Karhutla di Kalsel Kali ini Terburuk dalam Tiga Tahun Terakhir
Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Kalimantan Selatan kembali masif dan telah menghanguskan lebih dari 24.000 hektar.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan kembali masif dan menghanguskan lebih dari 24.000 hektar sepanjang tahun 2023. Luas kawasan terbakar itu meningkat signifikan dibandingkan peristiwa serupa dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang ditampilkan di laman https://sipongi.menlhk.go.id/, Selasa (3/10/2023), luas karhutla di Kalsel pada tahun ini mencapai 24.588,89 hektar. Luas itu meningkat signifikan dibandingkan luas karhutla pada tahun 2022 yang seluas 429 ha.
Bahkan, luas karhutla di Kalsel tahun ini lebih luas dari karhutla tahun 2021 seluas 8.625 ha dan karhutla tahun 2020 seluas 4.017 ha. Namun, jumlah tahun ini belum sebesar kejadian di 2019 dan 2015.
Pada 2019, karhutla di Kalsel menghanguskan 137.848 ha, sedangkan pada tahun 2015 membakar 196.516,77 ha.
Luas karhutla tahun ini di Kalsel yang mencapai 24.588,89 ha itu merupakan hasil pengukuran citra satelit. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, baik melalui satuan tugas darat maupun satgas udara, sudah ditangani kejadian karhutla di 1.212 titik dengan luas 3.321 ha.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyebut jumlah kejadian karhutla tertinggi sepanjang 2023 ada di Banjarbaru, Tanah Laut, dan Banjar.
Kini, status siaga karhutla telah ditetapkan di 11 kabupaten dan 1 kota di Kalsel. Berbagai upaya juga sudah dilakukan. Hal itu, antara lain, pembasahan lahan gambut di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, selama 45 hari. Selain itu, dilakukan pula patroli rutin ke lahan-lahan yang menjadi potensi sumber api.
Sejak Minggu (1/10/2023), Wakil Menteri LHK Alue Dohong juga memimpin pemadaman kebakaran lahan gambut di Kalsel, khususnya di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor. Alue didampingi Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Hanif Faisol Nurofiq.
Alue mengatakan, karhutla di sekitar bandara harus segera dikendalikan karena dapat mengganggu aktivitas penerbangan. Untuk saat ini upaya pemadaman lewat darat dan udara harus fokus di wilayah tersebut. Wilayah terbakar di sekitar bandara adalah lahan gambut.
”Gambut yang terbakar hanya bisa dipadamkan dengan pembasahan terus-menerus. Untuk itu, kita harus melakukan segala upaya dengan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama, yaitu api padam dan karhutla tertangani,” katanya.
Sejauh ini karhutla masih terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Kota Banjarmasin. BPBD Kota Banjarmasin melaporkan karhutla di Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara, Senin (2/10/2023), mulai pukul 14.15 hingga pukul 21.50 Wita. Kejadian itu menghanguskan lahan semak belukar sekitar 2,5 ha.
Tidak sehat
Kabut asap akibat karhutla juga telah memperburuk kualitas udara. Alat pengukur Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Jalan Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin, menunjukkan, udara Banjarmasin sangat tidak sehat pada Selasa pagi. ISPU di Banjarmasin tercatat 220 dan berwarna merah atau sangat tidak sehat.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina tidak menampik jika kabut asap di Banjarmasin semakin buruk dalam beberapa hari terakhir. Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menunjukkan, peningkatan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Dalam sepekan terakhir, terjadi lebih dari 6.000 kasus.
”Untuk itu, kami memutuskan anak-anak dari jenjang PAUD, SD, dan SMP, baik negeri maupun swasta di Kota Banjarmasin, untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti masa pandemi Covid-19,” katanya.
Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin juga sudah membuat surat edaran perihal PJJ pada 3 Oktober 2023. Dalam surat edaran itu disebutkan, PJJ dilaksanakan 4-7 Oktober 2023 karena kondisi udara di Banjarmasin kurang sehat akibat kabut asap.
Menurut Ibnu, PJJ diterapkan agar anak-anak tetap bisa belajar dengan baik di rumah masing-masing dan tidak terkena ISPA. Pelaksanaan PJJ akan dievaluasi melihat kondisi kabut asap di Banjarmasin.
”Selama PJJ, saya minta orangtua mengawasi anaknya, jangan sampai mereka berkeliaran di luar. Untuk sementara, anak-anak harus mengurangi aktivitas di luar rumah,” katanya.