Dua Kantor Pemda NTT Rusak akibat Gempa Magnitudo 6,3
Gempabumi M 6,3 sebabkan Kantor Gubernur NTT dan Kantor Bupati Kupang rusak. Menunggu kajian tim ahli mengenai tingkat kerusakan, aktivitas ASN tetap berjalan.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA, FRANS PATI HERIN, ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang dan Kantor Bupati Kupang di Oelamasi rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,3. Kerusakan juga terjadi pada pusat perbelanjaan, gedung sekolah, dan rumah penduduk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Timur Ambros Kodo di Kupang mengatakan, Kantor Gubernur NTT rusak. Namun, seberapa berat tingkat kerusakan masih dikaji tim ahli bangunan dari Dinas PUPR NTT.
”Hasil pantauan tim BPBD, ada keretakan-keretakan di setiap bagian dinding bangunan kantor gubernur. Demikian juga lift utama di kantor itu untuk sementara ada permintaan Pak Sekda tidak digunakan dulu. Tentu ada kerusakan, tetapi seberapa besar, belum diketahui. Jadi, semua ASN pakai tangga beton untuk naik turun lantai 1-4 di kantor itu,” kata Ambros, Kamis (2/11/2023).
Tim dari PUPR NTT akan memeriksa kondisi lift kemudian menentukan kategori kerusakan. Apakah masih dapat dipakai seperti biasa atau perlu perbaikan. Larangan penggunaan lift ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Keretakan pada sejumlah titik dinding bisa berdampak pada keamanan lift.
Selain itu, Kantor Pusat Bank NTT berlantai lima dan salah satu pusat perbelanjaan dengan tiga lantai di Kota Kupang juga mengalami kerusakan. Dinding bangunan retak–retak dan plafon bangunan berjatuhan di beberapa bagian. Satu rumah warga ikut rusak. Bagian dinding bangunan jatuh berhamburan di lantai. Kerusakan ini pun masih dalam kajian tim ahli.
Kantor Bupati Kabupaten Kupang juga dilaporkan mengalami kerusakan dan belum ditetapkan kategori kerusakan kantor itu. Hasil pantauan petugas BPBD Kupang mendapati sebagian besar plafon bangunan mengalami kerusakan, jatuh berhamburan di lantai.
Total kerusakan rumah penduduk terdiri atas 6 unit di Kabupaten Kupang dan 12 unit di Kota Kupang. Semuanya masuk dalam kategori rusak sedang. Sementara untuk fasilitas umum, di Kabupaten Kupang 8 unit, Kota Kupang 4 unit, dan Timor Tengah Selatan 1 unit. Semuanya kategori ringan sampai sedang.
"Tim gabungan masih terus melakukan pendataan ke beberapa wilayah, " kata Ambrosius. Wilayah dimaksud kebanyakan berada di pedalaman.
Gempa bumi berkekuatan M 6,3 mengguncang wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis pukul 05.04 Wita. Episentrum gempa berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer arah tenggara Kota Kupang dengan kedalaman 25 kilometer dan memicu kerusakan bangunan. Wilayah yang terdampak gempa bmeliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Wilayah itu lebih dekat dengan pusat gempa yang berada pada jarak 15 kilometer arah tenggara Kupang. Tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Tim gabungan masih terus melakukan pendataan ke beberapa wilayah
Total kerugian akibat gempa itu akan dihitung bagian ahli. Mereka akan melakukan penghitungan secara rinci dan terukur sesuai dengan kondisi fisik bangunan dan sejumlah sarana–prasarana di dalamnya.
Kegiatan di Kantor Gubernur NTT dan Kantor Bupati Kupang tetap berjalan. Tidak ada gangguan akibat gempa itu. Namun, rasa khawatir selama berada di dalam gedung masih ada. Pascagempa pada pagi, tidak ada lagi gempa susulan yang dirasakan semua orang di dalam kantor itu.
Sementara di Timor Tengah Selatan baru dilaporkan satu gedung sekolah negeri rusak parah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. ”Kami masih menunggu laporan secara rinci dari semua kabupaten/kota, terutama di daratan Pulau Timor bagian barat. Untuk sementara tidak ada laporan korban jiwa. Hanya ada bangunan gedung dan fasilitas perkantoran yang rusak,” katanya.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Kupang Margiono mengatakan, gempa tektonik itu berada pada jarak 15 km arah tenggara Kupang. Jenis gempa bumi kerak dangkal, menyebabkan bangunan Kantor Gubernur NTT dan Kantor Bupati Kupang rusak ringan.
Sesuai lokasi episentrum yang diperlihatkan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kerak dangkal (shallow crutal earthquake), dipicu aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi itu memiliki pergerakan turun (normal fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dengan skala intensitas VI MMI atau getaran yang dirasakan semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar rumah. Di wilayah Timor Tengah Selatan memiliki skala intensitas IV-V, getaran dirasakan semua penduduk.
Sementara di Rote dan Waingapu skala intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seperti kendaraan truk berlalu. Sementara di Alor dengan skala intensitas II MMI, dirasakan beberapa orang. Hingga pukul 07.03 Wita hasil pemantauan telah terjadi dua kali gempa susulan, yakni pukul 05.28 Wita dengan magnitudo 3,5 dan pukul 07.03 Wita bermagnitudo 3,4.
Elfrid V Saneh, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang yang dihubungi secara terpisah mengingatkan potensi gempa di daerah selatan NTT harus diwaspadai. Pasalnya, selama ini wilayah itu jarang dilanda gempa besar.
"Orang-orang yang tinggal di wilayah selatan selalu merasa aman dari gempa karena selama ini yang sering terjadi itu di wilayah utara, yakni Flores. Makanya, mitigasi terhadap gempa sangat minim, " katanya.
Minimnya mitigasi itu ditandai dengan konstruksi rumah warga yang tidak tahan gempa. Warga mulai meninggalkan model rumah tradisional yang berbahan kayu lalu beralih ke beton dengan material seadanya.