Antusiasme Tinggi, Puluhan Ribu Tiket Piala Dunia U-17 di Bandung Terjual
Setidaknya 10.000 tiket terjual untuk pertandingan perdana Piala Dunia U-17, Jepang versus Polandia, di Kabupaten Bandung. Tingginya antusiasme publik diharapkan memberikan efek positif mendongkrak perekonomian daerah.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Masyarakat antusias untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sekitar 10.000 tiket untuk pertandingan perdana antara Jepang dan Polandia telah terjual.
”Diperkirakan 10.000 penonton akan menyaksikan pertandingan perdana Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat. Para penonton bukan hanya dari Kabupaten Bandung, melainkan juga daerah lain di Jawa Barat,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna, saat dihubungi, Kamis (9/11/2023).
Dadang memperkirakan penonton yang menyaksikan tiap pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat lebih dari 10.000 orang. Ia mengapresiasi ajang ini karena akan berdampak positif bagi perekonomian di Kabupaten Bandung.
Stadion Si Jalak Harupat menjadi venue pertandingan fase Grup D dan F. Grup D diisi oleh Argentina, Jepang, Polandia, dan Senegal. Sementara itu, Jerman, Meksiko, Selandia Baru, dan Venezuela akan berlaga di Grup F.
Laga perdana di Stadion Si Jalak Harupat adalah Jepang melawan Polandia, yang akan berlangsung pada Jumat (10/11/2023) pukul 16.00 WIB.
”Berdasarkan laporan terakhir, sejumlah hotel di Kabupaten Bandung telah terisi penuh. Kami juga menyiapkan 100 pelaku usaha kecil dan menengah selama ajang Piala Dunia U-17,” ujar Dadang.
Si Jalak Harupat akan menjadi arena Piala Dunia U-17 pada 11-18 November 2023. Stadion itu berkapasitas 27.000 tempat duduk.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Hilman Kadar mengatakan, pengalihan arus lalu lintas menuju Stadion Si Jalak Harupat telah disiapkan. Hasil koordinasi dengan Polresta Bandung, pengalihan arus lalu lintas akan dilaksanakan dua jam sebelum pertandingan dan sebelum pertandingan berakhir selama dua jam.
”Selama pengalihan arus lalu lintas, pengendara dari Soreang akan diarahkan melalui Jalan Gajah Mekar hingga Jalan Patrol. Sebanyak 75 personel Dishub Kabupaten Bandung akan diterjunkan untuk pengamanan lima titik arus lalu lintas. Salah satunya adalah jalan di depan Stadion Si Jalak Harupat,” tuturnya.
Hilman menambahkan, 30 bus pengumpan ulang alik (shuttle) yang disiapkan Pemkab Bandung dan Pemprov Jawa Barat untuk membawa penumpang dari Gedung Budaya Sabilulungan (GBS) ke Stadion Si Jalak Harupat. Jarak dari GBS ke stadion mencapai 3,5 kilometer.
”Rute perjalanan bus shuttle untuk penonton melalui jalan arteri ke stadion dan kembali ke GBS melalui Jalan Tol Soreang. Bus dengan kapasitas 70 penumpang akan mengantar penumpang setiap 7 hingga 10 menit,” ujarnya.
Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal (Pol) Bariza Sulfi memastikan Polda Jabar telah siap 100 persen untuk mengamankan perhelatan Piala Dunia U-17 di Bandung. Total sebanyak 2.855 personel diterjunkan dalam pengamanan ajang dua tahunan ini.
Ia pun meminta masyarakat yang menonton pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat dengan sopan dan tertib. Sebab, ajang ini menjadi bukti kepercayaan dunia bagi Indonesia, khususnya Jabar.
”Sebanyak 2.855 personel terdiri dari 2.600 personel Polri dan 255 steward atau pengawas pertandingan. Sebanyak 255 orang ini berada langsung di lokasi pertandingan, sedangkan kami akan mengamankan area stadion, rute perjalanan tim peserta, tempat latihan, hingga hotel tim,” kata Bariza.