Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tahu di Bandung Rugi Jutaan Rupiah
Ribuan perajin tahu di Kota Bandung menjerit karena mengalami kerugian. Penyebabnya tingginya harga kedelai dalam sebulan terakhir.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Harga kedelai di Kota Bandung mencapai Rp 12.200 per kilogram atau melonjak dari sebelumnya paling tinggi Rp 10.000 per kilogram. Kondisi ini menyebabkan sedikitnya 1.000 perajin tahu rugi jutaan rupiah setidaknya dalam sebulan terakhir.
Ketua Paguyuban Perajin Tempe dan Tahu Jawa Barat Muhammad Zamaludin saat ditemui di tempat usahanya di kawasan sentra pabrik tahu Cibuntu, Kota Bandung, Kamis (23/11/2023), menuturkan, harga kedelai Rp 12.200 per kg sangat memberatkan perajin.
Sebelumnya, harga normal kedelai antara Rp 9.000 dan Rp 10.000 per kg. Ia memaparkan, kenaikan harga kedelai terus melonjak sejak awal Oktober.
”Rata-rata kerugian satu perajin tahu berkisar Rp 300.000-Rp 1 juta setidaknya dalam sebulan terakhir karena kami tetap bertahan menjual tahu ke konsumen dengan harga normal,” kata Zamaludin.
Meski ada perajin yang terpaksa mengubah ukuran tahu demi menekan kerugian, Zamaludin mengatakan, total produksinya tidak banyak berubah. Di Cibuntu, misalnya, produksi tahu masih mencapai 50 ton per hari.
Ke depan, ia berharap campur tangan pemerintah daerah dan Bulog untuk menstabilkan harga kedelai. Upaya ini demi melindungi para perajin dari kenaikan harga kedelai yang diimpor dari Amerika Serikat itu.
Rizki Darmawan, perajin tahu Cibuntu, Kota Bandung, Kamis (23/11/2023), mengatakan tetap menjual tahu dengan harga normal. Untuk satu papan yang terdiri atas 111 potong tahu dijual Rp 52.000.
Untuk mengatasi kerugian biaya produksi, kami mengurangi bahan takaran pembuatan tahu. Kami tidak menaikkan harga per papan untuk menjaga konsumen tak pindah ke perajin lain
”Untuk mengatasi kerugian biaya produksi, kami mengurangi bahan takaran pembuatan tahu. Kami tidak menaikkan harga per papan untuk menjaga konsumen tak pindah ke perajin lain,” kata Rizki.
Oki (25), pedagang tahu di Pasar Kosambi Kota Bandung, mengatakan belum menaikan harga tahu. Tahu ukuran besar dijual Rp 2.000 per potong, sedangkan tahu ukuran sedang Rp 1.400 per potong.
”Biasanya harga tahu di pasar tradisional akan melonjak apabila perajin berhenti berproduksi untuk sementara waktu. Sampai saat ini, kami masih mendapatkan suplai tahu dari para perajin dengan harga yang normal,” ucap Oki.
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan terus memantau kenaikan harga kedelai di pasaran. Ia menyatakan akan berkoordinasi dengan Bulog terkait masalah tersebut.
”Dari pantauan kami di sejumlah pasar tradisional, harga tahu masih normal. Kami akan bersinergi dengan Bulog untuk mencari solusi masalah ini,” ujar Meiwan.