Distribusi Logistik Pemilu Tahap Pertama di Jabar Capai 50 Persen
Distribusi logistik Pemilu 2024 tahap pertama di Jawa Barat telah mencapai 50 persen. KPU Jabar telah menyiapkan logistik untuk daerah-daerah dengan jarak terjauh.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Distribusi logistik Pemilu 2024 tahap pertama di Jawa Barat telah mencapai 50 persen. Jabar menjadi provinsi dengan jumlah tempat pemungutan suara atau TPS terbanyak di Indonesia pada pemilu tahun depan, yakni 140.457 TPS.
Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar Hari Nazarudin mengatakan, distribusi logistik tahap pertama itu meliputi bilik suara, kotak suara, tinta, segel, dan segel plastik. Sebagian besar logistik telah tiba di gudang yang disiapkan jajaran KPU di 18 kabupaten dan 9 kota di Jabar.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”KPU di setiap kabupaten dan kota telah menyediakan satu hingga dua gudang. Kami juga terus menggelar rapat bersama seluruh jajaran dan operator Sistem Informasi Pencalonan (Silon) untuk penyediaan logistik pemilu,” kata Hari di Bandung, Selasa (7/11/2023).
Hari memaparkan, proses distribusi logistik tahap pertama di Jabar mencapai 50 persen. Ditargetkan distribusi logistik tahap pertama tuntas pada 23 November 2023.
Berdasarkan data KPU Jabar, terdapat 140.457 TPS di provinsi tersebut. Jumlah itu merupakan yang terbanyak di Indonesia. Adapun jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Jabar juga tertinggi di Indonesia, yakni 35.714.901 orang.
Hari menuturkan, penyediaan gudang oleh KPU di 18 kabupaten dan 9 kota di Jabar disesuaikan dengan jumlah DPT dan kondisi wilayah. KPU Jabar pun telah memetakan dan menyiapkan logistik untuk daerah-daerah dengan jarak terjauh.
”Distribusi logistik tahap kedua akan dilakukan pada 12 November 2023 hingga 9 Januari 2023. Logistik tahap kedua meliputi surat suara, formulir, sampul DCT (daftar calon tetap), dan alat bantu untuk penyandang tunanetra,” tutur Hari.
Ia menambahkan, KPU Jabar terus berkoordinasi dengan perusahaan yang menjadi penyedia jasa pengiriman logistik tahap pertama. ”Kami akan melaporkan ke penyedia jasa apabila ditemukan kerusakan pada salah satu logistik yang dikirimkan ke gudang. Mereka akan bertanggung jawab untuk menggantinya,” ujarnya.
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Badan Pengawas Pemilu Jabar Muamarullah mengatakan, upaya pengawasan distribusi logistik tahap pertama terus dilakukan. Bawaslu Jabar pun terus menghimpun informasi dari jajarannya di setiap kabupaten dan kota.
Muamarullah mengungkapkan, berdasarkan hasil pengawasan itu, Bawaslu Jabar menerima laporan adanya lima botol tinta yang tumpah di Kota Sukabumi. Hal ini membuat volume tinta menjadi berkurang.
”Belum diketahui penyebab lima botol tinta itu tumpah. Kami akan berkoordinasi dengan KPU terkait hasil temuan ini,” ucap Muamarullah.