Uzbekistan termotivasi untuk lolos ke babak selanjutnya. Kemenangan dari Kanada memberikan semangat lebih dalam menghadapi Spanyol pada laga terakhir Grup B dalam Piala Dunia U-17 2023.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Kemenangan dari Kanada menambah motivasi Uzbekistan untuk melaju lebih jauh dalam Piala Dunia U-17 2023. Tim berjuluk ”Serigala Putih” itu mengincar poin tambahan pada laga penentu melawan Spanyol, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (16/11/2023). Itu demi menjaga asa tim tersebut lolos ke babak selanjutnya.
Di Grup B, Uzbekistan menduduki peringkat ketiga klasemen sementara. Tim tersebut mengantongi tiga poin, sama dengan Mali yang berada di peringkat kedua. Mali unggul selisih dua gol sehingga menempati peringkat yang lebih tinggi.
Hanya saja, tim asuhan Jamoliddin Rakhmatullaev itu masih memiliki peluang lolos dari grup tersebut. Syaratnya, mereka harus bisa mengantongi poin laga terakhir. Kemenangan dari Spanyol akan membuat mereka mengakhiri pertandingan dengan raihan enam poin. Hasil seri pun bisa membuka peluang mereka lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik.
Setelah memenangi pertandingan kemarin, kami punya cukup motivasi dan kegembiraan dalam skuad. Memang, kami kalah pada laga pertama, tetapi kami tidak kecewa. Kami langsung fokus ke laga berikutnya.
”Setelah memenangi pertandingan kemarin, kami punya cukup motivasi dan kegembiraan dalam skuad. Memang, kami kalah pada laga pertama tetapi kami tidak kecewa. Kami langsung fokus ke laga berikutnya,” kata Rakhmatullaev, seusai sesi latihan, di Lapangan Kota Barat, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (15/11/2023).
Meski demikian, Spanyol adalah lawan yang berat. Skuad mereka diisi para pemain berkualitas. Tim berjuluk ”La Rojita” itu juga memenangi dua laga yang sudah dimainkan. Kemenangan itu membuat mereka mengantongi enam poin sekaligus berstatus sebagai juara Grup B. Dengan capaian itu, mereka juga sudah memastikan lolos ke babak selanjutnya.
Dalam dua laga terakhir, Spanyol bermain cukup dominan. Kendali permainan dipegang Pau Prim dan kawan-kawan dengan menguasai bola hampir sepanjang laga. Saat melawan Kanada, Spanyol berhasil menguasai bola 66 persen, sedangkan kontra Mali mereka bisa membukukan 50 persen penguasaan bola.
”Mereka bisa menguasai bola dan mengontrol permainan, tetapi kami sudah mempelajari cara bermain mereka. Kami menyiapkan rencana sendiri yang belum bisa saya sampaikan di sini,” kata Jamoliddin.
Pada sesi latihan, Kamis sore, terlihat tim asuhan Rakhmatullaev membuka latihan dengan lari mengelilingi lapangan. Menu latihan yang diberikan selanjutnya ialah ”rondo”. Sewaktu ”rondo”, pemain diminta membentuk lingkaran. Beberapa pemain lainnya disisakan berdiri di tengah lingkaran untuk merebut bola yang saling dioper oleh pemain yang berdiri melingkar tadi.
Selepas ”rondo”, Rakhmatullaev menginstruksikan anak asuhnya melahap menu latihan lainnya, yakni operan ”one two”. Para pemain dibagi ke beberapa kelompok yang masing-masing berisikan tiga orang. Dua pemain berlatih operan ”one two” untuk mengecoh satu pemain lain yang ditugaskan memotong operan tersebut.
”Kami merasa punya kesempatan untuk memenangi laga besok. Saya percaya pada tim dan seluruh pemain saya, kami bisa memenangi pertandingan,” kata Rakhmattulaev.
Secara terpisah, Pelatih Spanyol Jose Lana menyatakan, tidak akan menganggap remeh lawannya pada laga penentu nanti. Ia menyiapkan pertandingan nanti sebagaimana laga-laga lainnya. Pihaknya enggan lengah kendati sudah memastikan diri lolos dan bertengger di puncak klasemen sementara. Oleh karenanya, pemain-pemain terbaik tetap bakal diterjunkannya dalam laga melawan Uzbekistan.
”Mereka tim yang sangat bagus. Seluruh anggota tim bermain dengan penuh kerja keras. Pelatih juga menunjukkan kerja yang apik dalam tim tersebut,” kata Lana.
Laga lain, di Grup B, akan mempertemukan Mali melawan Kanada. Keduanya sama-sama kalah pada laga sebelumnya. Walau begitu, Mali menjadi tim yang berpeluang lolos karena sudah mengantongi tiga poin. Terlebih mereka menduduki peringkat kedua. Untuk itu, Mali akan bermain optimal demi memastikan poin tambahan sehingga lolos memasuki fase gugur.
Sebaliknya, Kanada menjadi satu-satunya tim yang belum mengantongi poin di grup tersebut. Mereka selalu kalah dari dua laga yang sudah dilakoni. Keadaan itu mengakibatkan mereka berada di posisi juru kunci. Tim itu sudah dipastikan tidak akan melaju ke babak selanjutnya.