Tercatat Lima Kasus Cacar Monyet di Jabar, Asal Penularan Belum Diketahui
Jumlah kasus cacar monyet di Jawa Barat meningkat menjadi lima pasien, tapi petugas belum ditemukan asal penularannya. Masyarakat diminta menerapkan hidup sehat dan waspada terhadap gejala penyakit itu.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Meski sudah tercatat lima kasus cacar monyet di Jawa Barat hingga pertengahan November 2023, asal penularannya belum bisa diketahui. Sejauh ini, pemerintah masih memantau kontak erat para pasien dan mengimbau masyarakat memperhatikan pola hidup sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi di Bandung, Senin (13/11/2023), memaparkan, kasus cacar monyet (monkeypox/mpox) ditemukan di Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon. Satu kasus warga Karawang tidak masuk dalam catatan Jabar karena telah berdomisili dan dirawat di Jakarta.
Meski demikian, lanjut Vini, pelacakan kontak erat terhadap keluarga pasien di Karawang tetap dilakukan. Hal serupa juga dilakukan kepada keluarga dari para penderita cacar monyet lainnya di Jabar meski pasien sudah dinyatakan sembuh.
Kasus terbaru ditemukan di Kabupaten Cirebon. Menurut data Dinkes Kabupaten Cirebon, pasien itu adalah laki-laki berusia 24 tahun. Dia dinyatakan positif cacar monyet pada Jumat (10/11/2023).
Dari pelacakan di Karawang, lanjut Vini, tidak ditemukan kasus baru atau gejala cacar monyet. Sementara itu, penelusuran dan pengawasan kontak erat dari pasien yang sudah sembuh juga terus dilakukan selama 21 hari setelah pasien dinyatakan terkena cacar monyet.
”Kontak erat dalam hal ini keluarga tetap kami pantau selama 21 hari. Kemarin yang di Bandung sudah lewat (21 hari) dan tidak ada yang positif. Di Karawang juga sama. Untuk kasus lainnya, sekarang masih dalam pengawasan,” ujarnya.
Akan tetapi, Vini menyatakan, pihaknya belum bisa menemukan asal penularan cacar monyet dari lima pasien ini. Sebagai langkah pencegahan, kesiapsiagaan di rumah sakit juga dilakukan agar pasien yang mengalami gejala cacar monyet mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan melalui laman kemkes.go.id, ada tujuh gejala cacar monyet yang perlu diwaspadai. Warga yang merasakan gejala ini juga diharapkan segera melapor sehingga bisa mendapatkan observasi dan penanganan.
Tanda-tanda ini, antara lain, sakit punggung, nyeri otot, sakit kepala, demam akut (lebih dari 38,5 derajat celsius), terjadi pembengkakan di sekitar leher atau selangkangan, kelemahan tubuh (asthenia), dan terjadi ruam pada kulit serta ditemukan lesi atau luka bernanah di kulit.
”Penyakit ini membutuhkan disiplin dari para pasien. Apalagi, penyakit ini mudah menular karena kontak erat. Karena ini mudah ditularkan melalui hubungan seksual, jangan dulu melakukannya terlebih dahulu,” ujarnya.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin juga meminta masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, rumah sakit di Jabar juga diinstruksikan untuk bersiaga agar langsung menerima pasien dengan gejala cacar monyet sehingga langsung mendapatkan penanganan.
”Penyebaran kasus ini masih terus dicari, yang penting semua rumah sakit tidak boleh menolak pasien dengan gejala cacar monyet. Warga juga harus siaga dengan membiasakan hidup sehat serta cukup istirahat,” ujarnya.