Jabar Didera Puting Beliung dan Longsor, 2.121 Warga Jadi Korban
Terjadi puluhan kejadian angin puting beliung dan longsor di wilayah Bogor dan Jawa Barat bagian selatan selama dua minggu terakhir.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Cuaca ekstrem melanda Jawa Barat karena fenomena pancaroba atau peralihan dari musim panas ke hujan sejak awal November 2023. Sebanyak 2.121 warga terdampak bencana serta 527 rumah rusak tertimbun longsor dan terendam air.
Hadi Rahmat Hardjasasmita selaku Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat di Bandung, Rabu (15/11/2023), mengatakan, puting beliung dan longsor paling dominan terjadi dalam dua minggu terakhir.
Hadi memaparkan, 27 peristiwa puting beliung terjadi di Bogor dan wilayah selatan Jabar. Puting beliung melanda sejumlah kabupaten, yakni Bogor, Bandung, Cianjur, Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya. Dua kota juga diterjang angin kencang, yakni Bogor dan Sukabumi.
Sebanyak 20 peristiwa longsor menimpa empat kabupaten di Jabar, yaitu Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Bandung. Satu kota juga diterjang longsor, yakni Bogor.
”Dampak cuaca ekstrem yang menjadi perhatian kami selama pancaroba adalah angin puting beliung, longsor, dan banjir. Angin puting beliung yang paling dominan dengan 27 peristiwa,” kata Hadi.
Ia menuturkan, masyarakat di daerah rawan bencana perlu meningkatkan upaya mitigasi. Hal ini untuk mencegah jatuh korban akibat cuaca ekstrem selama musim pancaroba.
Total ada 67 kejadian bencana alam selama dua minggu terakhir. Akibat bencana alam ini, 2.121 warga Jabar terdampak atau menjadi korban, dan 527 rumah rusak tertimbun longsor dan terendam air.
”Kami mengimbau masyarakat untuk berlindung di tempat yang aman saat terjadi angin puting beliung. Selain itu, warga yang bermukim di sekitar kawasan lereng bukit mewaspadai longsor dan banjir bandang saat terjadi hujan deras,” imbau Hadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Daya Rusak Air Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung Dini Dianawati mengatakan, pihaknya fokus menangani tujuh titik genangan air saat terjadi hujan deras di Kota Bandung. Adapun 68 titik telah ditangani Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung.
Total ada 67 kejadian bencana alam selama dua minggu terakhir. Akibat bencana alam ini, 2.121 warga Jabar terdampak atau menjadi korban serta 527 rumah rusak tertimbun longsor dan terendam air.
Tujuh titik genangan yang sementara ini ditangani ialah persimpangan antara Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Rumah Sakit, Pasar Gedebage-Saluran air Cipamulihan, Jalan Kopo-Saluran air Citarip, Jalan Layang Cimindi-Gunung Batu, Jalan Cibaduyut di bawah jembatan tol, dan saluran Rancabolang-Pasantren di Jalan Rancabolang. Titik genangan lainnya adalah persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Pasirkoja ke arah gerbang tol.
”Tujuh titik genangan masuk zona kuning karena masih ditangani hingga kini. Kami juga telah mengatasi masalah genangan air di 68 titik genangan air di Kota Bandung,” kata Dini.
Staf Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Neneng Sugianti, mengatakan, Bandung Raya telah memasuki musim pancaroba dalam seminggu terakhir. Rawan terjadi cuaca ekstrem dalam fenomena ini.
”Wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim pancaroba. Kami mengimbau warga mewaspadai fenomena ini karena rawan terjadi curah hujan tinggi, angin kencang disertai petir,” tutur Neneng.