Ketika Kopi Susu Gula Aren Menyentuh Lidah Singapura
Melalui kehadirannya di Singapura, Kenangan Coffee ingin merealisasikan salah satu visi mereka, yaitu membuat kopi dan cara menyajikan kopi khas Indonesia mendunia.
Songyu (30) dan Rachel (24) tak tahu betul rasa kopi seperti apa yang mereka harapkan ketika tiba di konter kedai kopi anyar bernama Kenangan Coffee di lantai B1 mal Raffles City, Singapura. Mereka bahkan belum pernah mendengar kopi bermerek “Kenangan” sebelum gerai tersebut dibuka sebagai yang pertama di Singapura, Selasa (26/9/2023).
Setelah mengamati daftar menu, perhatian Songyu tertuju pada AvocadoLatte yang merupakan campuran espresso, susu, dan avokad. Sementara itu, Rachel memesan salted caramel macchiato yang terbuat dari, antara lain, espresso, susu, dan sirop karamel.
Dua minuman itu sebenarnya bukan barang asing di kalangan pencinta kopi global. Menurut majalah Time, avocado latte dibuat kali pertama di sebuah kafe lokal di Melbourne, Australia, sedangkan saltedcaramelmacchiato telah ada dalam daftar menu rantai kafe global asal Amerika Serikat, Starbucks, sejak 1996.
Namun, sebuah sensasi yang sama sekali baru menyentuh lidah mereka ketika mencicipi campuran espresso dan susu alias café latte yang dikombinasikan dengan gula aren cair. Dua jurnalis gaya hidup dari media daring lokal bernama Middleclass.sg itu pun terkesan.
”Kalau manisnya dibandingkan, ini (gula aren) lebih enak daripada gula melaka,” ujar Songyu mengacu pada gula kelapa yang umum di Singapura dan Malaysia. ”Cara mereka membuat kopi sangat menarik, terutama karena menggunakan gula yang katanya berindeks glikemik rendah.”
Rachel yang tak terbiasa minum kopi pun mengaku suka dengan paduan rasa kopi, susu, dan gula aren yang ”berasap” atau smoky. Minuman itu pun menjawab pertanyaannya di awal ketika tiba di gerai Kenangan Coffee. ”Orang Singapura cinta kopi. Jadi, kami ingin melihat, bagaimana perbedaan rantai kafe ini dengan yang lain,” katanya.
Baca juga: Mengenalkan Kopi Indonesia ke Mancanegara
Di Indonesia, minuman yang dikenal sebagai kopi susu gula aren itu sangat digemari masyarakat, setidaknya beberapa tahun terakhir. Ia menjadi menu andalan kedai-kedai kopi di seantero negeri dengan beragam nama. Kopi Kenangan, misalnya, menjualnya dengan nama Kopi Kenangan Mantan di 850-an gerai yang tersebar di sekitar 65 kota.
Ketika melebarkan sayap ke negeri tetangga sebagai Kenangan Coffee, olahan kopi kecintaan orang Indonesia itu pun turut diperkenalkan para pendiri Kopi Kenangan, pertama di Malaysia pada Oktober 2022, lalu Singapura 11 bulan kemudian. Hanya saja, namanya sedikit diubah dari Kopi Kenangan Mantan menjadi Kenangan Latte.
”Konsep ‘mantan’ cuma berlaku di Indonesia. Di luar negeri, orang agak bingung, ‘Mantan? Kopi? Apa hubungannya ya?’ Tapi, untuk tingkat penerimaan di Malaysia, mungkin setengah penjualan kita itu Kenangan Latte,” kata Edward Tirtanata, pendiri sekaligus Group Chief Executive Officer (CEO) Kenangan Brands.
Sekarang sudah ada 20 gerai Kenangan Coffee di Malaysia. Jumlah itu memang masih jauh sekali jika dibandingkan dengan di Indonesia, tetapi, kata Edward, jumlah kopi yang terjual dalam satuan gelas di setiap toko mencapai dua kali lipat ketimbang di Tanah Air.
