Promosi Desa Wisata Mengandalkan Budaya dan Adat Istiadat Lokal
Desa wisata turut menunjang pariwisata di Indonesia. Pengembangan desa-desa wisata didorong tetap mempertahankan budaya dan adat-istiadat lokal.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pengembangan pariwisata berkualitas, yang berkelanjutan di Indonesia juga bertumpu pada keberadaan desa-desa wisata di Tanah Air. Desa-desa wisata didorong tetap mempertahankan budaya dan adat-istiadat lokal sembari mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya.
Hal itu terungkap dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali Masa Bakti 2023-2026 dan rangkaian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PUTRI 2023 di Ruang Kerta Gosana Kantor Bupati Badung, Badung, Kamis (16/11/2023). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, PUTRI sebagai komponen pariwisata Indonesia agar turut mendorong desa-desa wisata tetap menjaga budaya, lingkungan, dan adat-istiadat setempat.
”Desa wisata sudah mendapat pengakuan dunia. Ini akan menjadi daya tarik unggulan, bukan hanya di Bali, (tetapi) juga di Indonesia,” kata Sandiaga, yang didampingi Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Ketua DPD PUTRI Bali I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha.
Sandiaga mengatakan, desa wisata mencerminkan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dengan mengandalkan potensi-potensi lokal. Desa-desa wisata di Indonesia, menurut Sandiaga, memiliki keunggulan, di antaranya, berbasis budaya dengan kekayaan adat-istiadatnya. Sandiaga menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengangkat dan mempromosikan keberadaan desa-desa wisata di Indonesia ke khalayak internasional.
Kemenparekraf menggelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) setiap tahunnya sebagai bentuk dukungan dan sekaligus promosi bagi desa-desa wisata di Nusantara. Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) juga mengadakan program Best Tourism Villages sebagai bentuk apresiasi bagi desa-desa wisata di dunia. Pada 2023, Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali, masuk sebagai desa wisata terbaik di dunia menurut penilaian UNWTO.
Sebelumnya, ketika memberikan sambutan dalam acara pelantikan DPD PUTRI Bali dan pembukaan Rakernas PUTRI 2023, Sandiaga juga meminta kalangan PUTRI, termasuk DPD PUTRI Bali, untuk mendorong pengembangan desa-desa wisata berbasis budaya sebagai upaya pengembangan pariwisata berkualitas, yang berkelanjutan.
Sandiaga mengatakan, kalangan PUTRI juga memiliki peran sentral dalam mendukung keberadaan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.
Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, kalangan pengusaha pariwisata, khususnya di Bali, harus belajar dan memetik pengalaman semasa pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid-19, menurut Partha, sektor pariwisata menyepi dan kondisi itu berdampak pada perekonomian Bali.
Ketika mengisi sesi dialog sebelum acara pelantikan DPD PUTRI Bali, Partha mengungkapkan, sektor pariwisata harus mampu lebih mengangkat dan memanfaatkan produk-produk lokal berkualitas, termasuk hasil pertanian.
”Pariwisata jangan lagi meninggalkan pertanian lokal. Beberapa anggota PHRI sudah membuktikan produk lokal juga berkualitas dan bisa mendukung pariwisata,” kata Partha dalam diskusi.