Pemerintah Targetkan Kebakaran TPA Bakung Padam dalam 3-4 Hari
Meski belum padam, petugas sudah dapat melokalisasi api di TPA Bakung, Lampung, sehingga titik kebakaran tidak semakin meluas.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Kebakaran lahan di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Bakung, Kelurahan Bakung, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung, ditargetkan bisa dipadamkan dalam 3-4 hari ke depan. Saat ini, tim pemadam sudah bisa melokalisasi api sehingga titik kebakaran tidak semakin meluas.
Pada Rabu (18/10/2023) atau hari keenam kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bakung, Bandar Lampung, puluhan petugas pemadam kebakaran masih berjibaku memadamkan bara api yang ada di lapisan bawah gunung-gunung sampah. Area lahan yang telah terbakar terlihat menghitam. Asap masih terlihat cukup pekat.
Kendati begitu, para pemulung masih beraktivitas seperti biasa. Puluhan pemulung masih sibuk memunguti sampah plastik, seperti botol plastik dan keresek. Aktivitas pengangkutan sampah di TPA tersebut juga tetap berjalan normal.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung Anthoni Irawan menuturkan, meski belum padam, petugas sudah dapat melokalisasi api sehingga titik kebakaran tidak semakin meluas. Hingga kini, area yang terbakar diperkirakan mencapai 5 hektar.
”Sejak kemarin sore, sudah tidak ada penambahan area yang terbakar. Kami perkirakan sudah 30 persen area yang bisa dikurangi bara api dan asapnya,” kata Anthoni saat meninjau proses pemadaman di TPA Bakung, Rabu siang.
Sebelumnya, petugas telah membuat parit di sekitar lokasi kebakaran untuk mencegah agar kebakaran tidak meluas ke perbukitan di dekat TPA. Petugas juga menambah jumlah alat berat dari 3 unit menjadi 6 unit.
Alat berat tersebut digunakan untuk membongkar sampah sehingga api yang ada di lapisan bawah bisa dipadamkan. ”Jika kondisi cuaca stabil, kami perkirakan 3-4 hari ke depan sudah bisa kita selesaikan,” ucap Anthoni.
Menurut dia, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung telah mengevaluasi penanganan kebakaran di TPA Bakung. Apabila situasi kebakaran semakin membaik dalam beberapa hari ke depan, peningkatan status tanggap darurat kebakaran di TPA tersebut dirasa tidak perlu dilakukan.
Kami perkirakan sudah 30 persen area yang bisa dikurangi bara api dan asapnya.
Sejak awal, petugas pemadam mengandalkan selang air untuk memadamkan api. Hingga kini, diperkirakan sudah lebih dari 200 tangki air yang digunakan untuk upaya pemadaman kebakaran di TPA Bakung.
Kebakaran di TPA Bakung pertama kali terjadi pada Jumat (13/10/2023) pukul 17.50. Saat itu, tim pemadam langsung berupaya memadamkan api yang membakar lahan seluas 1,2 hektar. Api sudah bisa dipadamkan pada Sabtu dini hari. Namun, api kembali membakar tumpukan sampah di TPA tersebut pada Sabtu pagi dan hingga kini belum juga padam.
Selama ini, TPA Bakung menjadi tempat pembuangan akhir satu-satunya bagi warga Kota Bandar Lampung dan sekitarnya. Setiap hari sedikitnya 800 ton sampai diangkut ke TPA tersebut.
Berdasarkan catatan Kompas, kebakaran besar serupa di TPA Bakung pernah terjadi pada Desember 2017. Kebakaran diduga berasal dari gas metana yang berlebih dan menguap sehingga menimbulkan percikan api.
Sementara itu, Camat Teluk Betung Barat Idham B Syahputra menuturkan, pemerintah kecamatan telah membagikan masker kepada warga di sekitar TPA Bakung. Selain itu, pemerintah juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan di puskesmas setempat.
Menurut dia, sebagian besar pemulung yang beraktivitas di TPA Bakung merupakan warga dari luar kecamatan. Dari pendataan, jumlah pemulung sekitar 200 orang.
Terkait hal itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menuturkan, Pemerintah Provinsi Lampung siap memberikan bantuan kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk penanganan kebakaran di TPA Bakung. Ia telah meminta BPBD Lampung berkoordinasi dengan BPBD Kota Bandar Lampung untuk segera mengatasi masalah kebakaran di TPA Bakung.