Butuh Rp 800 Miliar untuk Sukseskan PON 2024 di Aceh
Penyelenggaraan PON di Aceh tahun 2024 membutuhkan anggaran Rp 800 miliar. Anggaran bersumber dari APBN, APBD Aceh, dan sponsor.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh, Kementerian Dalam Negeri, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia membahas persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumut 2024. Anggaran sebesar Rp 800 miliar disiapkan untuk menyukseskan pesta olahraga empat tahunan itu di Provinsi Aceh.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI ini digelar di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Utara. Dua provinsi bertetangga itu menjadi tuan rumah bersama. Direncanakan pembukaan berlangsung di Aceh, sedangkan penutupan dilakukan di Sumut. Ini pertama kali dalam sejarah PON diterapkan tuan rumah bersama.
Juru Bicara Pemerintah Provinsi Aceh Muhammad MTA, Kamis (19/10/2023), mengatakan, para pihak baru saja melakukan rapat koordinasi persiapan PON Aceh-Sumut 2024. Salah satu topik bahasan adalah rasionalisasi kebutuhan anggaran untuk pembangunan sarana prasarana dan penyelenggaraan.
Muhammad mengatakan, kebutuhan anggaran PON di Aceh Rp 800 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan dari sponsor.
Awalnya, Pemprov Aceh mengajukan pembangunan stadion baru sebagai lokasi pembukaan dan pusat pelaksanaan pertandingan. Namun, karena keterbatasan anggaran, stadion baru urung dibangun.
Pembukaan PON akan digelar pada 8 September 2024, di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh. Stadion milik Pemprov Aceh itu mampu menampung sekitar 45.000 orang. ”Terkait anggaran rehab venue utama yang bersumber dari dana APBN, saat ini sedang berjalan. Tinggal tender dan action pembangunan,” ujar Muhammad.
Muhammad mengatakan, hasil rapat tersebut akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Sehari sebelumnya, Rabu (18/10/2023), Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman mengatakan, pelaksanaan PON XXI akan berjalan sesuai dengan jadwal.
Marciano mengatakan, seluruh kementerian dan lembaga akan memberikan dukungan penuh kepada Pemprov Aceh agar dapat melaksanakan PON dengan sukses.
”Jangan ada keragu-raguan dari masyarakat. Hambatan pasti ada, tetapi kita berusaha mencari jalan keluarnya,” kata Marciano.
Marciano menambahkan, PON Aceh-Sumut 2024 merupakan PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi dan PON pertama yang diikuti oleh 38 provinsi. Dia berharap PON Aceh-Sumut akan menciptakan sejarah tersendiri dan menjadi ajang peningkatan prestasi para atlet.
Pertandingan multicabang di PON digelar di Aceh dan Sumut. Dari 67 cabang olahraga sebanyak 33 cabang di Aceh dan 34 cabang di Sumut. Beberapa cabang olahraga digelar di Aceh, yakni sepak bola, arung jeram, panahan, panjat tebing, dan selancar ombak.
Jangan ada keragu-raguan dari masyarakat. Hambatan pasti ada, tetapi kita berusaha mencari jalan keluarnya.
Wakil Ketua KONI Aceh Bachtiar Hasan menuturkan, sebagai tuan rumah, Aceh menargetkan masuk 10 besar pada PON Aceh-Sumut 2024. ”Kami yakin capaian medali akan melebihi PON Papua,” kata Bachtiar.
Pada PON Papua 2021, Aceh finis di peringkat ke-12 dengan perolehan medali 11 emas, 7 perunggu, dan 11 perak. Capaian itu adalah prestasi terbaik bagi Aceh sepanjang pelaksanaan PON.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza menuturkan, selain sebagai ajang olahraga, PON menjadi ajang mempromosikan wisata Aceh kepada wisatawan Nusantara.
”Kami akan melakukan berbagai bentuk promosi. Tak lupa juga menjalin kerja sama dengan kelompok wisata. Kami ingin memberikan yang terbaik bagi tamu,” kata Almuniza.
Almuniza sedang membicarakan strategi promosi dan paket-paket wisata yang akan ditawarkan kepada para tamu. Almuniza berharap para pelaku usaha mengambil peluang tersebut untuk membangun pariwisata yang lebih maju.