TPA Jatibarang Terbakar Lagi, Sudah Empat Kali dalam Sebulan
TPA Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, kembali dilanda kebakaran, Jumat (6/10/2023). Peristiwa ini merupakan yang keempat dalam sebulan terakhir.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Tempat Pembuangan Akhir Jatibarang di Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali dilanda kebakaran, Jumat (6/10/2023). Hingga Jumat malam, pemadaman masih dilakukan. Peristiwa kebakaran itu merupakan yang keempat dalam sebulan terakhir.
Pada Jumat sekitar pukul 11.00, titik api dilaporkan pertama kali muncul di zona aktif dua dan tiga TPA Jatibarang. Zona itu merupakan tempat untuk sampah-sampah yang belum lama dibuang. Sebanyak enam mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Hingga Jumat malam, pemadaman api yang melalap sekitar 2 hektar lahan di TPA Jatibarang itu masih terus terjadi. Angin kencang dan lokasi titik api yang sulit dijangkau membuat kebakaran sulit dipadamkan.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan pemadaman menggunakan helikopter water bombing.
Namun, permintaan itu belum bisa dikabulkan karena helikopter BNPB masih digunakan untuk pemadaman kebakaran di lereng Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Saat ditanya terkait asal mula titik api, Hevearita mengaku belum mengetahui secara pasti. Menurut dia, ada berbagai faktor yang mungkin bisa menjadi penyebab kebakaran.
”Bisa dari sisa botol air yang kena panas dan timbul percikan api atau karena ilalang yang bergesekan di cuaca panas ini. Kami belum tahu, tetapi paling mungkin, ya, karena Semarang panas,” kata Hevearita.
Ke depan, Hevearita berharap bisa dipasang kamera pemantau (CCTV) di sejumlah titik di TPA Jatibarang. Hal itu dinilai penting untuk memantau pergerakan dan aktivitas di sana. Oleh karena itu, jika ada kondisi bahaya, termasuk munculnya titik api, bisa langsung diketahui dan lebih cepat dipadamkan sebelum meluas.
”Petugas juga saya minta lebih disiplin dalam mengingatkan sopir truk sampah dan masyarakat untuk tidak merokok saat berada di area TPA. Mungkin mereka membuang putung rokok secara tidak sengaja, dikira sudah mati, tetapi siapa tahu masih ada baranya yang bisa memicu kebakaran,” kata Hevearita.
Kebakaran yang terjadi pada Jumat ini merupakan kebakaran keempat di TPA Jatibarang dalam kurun waktu sebulan terakhir. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Nurkholis menyebut, kebakaran pertama terjadi pada Senin (18/9/2023) di zona nonaktif TPA Jatibarang.
”Kejadian kedua pada Jumat (22/9/2023). Kebakaran itu terjadi di zona aktif merambat hingga ke kandang sapi dan tempat penyimpangan rongsok milik masyarakat. Sementara itu, kebakaran ketiga terjadi pada Kamis (5/10/2023) sekitar pukul 10.30 di sisi selatan dan timur TPA,” ucap Nurkholis.
Petugas juga saya minta lebih disiplin dalam mengingatkan sopir truk sampah dan masyarakat untuk tidak merokok saat berada di area TPA.
Kebakaran di TPA Jatibarang turut mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar lokasi. Rustanti, warga kawasan Dawung, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, mengeluhkan adanya asap dari kebakaran yang menganggu aktivitasnya.
”Selain kebakaran itu terlihat dari rumah, asapnya juga terbawa hingga depan rumah sehingga cukup mengganggu,” ujar Rustanti yang rumahnya berjarak lebih kurang 1 kilometer dari TPA Jatibarang tersebut.