Misi Hijaukan IKN lewat Persemaian Mentawir
Persemaian Mentawir memproduksi 15 juta bibit per tahun, dengan berbagai jenis pohon, disiapkan untuk menghijaukan IKN.
Persemaian Mentawir tidak bisa dilepaskan dari masa depan Ibu Kota Nusantara kelak. Dari sana, jutaan batang pohon bakal berkontribusi untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau dan mendunia.
Tangan Siti Mariam (35), pekerja di Persemaian Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, cekatan menyiangi rumput di area persemaian, Kamis (2/11/2023). Panas terik tidak membuat semangatnya layu.
Kedatangan Presiden Joko Widodo dan rombongan CEO dari berbagai perusahaan dalam kegiatan Kompas100 CEO Forum pada pagi itu bahkan membuatnya semakin bersemangat. Sama seperti mereka, Siti juga punya harapan besar bibit-bibit tanaman yang dirawatnya bakal menghijaukan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berbagai jenis bibit pohon di Persemaian Mentawir ini nantinya akan disiapkan untuk menghijaukan IKN. Persemaian di atas lahan seluas 120 hektar ini diproyeksikan memproduksi bibit dengan kapasitas 15 juta bibit per tahun. Sejak dibangun tahun 2022, kini Persemaian Mentawir memiliki 3,8 juta bibit pohon.
”Bibit-bibit yang disemai harus dirawat supaya nanti bisa tumbuh dengan baik di lokasi penanaman,” ujar Ria, panggilan Siti Mariam, warga Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, itu.
Ada target besar di depan mata, Ria dan petugas lainnya bekerja keras. Ia tidak keberatan menempuh perjalanan panjang dari rumah menuju persemaian menjadi buktinya. Setiap hari, dia berangkat dari rumahnya menggunakan sepeda motor menuju titik kumpul pekerja di Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 47 dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.
Dari Km 47, para pekerja dijemput dengan truk menuju lokasi persemaian. Perjalanan menuju lokasi persemaian biasanya memakan waktu 1 jam.
Sampai di lokasi persemaian, pengawas membagi tugas kepada para pekerja. Ada yang bertugas menyiapkan media tanam, menyiram, memupuk, merapikan bibit, dan menyiangi rumput di sekitar bibit.
”Saya tidak keberatan karena bekerja sejak 15 Agustus 2023, saya dibayar Rp 110.000 per hari. Pengawas dan teman-teman kerja di sini juga baik,” katanya.
Ria juga tidak keberatan kerja lembur. Ada tambahan uang lembur sebesar Rp 20.000 per jam yang bisa ia terima.
”Seminggu terakhir saya lembur. Jika biasanya masuk pukul 09.00 (Wita) dan pulang pukul 16.00, saat lembur pulang pukul 17.00-16.00,” kata orangtua tunggal dengan dua anak itu.
Lihat juga: Para CEO Berkunjung ke Persemaian Mentawir
Tidak hanya Ria yang bahagia. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi juga bangga dengan pesona kawasan seluas 120 hektar itu. Terakhir, dia berbagi rasa itu dengan peserta Kompas100 CEO Forum 2023. Bahkan, Presiden menjelaskan langsung sejumlah hal terkait persemaian dan kontribusinya bagi IKN kelak.
”Kita ingin membangun Kalimantan hijau dan Nusantara forest city. Jadi kita siapkan dan nanti akan ditanam di Nusantara,” kata Presiden.
Dengan proyeksi kapasitas produksi 15 juta-16 juta per tahun, keinginan Presiden menjadikan Mentawir sebagai penyuplai utama pohon-pohon di Nusantara seharusnya bisa terwujud. Meski di pelosok, metode penanamannya tidak dilakukan sembarangan.
Selain tiga blok area tumbuh tanaman induk, ada juga rumah pembibitan dan rumah perkecambahan. Bahkan, dibuat juga satu embung untuk menjamin air baku di area persemaian.
Sejauh ini, hasilnya terlihat. Jenis bibit yang ditanam beragam, mulai dari tanaman kayu seperti ulin, meranti, balsa, gaharu, nyampul, hingga tanaman buah seperti petai, jambu, sampai durian.
Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN Pungky Widiaryanto mengatakan, persemaian itu tidak hanya akan menghijaukan. Bibit pohon di sana juga bakal menyelamatkan lingkungan.
Menurut Pungky, degradasi hutan dan lahan sebelumnya sudah terjadi di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, jauh sebelum penetapan IKN di Kalimantan Timur. Penyebabnya, banyak pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan tata ruang yang direncanakan dan alih fungsi lahan.
Untuk itu, pemerintah mencatat, 120.000 hektar hutan di IKN harus direstorasi. Sejak 2022 sampai Oktober 2023, misalnya, ada 3.800 hektar hutan dan lahan sudah direhabilitasi.
Tahun ini, rehabilitasi lahan bakal lebih luas. Menurut rencana, ada 28.430 batang tanaman yang bakal ditanam hingga tahun ini. Hingga Oktober 2023, sudah 26.523 batang yang ditanam. Sebagian berasal dari Persemaian Mentawir. ”Kondisi tanaman yang sehat tercatat sebanyak 24.452 batang,” ungkap Pungky.
Takjub
CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama takjub melihat Persemaian Mentawir yang kelak bakal berperan besar menghijaukan IKN. ”Saya yakin ibu kota yang baru akan lebih hijau. Jika dilihat dari tanaman yang disiapkan, saya rasa nanti akan bagus sekali,” katanya.
CEO Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya juga kagum dengan Persemaian Mentawir. Menurut dia, pembibitan merupakan bagian penting dalam pembangunan yang ramah lingkungan.
Ia mencontohkan, dalam banyak kasus pembangunan kerap kali banyak pohon yang rusak.
Pohon-pohon tersebut, kata Christian, perlu dikembalikan agar fungsinya tetap ada, baik itu mencegah longsor, menyerap air, maupun memproduksi oksigen.
”Presiden sudah kasih contoh. Jutaan pohon sudah disiapkan untuk menghijaukan IKN. Saya rasa itu yang sangat impresif,” kata Christian.
Saya yakin ibu kota yang baru akan lebih hijau. Jika dilihat dari tanaman yang disiapkan, saya rasa nanti akan bagus sekali. (Lilik Oetama)
Sementara itu, Direktur PT Kideco Jaya Agung Arif Kayanto berharap Persemaian Mentawir bisa membawa IKN menjadi kota hijau yang mendunia. Dia yakin, dengan kapasitas yang besar, bibit-bibit pohon dari persemaian ini bergulir untuk penghijauan di seluruh area IKN.
”Ini merupakan salah satu kolaborasi dari pihak swasta dan pemerintah sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan IKN,” katanya.
Apalagi, kata Arif, saat ini, geliat pembangunan kota baru sangat luar biasa. Sejumlah bangunan penting, seperti Kantor Presiden, juga mulai tampak wujudnya. Progresnya sudah mencapai 51 persen, sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi.
”IKN ini sungguh luar biasa, diharapkan bisa lebih mendunia. Tidak lagi hanya di level nasional karena IKN ini akan menjadi percontohan suatu kota baru yang modern dan hijau,” katanya.
Persemaian Mentawir tidak hanya bakal menghijaukan IKN dan sekitarnya. Keberadaan berbagai bibit pohon di sana berpotensi menyelamatkan kawasan yang rusak dan terus memberi sejahtera bagi manusia di sekitarnya.