Gelaran Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia ini diharapkan bisa lebih memperkenalkan seni dan budaya Jawa Barat di mata dunia.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kedatangan Trofi Piala Dunia U-17 di Kota Bandung, Jawa Barat, menandakan rangkaian gelaran sepak bola ini semakin dekat. Kemeriahan ajang olahraga ini diharapkan bisa memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata Jabar ke pentas dunia.
Ratusan warga memadati area Taman Cikapayang Dago, Kota Bandung, Minggu (22/10/2023). Mereka menyaksikan Trofi Piala Dunia U-17 yang dipamerkan dan dibuka untuk umum sejak pukul 06.00. Sebelumnya, iring-iringan bola raksasa digulirkan dari arah Rumah Sakit Borromeus menuju Taman Cikapayang dan diikuti oleh masyarakat dalam suasana Car Free Day Dago tersebut.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menyatakan, gelaran Piala Dunia U-17 Indonesia 2023 ini perlu disambut baik. Apalagi, Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, menjadi salah satu arena pertandingan di babak penyisihan dari laga kelas dunia tersebut.
”Kami sebagai masyarakat Jabar menyambut baik Piala Dunia U-17 dan Stadion Si Jalak Harupat terpilih sebagai salah satu tuan rumah. Kami berkomitmen, Piala Dunia U-17 akan menjadi turnamen yang tidak terlupakan,” ujarnya.
Komitmen itu bakal diwujudkan dengan memperkenalkan wisata dan budaya di Jabar. Menurut Bey, sepak bola sebagai bahasa universal yang melibatkan berbagai aspek menjadi sarana yang baik untuk mementaskan Jabar ke tingkat dunia.
”Piala Dunia U-17 tidak hanya olahraga, tetapi juga bisa mempererat seni dan budaya. Tidak hanya pertandingan yang mendunia, tetapi juga seni budaya dari Jabar menjadi dikenal,” kata Bey.
Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia ini akan berlangsung di empat kota, di antaranya Jakarta International Stadium di Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Stadion Manahan di Kota Surakarta, dan Stadion Gelora Bung Tomo di Kota Surabaya. Stadion Si Jalak Harupat rencananya menjadi tempat berlaga Grup D dan Grup F. Kedua grup ini diisi oleh tim dari negara-negara Amerika Latin, Eropa, Asia, dan Afrika.
”Targetnya lolos penyisihan grup dan mari kita doakan bersama,” ujar Bey dalam pembukaan acara tersebut.
Dalam ajang ini, Indonesia masuk ke dalam Grup A bersama Ekuador, Panama, dan Maroko. Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha menyatakan, persiapan terus dilakukan dengan fokus pertandingan pertama, yakni saat menghadapi Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, pada 10 November 2023.
”Untuk Timnas, mereka harus fokus pada kejuaraan dulu dan tidak memikirkan yang lain. Bagi mereka, ini adalah sekali seumur hidup karena umur mereka tidak akan terulang kembali. Jalankan seluruh latihan dan percayakan kepada pelatih,” ujarnya.
Selain Stadion Si Jalak Harupat, lima lapangan sepak bola lainnya di Jabar juga menjadi arena latihan bagi tim sepak bola yang akan bertanding. Di Kabupaten Sumedang, lapangan ini berada di Universitas Padjadjaran dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Sementara itu, lokasi latihan di Kota Bandung berada di Stadion Arcamanik, Stadion Sidolig, dan Institut Teknologi Bandung.
Vidiah (39), warga Kota Bandung, berharap kehadiran Trofi Piala Dunia U-17 di Kota Bandung ini memacu semangat anaknya untuk lebih giat lagi berlatih sepak bola. Dia juga tidak sabar menunggu pertandingan agar bisa membawa anaknya menonton laga sepak bola dari tim-tim level dunia ini.
”Akhirnya setelah antre, kami bisa berfoto dengan trofi. Sekarang anak saya sudah mulai masuk sekolah sepak bola (SSB) dan kami sebagai orangtua memberikan yang terbaik. Lumayan, saat anak-anak bermain bola, mereka tidak memegang gadget,” ujarnya.