Satu Pasien Cacar Monyet di Jabar di Isolasi, Rumah Sakit Diminta Waspada
Satu pasien cacar monyet di Jabar masih dalam isolasi di RS Hasan Sadikin, sementara satu pasien dari Karawang yang dirawat di Jakarta dinyatakan sembuh. koordinasi dilakukan untuk penanganan di fasilitas kesehatan.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Satu pasien kasus cacar monyet di Jawa Barat masih dalam isolasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung. Penelusuran potensi penularan kasus tetap dilakukan, terutama dengan kontak erat. Rumah sakit di Jabar juga diminta untuk bersiaga.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Vini Adiani Dewi di Bandung, Kamis (2/11/2023), menyatakan, kasus cacar monyet atau mpoxdi Jawa Barat masih tercatat dua pasien. Satu pasien masih dalam isolasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Sementara satu pasien dengan identitas di Kabupaten Karawang telah dinyatakan sembuh.
Selain dua kasus tersebut, satu suspek dari Bogor juga telah dinyatakan negatif. Meski belum ditemukan kasus baru, Vini tetap meminta masyarakat untuk waspada karena penyakit mpox cepat menular.
”Hingga saat ini belum ada kasus baru. Di Jabar, baru ada dua kasus cacar monyet terkonfirmasi, satu dari warga Karawang dan satu di Kota Bandung. Untuk yang Bandung masih dalam isolasi, sementara yang di Karawang sudah sembuh,” ujarnya.
Meskipun pasien dari Karawang ini dirawat di Jakarta, petugas kesehatan di sana tetap melakukan penelusuran terhadap keluarga pasien itu. Dari penelusuran dengan metode anamnesa atau wawancara ini, Vini menyebut pihaknya tidak menemukan indikasi penularan mpox atau gejala yang mengarah ke penyakit tersebut.
”Di Karawang, tidak ada laporan penularan terhadap keluarga. Dari hasil anamnesa, selama 21 hari terakhir tidak ada keluarga pasien yang mengalami mpox. Untuk yang di Bandung, ini masih ditelusuri penularan dari mana karena disampaikan belum pernah kontak (dengan yang terkena mpox),” ujarnya.
Selasa pekan lalu didapati pasien suspek cacar monyet. Selanjutnya, dilakukan uji laboratorium dan hasilnya pada Jumat kemarin didapati pasien tersebut positif mpox.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin pun mengingatkan setiap fasilitas kesehatan waspada. Koordinasi perlu dilakukan untuk menyiapkan penanganan saat ada warga yang melaporkan penyakit yang mengarah pada mpox.
”Sampai saat ini belum ada imbauan pembatasan, semua dicegah dengan pola hidup sehat dan hindari kontak langsung. Untuk rumah sakit, sudah ada koordinasi sehingga sudah siap menerima seandainya ada yang terinfeksi,” ujarnya.
Pengunjung dan Pasien menunggu antrean pengambilan obat di RSUP Hasan Sadikin Bandung, Senin (4/11/2019).
Dalam keterangan terpisah, Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS Yovita Hartanti menyebutkan, satu pasien mpox yang masuk ini adalah laki-laki berusia 36 tahun dan berasal dari Kota Bandung. Perawatan di rumah RSHS ini, lanjutnya, bertujuan untuk menentukan derajat penyakit sehingga bisa menentukan langkah penyembuhan selanjutnya.
”Selasa pekan lalu didapati pasien suspek cacar monyet. Selanjutnya, dilakukan uji laboratorium dan hasilnya pada Jumat kemarin didapati pasien tersebut positif mpox,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung Ira Dewi Jani menjelaskan, pihaknya akan memantau anggota keluarga pasien yang tinggal serumah dengannya. Hal itu dilakukan bersamaan dengan pencarian kontak erat lainnya.
”Dari hasil pemantauan sampai Senin (30/10), kondisi pasien secara klinis masih stabil. Awalnya ada demam, pegal-pegal, dan sakit punggung. Kemudian muncul lesi (kulit yang pecah karena infeksi) di tangan dan kakinya sehingga berobat ke puskesmas dan ternyata mpox,” ujarnya.
Untuk mencegah penularan, Ira mengimbau masyarakat untuk menghindari sentuhan langsung dengan pasien yang diduga mpox. Kontak langsung dengan lesi membuat penularan menjadi lebih cepat, bahkan kulit luka yang terbang dalam jumlah banyak dan menempel di kulit orang juga bisa menular.
”Meski waspada, masyarakat diimbau tetap tenang. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengenal mpox secara dini mengenali tandanya. Kalau ada demam apalagi ada pembesaran kelenjar getah bening, harus waspada. Kalau timbul lesi yang di dalamnya terdapat nanah dan di tengahnya ada titik seperti donat, segera ke fasilitas kesehatan terdekat,” katanya.