Bandung Terpapar Suhu Ekstrem hingga Awal Oktober 2023
Bandung Raya tengah diliputi cuaca panas di atas normal. Kemarau panjang ini perlu diwaspadai karena berpotensi mengganggu kesehatan hingga memicu bencana.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Suhu di Kota Bandung, Jawa Barat, sepekan terakhir melampaui normal. Suhu yang tinggi perlu diwaspadai karena berdampak pada gangguan kesehatan warga hingga bencana kekeringan dan kebakaran.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mendeteksi suhu maksimum harian di Bandung Raya dari 29 September hingga 5 Oktober 2023 berkisar 31-34 derajat celsius. Bahkan, kondisi suhu ekstrem dirasakan pada akhir pekan lalu di atas 34 derajat celsius
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu memaparkan, suhu maksimum normal di Bandung adalah 30,3 derajat celsius. Namun, kurun 2-5 Oktober 2023, terjadi peningkatan suhu maksimum. Berturut-turut suhu mencapai 33,1 derajat, 33,2 derajat, 31,6 derajat, dan 32,6 derajat celcius. Suhu dikatakan ekstrem jika lebih tinggi 3 derajat atau lebih dari suhu normal setempat. ”Data harian pada 29 September hingga 1 Oktober ini menunjukkan suhu udara ekstrem,” ujarnya, Jumat (6/10/2023).
Warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, membawa jeriken kosong untuk diisi air bersih bersama anaknya, Jumat (29/9/2023).
Kondisi panas di permukaan bumi ini menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara yang berdampak pada meningkatnya kecepatan angin dengan skala lokal. Panas yang terik ini lazim terjadi di musim kemarau sehingga masyarakat diminta tidak panik.
Data harian pada 29 September hingga 1 Oktober ini menunjukkan suhu udara ekstrem.
Namun, Teguh tetap mengimbau masyarakat bersiap mengurangi risiko bencana, seperti kekeringan dan kebakaran. Apalagi, potensi hujan dalam dasarian I dan dasarian II pada Oktober masih 30-40 persen.
Curah hujan pada umumnya diprakirakan pada kriteria rendah hingga menengah dengan sifat hujan normal-bawah normal. ”Kondisi ini meningkatkan peluang kejadian bencana, seperti kekeringan, bahkan kebakaran,” lanjutnya.
Warga menunjukkan informasi suhu di Kota Bandung, Jawa Barat, dalam ponsel pintarnya, Jumat (6/10/2023)..
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Yusuf Hidayat menjelaskan, kebakaran di Kota Bandung tahun ini meningkat. Sejak awal tahun, tercatat ada 223 kejadian kebakaran.
Jumlah ini lebih tinggi dibanding pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 195 kejadian. Kondisi ini, lanjut Yusuf, perlu diantisipasi karena kemarau panjang meningkatkan potensi kebakaran dan kekeringan.
Dalam situasi kemarau panjang, angin kencang memicu kebakaran. Kejadian ini variatif, ada di permukiman dan kawasan umum. ”Jadi, masyarakat diimbau waspada. Kami berupaya menekan angka kebakaran dengan mitigasi,” ujarnya.
Ervan (25), warga Kota Bandung, merasakan hawa panas dalam beberapa pekan terakhir. Sebagai karyawan swasta yang kerap bekerja di lapangan, dia terkadang merasa pusing jika terlalu lama di luar.
”Apalagi sekarang jarang hujan. Debu di mana-mana. Kalau di luar, saya jadi cepat lelah karena lebih panas dari sebelumnya,” katanya. Ia pun mengatur waktu untuk tidak terlalu sering di luar ruangan.