Hujan Diprediksi Mulai Merata di DIY Pertengahan November
BMKG memperkirakan hujan di wilayah DIY baru mulai merata pada pertengahan November 2023. Saat ini, hujan masih parsial dan intensitasnya ringan.
Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Beberapa hari terakhir sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai diguyur hujan. Namun, titik hujan masih terbatas dan intensitasnya ringan. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hujan merata baru terjadi pertengahan November.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta BMKG, Warjono, mengatakan, saat ini, daerah yang sudah mengalami hujan adalah bagian utara, seperti Kabupaten Sleman bagian utara, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara. ”Di sana hampir setiap hari hujan, tetapi intensitasnya masih ringan,” ujarnya, Jumat (10/11/2023).
Adapun bagian tengah dan selatan, seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, kondisinya belum seperti itu. Di sebagian Kota Yogyakarta, hujan baru sekali turun pada Minggu (5/11/2023) malam.
Sejumlah daerah di DIY pun masih mengalami kekeringan ekstrem atau lebih dari 60 hari berturut-turut tanpa hujan. Hingga 10 November 2023, terdapat 27 dari 78 kecamatan yang masuk kategori tersebut yang tersebar di lima kabupaten/kota.
Warjono menjelaskan, hujan masih minim di DIY karena pertumbuhan awan hujan terkonsentrasi di tengah Pulau Jawa. Adapun wilayah DIY, yang berada di selatan Pulau Jawa, hanya kebagian sedikit awan hujan.
Namun, dia mengatakan, awan hujan akan perlahan bergeser ke selatan, mengikuti arah gerak semu matahari. ”Sehingga kami perkirakan mulai pertengahan November hingga akhir November hujan mulai merata di DIY,” ucapnya.
Pada saat itu, selain sudah merata, intensitas hujan juga meningkat menjadi ringan hingga sedang. Pada akhir November hingga Desember, intensitas hujan diperkirakan sedang, berkisar 20 milimeter (mm) hingga 100 mm per hari.
”Puncaknya pada Januari-Februari 2024. Intensitas hujan berkisar 100-200 mm per hari, bahkan bisa sampai 300 mm per hari,” kata Warjono.
Bantuan air
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan, total terdapat 44 kecamatan yang mengalami kekeringan. Kecamatan itu tersebar di empat kabupaten, yakni Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Adapun total warga yang terdampak kekeringan 174.167 jiwa.
Selama bencana ini, menurut Lilik, BPBD di keempat kabupaten itu menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang memerlukan. Ada pula bantuan air bersih yang disalurkan pihak ketiga. ”Totalnya 37.328.900 liter air bersih yang telah disalurkan di empat kabupaten itu,” ucapnya.
Lilik menjelaskan, selama masih ada permintaan dari warga, bantuan air bersih akan terus disalurkan. ”Meskipun, misalnya, di daerah itu sudah turun hujan karena biasanya hujan di awal-awal itu air belum meresap ke tanah. Air juga biasanya masih kotor,” katanya.