Uzbekistan Membuka Peluang Lolos ke Babak 16 Besar
Peluang lolos ke babak 16 besar terbuka bagi Uzbekistan setelah menundukkan Kanada 3-0. Namun, langkahnya tidak bakal mudah. Lawan selanjutnya ialah pemuncak Grup B, yakni Spanyol.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Uzbekistan menaklukkan Kanada dengan skor akhir 3-0 dalam laga lanjutan Grup B Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023) malam. Kemenangan itu membuka peluang mereka untuk lolos ke babak 16 besar. Namun, langkahnya cukup berat mengingat mereka mesti menghadapi pemuncak grup, yakni Spanyol, pada laga berikutnya.
Pelatih Uzbekistan Jamoliddin Rakhmatullaev mengungkapkan, kemenangan kontra Kanada sangat berarti bagi timnya. Apalagi kemenangan itu diperoleh setelah kalah telak di laga pertamanya melawan Mali dengan skor akhir 3-0.
Dengan kemenangan itu, Uzbekistan mengantongi tiga poin. Poin yang dimiliki sama dengan peringkat kedua dari Grup B, yaitu Mali, yang baru saja ditaklukkan Spanyol, 0-1. Kondisi tersebut membuat Uzbekistan dan Mali sama-sama memiliki peluang lolos tergantung dari hasil pertandingan terakhir di grup tersebut.
”Pertandingan pertama (melawan Mali) bukan milik kami. Jadi, hari ini kami memberikan segalanya dalam pertandingan tadi,” kata Rakhmatullaev seusai laga.
Baginya, pertandingan selanjutnya akan seperti final. Untuk itu, ia siap memberikan segalanya dalam laga berikutnya melawan Spanyol. Namun, Rakhmatullaev menyadari, laga itu akan sulit dihadapi. Lebih-lebih Spanyol memiliki catatan positif dengan menang dua kali berturut-turut. Tim berjuluk ”La Rojita” itu juga belum sekalipun kebobolan.
Walau begitu, Rakhmatullaev enggan menyerah begitu saja. Ia meyakini setiap tim memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Dengan demikian, ia lebih memilih untuk fokus mempersiapkan tim agar bisa mengeksploitasi kekurangan yang dimiliki Spanyol.
”Jadi, kami akan mempelajari kelebihan dan kekurangan lawan kami. Saya yakin, anak-anak kami, tim kami, bisa memenangkan pertandingan besok,” kata Rakhmatullaev.
Keasyikan menyerang
Meski Uzbekistan memenangi dalam laga tersebut, sebenarnya laga berjalan cukup positif bagi Kanada pada awalnya. Tim asuhan Andrew Olivieri itu mengambil inisiatif menyerang.
Keasyikan menyerang, Kanada malah kebobolan lebih dahulu pada menit ke-22 lewat gol bunuh diri beknya, Richard Chukwu. Chukwu gagal mengantisipasi umpan silang dari gelandang Uzbekistan, Ollabergan Karimov. Bola sundulan Chukwu malah masuk ke gawang yang dijaga rekannya, Nathaniel Abraham.
Hanya butuh dua menit bagi Uzbekistan untuk menggandakan kedudukan. Gol kedua datang melalui sepakan keras Amirbek Saidov pada menit ke-24. Saidov dianggap berdiri dalam posisi offside. Namun, gol itu akhirnya disahkan setelah dilakukan pengecekan asisten wasit video (video assistant referee/VAR).
Semula, kami merasa bisa menang hari ini. Namun, kami akan mencari cara lain agar bisa meraih poin sewaktu menghadapi Mali. Kami tahu mereka juga sangat membutuhkan tiga poin untuk lolos ke babak selanjutnya. (Andrew Olivieri)
Saidov kembali menjebol gawang Kanada pada menit ke-81. Ia memanfaatkan umpan jauh dari kiper, Muhammadyusuf Sobirov, yang gagal dibaca kiper lawan, Abraham.
Sejatinya, Abraham keluar dari sarangnya untuk menghalau bola. Namun, ia tidak memprediksi bola akan memantul ke tanah. Terus berlari dari tengah lapangan, Saidov berhasil merebut bola dan memasukkannya ke gawang Kanada.
”Gol kedua dari lawan benar-benar menyakiti kami. Kami kesulitan membongkar pertahanan lawan ketika Uzbekistan sudah memasang pemain-pemain mereka di belakang. Kami coba menghadapinya, tetapi tidak berhasil bangkit,” kata Pelatih Kanada Andrew Olivieri.
Kekalahan itu membuat Kanada berada di posisi juru kunci dari Grup B. Laga selanjutnya, Olivieri dan anak asuhannya mesti menghadapi Mali yang baru saja dikalahkan Spanyol. Ia meyakini, pertandingan melawan Mali tidak akan mudah. Namun, ia akan mencoba semaksimal mungkin demi meraih poin dalam laga itu.
”Semula, kami merasa bisa menang hari ini. Namun, kami akan mencari cara lain agar bisa meraih poin sewaktu menghadapi Mali. Kami tahu mereka juga sangat membutuhkan tiga poin untuk lolos ke babak selanjutnya,” kata Olivieri.