Karnaval Tenun dan Jambore Fotografer Rayu Wisatawan Datang ke Sultra
Pemprov Sultra mengagendakan dua kegiatan di awal Desember. Sultra Tenun Karnaval dan Jambore Nasional Fotografer Indonesia diharapkan turut mendongkrak pariwisata daerah.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Tenun Karnaval dan Jambore Nasional Fotografer Indonesia diandalkan Sulawesi Tenggara menarik banyak kunjungan wisata di awal Desember 2023. Acara ini diharapkan menggeliatkan lagi gairah wisata daerah.
Sultra Tenun Karnaval akan digelar 2-3 Desember. Sementara Jambore Nasional Fotografi Indonesia (JNFI) berlangsung 1-3 Desember. Keduanya diselenggarakan di Kendari.
”Karnaval tenun adalah kegiatan tahunan. Sempat berhenti karena pandemi, tahun ini digelar lagi bersama jambore fotografer,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Harli Tombili di Kendari, Rabu (8/11/2023).
Karnaval tenun, ia melanjutkan, bertujuan memperkenalkan kekayaan tenun di wilayah Bumi Anoa, sebutan untuk Sultra. Bersama jambore fotografi, keduanya diharapkan menyedot ratusan hingga ribuan orang.
”Kita punya banyak spot wisata, baik laut, darat, budaya, maupun sejarah. Dari Pulau Bokori dan Labengki, hingga kekayaan alam dan budaya. Pengunjung dapat menikmati kekayaan yang hanya ada di Sultra,” ujarnya.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif di Dinas Pariwisata Sultra Syamsinar menyampaikan, tema karnaval tenun tahun ini adalah ”Legenda Sultra”. Hal ini merujuk pada kisah dan peninggalan budaya di Sultra.
”Pesertanya 17 pemerintah kabupaten dan kota di Sultra serta masyarakat umum. Harapannya acara-acara itu dapat membangkitkan lagi sektor wisata di Sultra,” ujarnya.
Seperti daerah lainnya, pariwisata di Sultra bergejolak dihantam pandemi. Kunjungan di beberapa daerah tujuan wisata yang sebelumnya ramai tiba-tiba anjlok drastis. Di Wakatobi, yang merupakan daerah pariwisata unggulan nasional, misalnya, pelaku usaha sangat kesulitan.
Aris Daeng, perwakilan panitia JNFI, mengungkapkan, jambore adalah kolaborasi Yayasan Fotografi Indonesia (YFI) dan Pemprov Sultra. Di sana, fotografer dari seluruh Indonesia akan bertemu. Mereka juga menggelar pelatihan, diskusi, hingga kompetisi fotografi tingkat nasional.
”JNFI 2023 hendak menjadi sarana memperkuat jejaring fotografi serta meningkatkan industri atau bisnis fotografi secara nasional. Baik mereka yang menjadikan fotografi sekadar hobi, komoditas industri, atau materi pengajaran para akademisi,” katanya.