Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menyambangi nelayan di kawasan Tempat Pelelangan Ikan Lempasing, Kota Bandar Lampung, Rabu (25/10/2023).
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menyambangi nelayan di kawasan Tempat Pelelangan Ikan Lempasing, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung, Rabu (25/10/2023). Dalam kunjungannya, Ganjar berdialog membahas berbagai persoalan yang dihadapi nelayan di pesisir Bandar Lampung sambil nongkrong di sebuah warung makan di pinggir laut.
Ganjar tiba di TPI Lempasing sekitar pukul 14.30 WIB. Kedatangan Ganjar ke permukiman nelayan itu disambut ratusan nelayan setempat dan relawan Ganjarist Lampung. Selain itu, hadir pula sejumlah kader PDI-P, antara lain Ketua DPRD Lampung dari Fraksi PDI-P Mingrum Gumay dan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Lampung Umar Ahmad.
Sebelum berdialog dengan warga, Ganjar berkeliling melihat kondisi Dermaga Lempasing. Setelah itu, dia menemui ratusan warga yang telah berkumpul di sebuah warung makan di pinggir laut. Di sana, Ganjar menyapa para nelayan dan mengenalkan diri.
Ganjar juga bercerita, dirinya mempunyai kakak seorang transmigran yang saat ini tinggal di Kabupaten Pringsewu, Lampung. Ia lantas menanyakan dari mana saja asal nelayan yang kini tinggal di kawasan pesisir Teluk Lampung tersebut. ”Yang orang Jawa mana?” kata Ganjar.
Sejumlah nelayan lantas menyebutkan nama-nama daerah yang ada di Provinsi Jawa Tengah, seperti Brebes, Temanggung, dan Purbalingga. Namun, ketika seorang warga menyebut Solo, Ganjar buru-buru mengoreksi warga tersebut. ”Solo mana? Sukoharjo bukan Solo. Itu Solo coret,” ucap Ganjar disambut gelak tawa warga.
Ganjar lantas memberikan kesempatan kepada warga yang ingin bertanya atau menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi nelayan setempat.
Carem, salah satu nelayan, mengungkapkan, nelayan di kampung nelayan Lempasing selama ini masih kesulitan air bersih. Selama musim kemarau, sumur warga kering dan air PAM sering mati. Warga di sana juga belum ada fasilitas jamban bersih. Selama ini, nelayan setempat mengandalkan WC umum untuk dipakai beramai-ramai.
”Jadi kebutuhannya jamban, ya? Dan air bersih,” kata Ganjar.
Harun, nelayan lainnya, mengeluhkan sulitnya nelayan mengurus dokumen perizinan kapal. Selain jauh, pembuatan dokumen seperti surat izin penangkapan ikan (SIPI) membutuhkan waktu yang lama. Nelayan juga belum paham cara mengajukan izin secara daring.
”Yang kami harapkan dari nelayan, mengurus surat izin itu jangan terlalu berbelit-belit, kebanyakan aturan. Kalau bisa, di setiap sentra nelayan ada kantor layanan,” tambah Harun.
Mendengar berbagai keluhan itu, Ganjar berjanji akan membantu menindaklanjuti keluhan nelayan Lampung kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. Ia juga berpesan agar warga hidup sehat dan bersih.
”Saya mau tindak lanjuti serius lho ini ya,” ucap Ganjar.
Selain menyambangi kampung nelayan, sebelumnya Ganjar juga berdialog dengan sejumlah sopir angkot dan ojek konvensional di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung. Saat berdialog, sejumlah tukang ojek menyampaikan keinginan agar ojek daring dihapus.
Menanggapi hal itu, Ganjar meminta agar tukang ojek dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Menurut dia, tukang ojek perlu dilatih agar dapat menggunakan teknologi sehingga dapat bersaing.
Pada Rabu, Ganjar juga menjadi pembicara di Universitas Bandar Lampung. Seusai menyapa mahasiswa, Ganjar meladeni pertanyaan para wartawan.
Saat ditanya terkait pendapatnya tentang Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo yang mendaftar ke KPU, Ganjar hanya mengucapkan selamat. Ia optimistis dapat memenangi pemilu.
Koordinator Ganjarist Provinsi Lampung Ahmad Huzairin mengatakan, kunjungan Ganjar ke Lampung telah lama disiapkan oleh para sukarelawan pendukung Ganjar di Lampung. Menurut dia, kedatangan Ganjar ke Lampung kali ini untuk menyerap aspirasi dari masyarakat.
”Jadi ketika beliau menjabat sebagai presiden, Pak Ganjar sudah punya konsep ekonomi biru, di mana nelayan menjadi salah satu lokomotif utama untuk ekonomi biru,” kata Ahmad.
Ia berharap, Ganjar bisa meraih kemenangan di Lampung. Para sukarelawan optimistis, Ganjar bisa meraih 60 persen suara di Lampung. Apalagi, Ganjar berpasangan dengan Mahfud MD yang merupakan tokoh yang sudah berpengalaman di pemerintahan.