Kemiskinan dan Tengkes Memengaruhi Pemenuhan Hak Anak
Menyiapkan generasi penerus yang berkualitas menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
GIANYAR, KOMPAS — Anak-anak adalah generasi masa depan bangsa. Menyiapkan generasi penerus yang berkualitas menjadi tanggung jawab dan kewajiban seluruh elemen bangsa. Pemenuhan hak anak turut dipengaruhi keberhasilan dalam menangani kemiskinan ekstrem dan tengkes atau stunting.
Hal itu disampaikan Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Gianyar I Wayan Sadra dalam acara peringatan Hari Anak Sedunia 2023 di Gedung Wantilan Pura Dalem Tampaksiring di Gianyar, Bali, Minggu (19/11/2023). Dalam sambutannya, dia mengatakan, upaya menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem dan menekan angka stunting juga menjadi bentuk perlindungan dan pemenuhan hak terhadap anak.
Sadra menyatakan, penyiapan generasi muda berkualitas juga dipengaruhi pemenuhan gizi anak sedari dini dan pendidikannya. ”Untuk itu, pemerintah bersama semua elemen bangsa bersama-sama mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan stunting,” kata Sadra.
Sadra menerangkan, Pemerintah Kabupaten Gianyar, yang dipimpin Penjabat Bupati Gianyar, menargetkan terjaganya inflasi, menurunnya angka tengkes, dan berkurangnya jumlah penduduk dengan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas dalam kurun satu setengah tahun ke depan.
Peringatan Hari Anak Sedunia 2023 di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Minggu, difasilitasi lembaga swadaya masyarakat bidang perlindungan anak dan pengembangan kesetaraan anak Yayasan Arek Lintang (Alit) Indonesia. Yayasan Alit didukung oleh Die Sternsinger Kindermissionswerk dan Schmitz Stiftungen. Acara ini melibatkan lebih dari 70 anak-anak sekolah dengan rentang usia mulai 7 tahun sampai 15 tahun.
Ketua Panitia Peringatan Hari Anak Sedunia 2023, yang juga Koordinator Wilayah Yayasan Alit Indonesia Cabang Bali, Ni Kadek Bumi Krismentari mengatakan, kegiatan peringatan Hari Anak Sedunia 2023 bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan terhadap anak dan pemenuhan hak anak. Acara peringatan Hari Anak Sedunia 2023 di Tampaksiring diisi kegiatan lomba cerdas cermat, lomba olahraga, dan lokakarya keterampilan, misalnya, membatik dan menenun.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan orasi dari perwakilan anak dan perwakilan Duta Remaja dari Yayasan Alit Indonesia mengenai harapan anak demi terwujudnya Indonesia sejahtera. Mewakili Duta Remaja Yayasan Alit Indonesia, M Rifki Hermawan asal Jember, menyatakan, anak Indonesia berharap besar bangsa Indonesia mampu setara dengan bangsa-bangsa lain.
Peringatan Hari Anak Sedunia 2023 bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan terhadap anak dan pemenuhan hak anak.
Menurunkan angka tengkes
Sadra mengatakan, pemerintah menjalankan program pemberian makanan tambahan bagi anak mulai usia 0 tahun untuk menangani kasus tengkes di Kabupaten Gianyar. Menurut Sadra, kasus tengkes di Gianyar pernah di kisaran 3 persen. Namun, selama pandemi Covid-19, kasusnya meningkat sehingga persentase stunting di Gianyar menjadi 5,17 persen.
Pemkab Gianyar menargetkan angka tengkes di Gianyar dapat diturunkan kembali ke kisaran 3 persen dalam waktu 1,5 tahun ke depan. Begitu pula dengan penanganan kemiskinan ekstrem, yang juga ditargetkan dapat diturunkan.
Direktur Eksekutif Yayasan Alit Indonesia Yuliati Umrah mengatakan, anak merupakan bagian penting dari dunia dan masa depan bangsa. Anak adalah penerus penghuni bumi. ”Kenyataannya, hingga hari ini, hak-hak anak belum terlindungi. Hari ini di Jalur Gaza anak-anak meregang nyawa, begitu pula anak-anak pengungsi Rohingya terombang-ambing di laut,” kata Yuliati.
Yuliati menambahkan, Hari Anak Sedunia diperingati setiap 20 November berangkai dengan Hari Anti Kekerasan pada Anak, yang diperingati tiap 19 November.
Dalam peringatan Hari Anak Sedunia 2023, menurut Yuliati, mereka mengajak semua pihak, terutama para pemangku kepentingan pembuat kebijakan, agar bersinergi dalam menyusun program dan regulasi dalam pemenuhan dan pelindungan hak anak. ”Masa depan bergantung pada siapa, yang disiapkan untuk mengisi masa depan itu,” kata Yuliati.
Programmer Officer Die Sternsinger Kindermissionswerk untuk Indonesia, Asia, dan Oseania, Claudia Rupp, menyatakan, langkah awal menempatkan hak anak pada posisi kuat adalah dengan mengetahui hak-hak anak dan sekaligus memastikan hak anak itu dipenuhi.