Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara
Presiden Jokowi meresmikan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara di kawasan PLTS Cirata, Jawa Barat. Fasilitas penghasil listrik 192 MW peak ini diharapkan bisa mewujudkan komitmen energi bersih di Tanah Air.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Terapung Cirata, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023). Bisa menghasilkan listrik sebesar 192 Megawatt-peak, infrastruktur ini mewujudkan mimpi Indonesia untuk membangun energi baru dan terbarukan terbesar di Asia Tenggara.
Presiden Jokowi bertolak dari Monumen Nasional, Jakarta Pusat, menggunakan helikopter menuju Purwakarta sekitar pukul 07.20. Tiba di kawasan PLTS Cirata, Presiden ditemani Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi serta pejabat pusat dan daerah lainnya.
”Mimpi besar kita untuk membangun energi baru terbarukan dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana. Kami berhasil membangun salah satu pembangkit listrik terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia,” ujar Presiden saat memberikan sambutan pukul 09.00.
PLTS terapung di Waduk Cirata merupakan kolaborasi PLN dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar. Berada di areal seluas 200 hektar, PLTS dengan 13 pulau modul ini berkapasitas 192 Megawatt-peak (MWp).
Energi yang dihasilkan mencapai 245 juta kilowatt per jam (kWh) per tahun atau dapat memasok listrik untuk 50.000 rumah tangga. Nilai investasi PLTS Cirata mencapai 145 juta dollar AS.
Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi menyambut baik kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab dalam penyediaan energi hijau ini. Dia berujar, PLTS Terapung Cirata ini menjadi batu loncatan untuk hubungan yang lebih baik dan bisa membantu Indonesia mewujudkan penggunaan energi hijau.
”Masdar sudah 20 tahun lebih membawa teknologi energi bersih ke rumah-rumah dan seluruh dunia. PLTS Terapung Cirata ini tidak hanya memberikan energi untuk rumah, tetapi juga komunitas. Kami bersama Indonesia menuju energi bersih untuk membuka peluang ekonomi,” ujarnya.
Pembangunan PLTS di Cirata dilakukan sejak 2015. Saat itu, dibuat PLTS 1 MW di atas lahan seluas 1 hektar. Fasilitas tersebut dinamakan C-Gen Park (Cirata Green Energy). Beberapa fasilitas yang erat dengan energi hijau di dalamnya adalah pelacak sumbu ganda, stasiun pengisian daya dari energi surya, dan kampus energi terbarukan untuk edukasi energi hijau.
Selain menghasilkan listrik, tutupan panel surya juga mampu mengurangi penguapan air dan meningkatkan hasil energi hingga 10 persen karena suhu lingkungan lebih rendah. PLTS yang menutupi permukaan waduk juga menghindari penggunaan lahan baru.
Saat ini, selain di Cirata, setidaknya ada tiga PLTS yang diharapkan segera beroperasi. Dua di antaranya ada di Bali, PLTS Bali Barat dan Bali Timur yang dikembangkan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk. Dua PLTS tersebut masing-masing memiliki kapasitas 25 MWp. (Kompas.id, 13 September 2023).
Satu lagi bakal berdiri di Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur yang direncanakan berkapasitas 50 MWp. Ditargetkan rampung 2024, PLTS IKN akan memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt hour (GWh) per tahun dan mampu mereduksi emisi sebesar 104.000 ton CO2 per tahun. Peletakan batu pertamanya dilakukan Presiden Jokowi pada 2 November 2023.
Ke depan, masa depan PLTS di atas waduk masih terbuka lebar dikembangkan. Berdasarkan paparan Pembangkit Jawa Bali, Indonesia memiliki lebih dari 192 bendungan dengan luas tangkapan 86.247 hektar.