Pariwisata Dongkrak Jumlah Penumpang di Bandara Juanda
Geliat sektor pariwisata Jawa Timur telah mendongkrak pemanfaatan moda transportasi udara di Bandar Udara Juanda Surabaya. Jumlah penumpang naik 35 persen.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pertumbuhan pengguna moda transportasi udara di Bandar Udara Juanda Surabaya meningkat signifikan sepanjang tahun ini hingga akhir triwulan III. Pertumbuhan itu seiring bergeliatnya sektor pariwisata di Jawa Timur.
Manajemen Bandara Internasional Juanda mencatat, total 10.428.210 penumpang selama periode Januari hingga September 2023. Jumlah penumpang meningkat 35,26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 7.709.605 penumpang.
”Kenaikan jumlah penumpang ini diikuti pergerakan pesawat yang mencapai 71.896 atau meningkat 28,47 persen dibanding tahun sebelumnya, yakni 55.964 pergerakan pesawat,” ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar di Sidoarjo, Kamis (5/10/2023).
Sisyani menambahkan, sebagian besar penumpang mengambil rute penerbangan domestik, yakni sebanyak 8.913.974 orang. Selebihnya merupakan penumpang pesawat dengan rute penerbangan internasional yang jumlahnya 1.514.236 orang.
Akan tetapi, meski jumlahnya kecil, kuantitas penumpang internasional juga tumbuh pesat, yakni 211 persen. Jumlah penumpang internasional sampai September tahun ini 1.514.236 orang. Jumlah itu tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 486.662 orang.
Sejalan dengan ini, pergerakan pesawat rute internasional juga melonjak 186 persen. Berdasarkan data manajemen Bandara Juanda, tercatat 9.157 pergerakan pesawat pada tahun ini. Pada periode tahun lalu hanya 3.193 pergerakan pesawat.
Sisyani optimistis, tren kenaikan jumlah penumpang di Bandara Juanda akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Pergerakan penumpang, pesawat, dan barang diyakini bisa segera pulih kembali menyamai periode sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
Tantangannya saat ini, lanjut Sisyani, adalah kinerja kargo di Bandara Juanda yang cenderung stabil bahkan mengalami kontraksi. Total pengiriman kargo sampai September 2023 tercatat 50.548 ton atau minus 1,76 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu 51.451 ton.
Stakeholder Relation Manager Heri Trisno Wibowo menambahkan, serangkaian upaya terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Upaya itu, antara lain, mengaktifkan terminal kedatangan domestik baru, yakni Terminal 1A. Pengoperasian terminal itu dimulai pada pertengahan tahun ini.
”Hal tersebut merupakan salah satu respons kami mengingat tren positif pertumbuhan jumlah penumpang,” ucap Heri. Fasilitas di bandara dinilai cukup untuk melayani kebutuhan para pengguna jasa yang terus bertambah.
Terdongkrak pariwisata
Salah satu faktor yang mendongkrak pergerakan penumpang di Bandara Juanda adalah pulihnya ekonomi makro regional, terutama sektor pariwisata. Setelah pandemi Covid-19 mereda, sektor partiwisata di Jatim terus bergeliat. Hal itu berimplikasi signifikan pada kinerja sektor lainnya, terutama akomodasi, transportasi, bahkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Fungsionalis Statistik Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Umar Sjaifuddin mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim cenderung naik selama tahun 2023. Pada Agustus, misalnya, wisatawan mancanegara melalui Bandara Juanda sebanyak 25.548 orang.
Jumlah wisman tersebut mengalami naik 204 persen dibandingkan dengan Agustus 2022 sebanyak 8.386 orang. Dibandingkan dengan Juli 2023, jumlah kunjungan wisman selama Agustus meningkat 25,83 persen. BPS Jatim mencatat jumlah wisman pada Juli 2023 sebanyak 20.303 orang.
Ia menilai, secara umum, pola kedatangan wisman ke Jatim pada tiga tahun terakhir menunjukkan tren positif seiring pulihnya perekenomian pasca-Covid-19. ”Jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2023 merupakan jumlah tertinggi kunjungan wisman ke Jatim pada Agustus dalam tiga tahun terakhir,” kata Sjaifuddin.
Meningkatnya kunjungan wisman ke Jatim tak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jatim menarik minat wisatawan. Mereka diajak menikmati kekayaan destinasi wisata, seperti pergelaran budaya, seni tradisional, keindahan dan keunikan alam, serta daya tarik wisata belanja.
Salah satu daya tarik wisata adalah Festival Gandrung Sewu Banyuwangi yang digelar di Pantai Boom pada 16 September 2023. Acara yang menampilkan seni tradisi tari gandrung tersebut dimeriahkan 1.200 penari dan 150 pendukung.
Menariknya, sektor pariwisata mampu memberikan efek yang besar di bidang ekonomi karena bisa mendorong peningkatan produktivitas masyarakat.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, daerahnya memiliki destinasi wisata yang sangat kaya, termasuk wisata seni dan budaya, seperti tari gandrung dari Banyuwangi. Tarian tersebut sangat atraktif, menarik, dan sarat nilai budaya luhur bangsa Indonesia.
”Menariknya, sektor pariwisata mampu memberikan efek yang besar di bidang ekonomi karena bisa mendorong peningkatan produktivitas masyarakat,” ujar Khofifah.
Selain budaya, Jatim juga memiliki pesona wisata alam yang unik, seperti Taman Bumi Gunung Ijen Banyuwangi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Taman Nasional Baluran. Selain itu ada wisata pantai dengan ombak besar yang sangat diminati para peselancar kelas dunia.
Pemerintah Provinsi Jatim, kata Khofifah, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan terutama mancanegara dengan menggencarkan promosi. Selain itu memperbaiki infrastruktur penunjang destinasi wisata seperti akses jalan menuju lokasi wisata agar mudah dijangkau oleh masyarakat.