Lebih dari 600 TPS di Papua Pegunungan Sangat Rawan Konflik
Sebanyak 619 TPS di Provinsi Papua Pegunungan berstatus sangat rawan gangguan keamanan. Hal itu berdasarkan pemetaan Polda Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA, NASRUN KATINGKA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 619 tempat pemungutan suara untuk Pemilihan Umum 2024 di Papua Pegunungan sangat rawan terdampak konflik. Tempatnya tersebar di Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Nduga, Tolikara, Lanny Jaya, dan Mamberamo Tengah.
”Selain itu, ada 28 TPS berada di tempat rawan teror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Tempatnya di Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Tolikara, Lanny Jaya, dan Mamberamo Tengah,” kata Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri pada Minggu (8/10/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Oleh karena itu, Fakhiri mengatakan, Polda Papua bersama TNI akan selalu bekerja sama menjaga tahapan pemilu. ”Kami meminta seluruh elemen masyarakat agar turut terlibat dalam menjaga pemilu terselenggara dengan lancar,” kata Fakhiri.
Fakhiri juga menginstruksikan semua kepala polres di Papua Pegunungan agar tetap menjaga netralitas. Kapolres yang melanggarnya akan dicopot.
Anggota KPU Papua Pegunungan Melkianus Kambu berharap aparat keamanan menjaga para penyelenggara pemilu. Tujuannya, agar mereka dapat bertugas di TPS hingga proses rekapitulasi berjalan lancar dan aman.
Ia menambahkan, terdapat sejumlah tahapan pemilu yang patut menjadi perhatian aparat keamanan karena rawan gangguan. Tahapan itu, antara lain, kampanye, distribusi logistik pemilu, pemungutan di TPS, serta rekapitulasi dan penetapan hasil rekapitulasi.
”Kami telah menetapkan daftar pemilih tetap di Papua Pegunungan, yakni 1.306.414 pemilih, pada Juni lalu. Data ini akan berubah karena masih ada tambahan,” ucap Melkianus.
Senjata api
Sementara itu, Satuan Tugas Damai Cartenz kembali menyisir lokasi penyergapan KKB di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Tim menemukan sepucuk pistol dan puluhan amunisi milik Kelompok Otobius Bidana Mimin.
Kepala Humas Satgas Damai Cartenz 2023 Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno menyatakan, senjata diduga milik pilot helikopter yang hilang kontak di Pegunungan Bintang pada 28 Juni tahun 2019. Helikopter itu jatuh dan ditemukan di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, pada 4 Februari 2020.
”Sepucuk senjata api jenis FN ini diduga milik kapten Aris, pilot helikopter TNI AD. Helikopter MI-17V5 HA-5138 itu mengangkut 12 penumpang,” ujar Bayu.
Ia menambahkan, total empat senjata api yang telah ditemukan satgas dalam penyisiran di lokasi penyergapan KKB tersebut. Dua senjata api adalah laras pendek dan dua lainya laras panjang.