Setelah menerpa Gunung Arjuno dan Bromo, kebakaran hutan dan lahan kini menimpa Gunung Kawi di Kabupaten Malang. Petugas gabungan masih berjuang memadamkan api.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Hutan di lereng sisi atas Gunung Kawi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terbakar. Api diketahui pertama kali pada Selasa (7/11/2023) malam. Hingga Rabu (8/11/2023) sore upaya pemadaman oleh tim gabungan masih dilakukan.
Kebakaran itu melanda hamparan vegetasi di kawasan Hutan Lindung Batu Tulis. Lokasi tepatnya di Petak 193 dalam Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Wagir Balai Kesatuan dan Pengelolaan Hutan Kepanjen.
Hingga Rabu pukul 15.30 belum diketahui api sudah padam atau masih berkobar. ”Tim masih di lokasi kebakaran. Ada kendala komunikasi,” ujar Sadono Irawan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.
Di lokasi kebakaran, katanya, tidak ada jaringan komunikasi. Pihaknya belum bisa menghubungi satu pun petugas di lapangan untuk menanyakan perkembangan.
Rabu siang, tim pendukung, termasuk TNI, Polri, Perhutani, dan sukarelawan, turut berangkat menuju lokasi. ”Sekarang yang terbakar masih di lereng. Yang kita khawatirkan menjalar ke lokasi lain. Oleh karena itu, kawan-kawan membuat sekat bakar supaya tidak masuk ke sabana,” ucapnya.
Sejauh ini belum diketahui pasti berapa luas wilayah yang terbakar. Begitu pula dengan penyebab munculnya api yang belum bisa dipastikan apakah akibat ulah manusia atau faktor alam.
Kondisi lereng Kawi yang terjal menjadi kendala tersendiri untuk pemadaman. Berbeda dengan gunung lain di wilayah Malang yang sebelumnya terbakar, seperti Arjuno yang lebih landai, lereng Kawi lebih curam. Selain itu, jarak tempuh menuju ke lokasi juga cukup jauh. Tim harus berjalan kaki dengan waktu tempuh tujuh jam.
Sekarang yang terbakar masih di lereng. Yang kita khawatirkan menjalar ke lokasi lain.
Hingga kini hujan juga belum turun merata di lereng Kawi. ”Seperti wilayah lain di Malang Raya, hujan di lereng Kawi masih spot-spot. Belum semua basah dan ada jeda,” kata Sadono.
Secara terpisah, Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Malang Inspektur Satu Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya turut serta dalam pemadaman kebakaran lahan di Kawi. Ia mengingatkan masyarakat agar selalu mewaspadai kebakaran hutan.
”Siang tadi dilaksanakan apel gabungan pemberangkatan tim pemadaman ke wilayah Batu Tulis di lapangan Dusun Precet, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir. Mereka menggantikan tim pertama yang sudah ada di atas. Setiap tim terdiri atas tujuh personel gabungan,” ujarnya.
Menurut Taufik, titik api pertama kali terdeteksi melalui aplikasi pemantau kebakaran pada pukul 20.35. Tim gabungan kemudian merespons dengan pemadaman dan pemantauan dari pos RPH Wagir.
Kawi menjadi gunung ketiga di wilayah Kabupaten Malang yang mengalami kebakaran lahan selama musim kemarau tahun ini. Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan cukup masif terjadi di Arjuno (perbatasan Malang, Pasuruan, Batu, dan Mojokerto) dan Bromo.
Bahkan, luas lahan yang terbakar di Arjuno mencapai 4.800 hektar dan membutuhkan pemadaman dari udara menggunakan dua helikopter. Selain vegetasi, kebakaran lahan di kawasan itu juga merusak perpipaan air bersih masyarakat.