kota Makassar mengobati 3.254 kasus dan 2.771 kasus di antaranya sembuh.
Selanjutnya, tahun 2021, terdapat 3.911 kasus yang diobati dan 3.361 kasus di ntaranya sembuh. Sementara pada 2022, terdata 5.863 kasus yang diobati dan 4.864 kasus sembuh.
Ke depan, pihaknya menargetkan menemukan setidaknya sembilan kasus per kelurahan hingga akhir tahun ini. Tim bakal disebar di 153 kelurahan untuk menjaring orang dengan gejala TBC.
Sementara itu, Fenni Fan, perwakilan Yayasan Koninklijke Nederlandse Centrale Vereninging tot bestridjing der Tuberculose (KNCV) Indonesia, mengatakan, pemberantasan dan eliminasi TBC di Indonesia sangat vital. Indonesia adalah negara yang menempati peringkat kedua di dunia dalam kasus TBC terbanyak.
Dia menyebut, di Indonesia estimasi TBC lebih dari 1 juta kasus. Artinya, setiap 30 detik, satu orang terkena TBC. Hal itu memicu 134.000 kematian pada tahun 2022 atau satu orang setiap empat menit.
”Kita pernah menghadapi Covid dan bahu-membahu melawan Covid. Mestinya pada kasus TBC juga sama. Ini belum lagi bicara TBC kebal obat yang jumlahnya juga cukup banyak,” katanya.