Pembangunan Pasar UMKM di Lampung Dukung Kemajuan Usaha
Pemprov Lampung dan 14 badan UMKM di bawah Kementerian BUMN membangun pasar UMKM di Kompleks PKOR Way Halim, Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama dengan 14 badan usaha mikro, kecil, dan menengah di bawah Kementerian BUMN memulai pembangunan pasar UMKM di kompleks Pusat Kegiatan Olahraga atau PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Pembangunan sentra UMKM itu dilakukan untuk mendukung kemajuan pelaku usaha UMKM di Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, saat ini terdapat 273.457 unit usaha UMKM di Provinsi Lampung. Dari jumlah itu, sebanyak 263.778 unit adalah usaha skala mikro, 9.303 unit usaha skala kecil, dan 376 unit usaha menengah.
”Potensi kuantitas UMKM tersebut merupakan pelaku ekonomi yang harus terus kita pelihara dan kembangkan untuk pembangunan ekonomi Lampung yang maju dan berkualitas,” kata Arinal, Selasa (31/10/2023).
Menurut Arinal, pelaku UMKM berkontribusi bagi perekonomian Lampung ataupun nasional. UMKM juga berperan menyerap tenaga kerja dan memajukan perekonomian daerah. Karena itulah, Pemprov Lampung menggagas pembangunan pasar UMKM untuk mendukung kemajuan pelaku usaha.
Pembangunan pasar UMKM di Kompleks PKOR Way Halim ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono, pada Senin (30/10/2023).
Pembangunan pasar UMKM itu didukung 14 BUMN, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Negara Indonesia, PT Pelindo, PT Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara, dan PT Jasa Raharja.
Selain peletakan batu pertama, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Lampung dan 14 BUMN yang mendukung pembangunan pasar UMKM tersebut. Selain itu, hadir pula Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari dan sejumlah pejabat daerah Pemprov Lampung.
Pasar UMKM Lampung dibangun di atas lahan seluas 4.853 meter persegi. Adapun gedung utama direncanakan dibangun dua lantai dengan luas 1.297,40 meter persegi. Lantai 1 akan difungsikan sebagai area pajang dan etalase berbagai produk UMKM dari 15 kabupaten/kota. Di area ini akan disiapkan pula fasilitas pendukung lainnya, di antaranya kedai kopi dan area kerja untuk para pelaku bisnis.
Sementara di lantai II akan disiapkan ruang pertemuan yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pelatihan dan pembinaan pelaku UMKM. Berbagai fasilitas pendukung lain yang akan dibangun adalah kantor pengelola, ruang ibadah, ruang tunggu, dan toilet.
Adapun area luar gedung utama akan difungsikan sebagai tempat kegiatan bazar produk UMKM dan berbagai kegiatan untuk menunjang aktivitas promosi di Pasar UMKM tersebut.
Arinal menambahkan, pasar UMKM tersebut juga dibangun untuk mendorong hilirisasi produk UMKM berbasis komoditas unggulan Lampung. Dengan adanya sentra UMKM, para pelaku usaha diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan berbagai produk makanan dan minuman dari berbagai komoditas pertanian Lampung.
Selain itu, pelaku usaha juga didorong untuk menciptakan berbagai produk seni dan kreatif lainnya, seperti tas dan pakaian.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi menyampaikan, pemprov Lampung tidak hanya mendorong pelaku UMKM untuk cakap digital, tapi juga mendorong pelaku UMKM untuk bisa ekspor. Selama ini, pemerintah daerah telah memberikan pelatihan ekspor bagi pelaku usaha. Mereka juga didampingi untuk bisa melengkapi berbagai dokumen yang dibutuhkan.
Eko Cahyono mengatakan, pembangunan sentra UMKM itu telah direncanakan sejak akhir tahun 2022.
”Tentunya kami berbahagia atas groundbreaking ini yang merupakan inisiasi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Kami siap mendukung apa yang menjadi kebutuhan melalui sebuah program kolaborasi,” ujar Eko.
Ia menjelaskan, selama ini Kementerian BUMN telah mendukung kemajuan UMKM di Indonesia. Dukungan dilakukan dengan memberikan akses pendanaan pada UMKM yang membutuhkan dukungan. Kementerian BUMN juga memberikan pembinaan dan mendampingi UMKM untuk bisa naik kelas. Selain itu, pihaknya juga membantu akses pasar untuk UMKM.
Tri Indah (40), salah satu pelaku UMKM yang bergerak di pengembangan tapis Lampung, mendukung upaya Pemprov Lampung dalam membangun sentra UMKM. Namun, pemerintah daerah juga perlu memikirkan strategi promosi sentra UMKM tersebut agar dikenal masyarakat luas.
Ia berharap, sentra UMKM itu terus dipromosikan pada wisatawan yang datang ke Lampung. Pemerintah daerah juga harus menggelar berbagai kegiatan untuk promosi pasar UMKM agar tidak sepi pembeli.