”Di Singapura, kami tidak tahu. Tapi, kalau saya boleh tebak, tetap kopi susu gula aren yang number one. Mungkin enggak akan kayak di Indonesia, tapi 20-30 persen (penjualan) bisa jadi dari sana,” tambahnya.
Melalui kehadiran di Malaysia dan Singapura, kata Edward, Kopi Kenangan ingin merealisasikan salah satu visi mereka, yaitu membuat kopi dan cara menyajikan kopi khas Indonesia mendunia. Maka, Kenangan Coffee selalu menggunakan biji kopi serta gula aren dari Indonesia saja.
Untuk basis espresso, misalnya, Mereka menggunakan campuran kopi yang dinamai archipelago reserve atau ”suaka Nusantara” dengan komposisi 70 persen kopi arabika dan 30 persen robusta. Biji kopi berasal dari empat daerah, yaitu Sidikalang (Sumatera Utara), Aceh, Flores (Nusa Tenggara Timur), dan Dampit (Jawa Timur).
Dengan kebutuhan 1.200 ton biji kopi sangrai setahun di tiga negara, kata Edward, Kopi Kenangan memerlukan fleksibilitas pasokan. Karena itu, unicorn alias usaha rintisan makanan dan minuman bervaluasi lebih dari 1 miliar dollar AS pertama di Asia Tenggara itu memilih untuk tak memiliki kebun sendiri, setidaknya untuk sekarang.
Tak terlalu manis
Sementara itu, gula aren yang dipakai Kenangan Coffee di Malaysia dan Singapura berasal dari pohon-pohon perkebunan rakyat di daerah Sukabumi yang diperoleh melalui perantaraan pedagang pengumpul. James Prananto, Co-CEO sekaligus pendiri Kopi Kenangan, menyebut gula aren sebagai ”saus rahasia” mereka.
”Kami bukan pakai yang sembarangan, tetapi yang (berkualitas) spesifik dari petani. Untuk prosesnya pun, kami ada resep sendiri sehingga tingkat kemanisan dan konsistensinya enggak terlalu cair atau kental,” tutur James.
Sejauh ini, kopi susu gula aren memang disukai publik di Malaysia dan Singapura. Akan tetapi, komposisi kopi ala Indonesia ini perlu disesuaikan agar pas dengan selera lokal. ”Di Indonesia, kopi itu harus pahit, tapi di luar negeri harus asam. Jadi, kita adjust lagi level (pahit dan asamnya) bagaimana,” kata James.
Demikian pula halnya dengan tingkat kemanisan. Memang, gula palma dari pohon aren dan siwalan sudah sejak lama merambah pasar global dengan volume yang mencapai 39.400 ton senilai 63,5 juta dollar AS pada tahun 2020, tetapi bukan berarti orang di negara lain bakal suka olahan kopi yang semanis di Indonesia.
Perbedaan itu sudah tampak di Asia Tenggara. Jordan Lung, General Manager Kenangan Coffee di Malaysia dan Singapura, menyebut orang Singapura suka kopi yang tak manis sehingga kandungan gula aren dalam Kenangan Latte 50 persen lebih sedikit ketimbang Kopi Kenangan Mantan di Indonesia.
Di Malaysia, kadar gula 30 persen lebih sedikit ketimbang di Indonesia. Ceritanya akan berbeda jika Kenangan Coffee masuk ke Filipina, di mana publik suka kadar kemanisan yang lebih tinggi daripada di Tanah Air.
Sejauh ini, kopi susu gula aren memang disukai publik di Malaysia dan Singapura. Akan tetapi, komposisi kopi ala Indonesia ini perlu disesuaikan agar pas dengan selera lokal.
”Tentu, kami berharap Kenangan Latte akan menjadi hit di Singapura. Kalau ternyata orang Singapura lebih suka kopi yang tidak manis, creamy latte kami, yaitu espresso dan susu segar yang ditambah susu evaporasi, akan menjadi andalan,” kata Jordan.
Sederhananya, creamy latte adalah Kenangan Latte tanpa gula aren. Jordan bilang, minuman itu adalah yang terlaris kedua di Malaysia setelah Kenangan Latte. Melalui penyesuaian rasa, Jordan berharap Kenangan Coffee bisa diterima dengan baik oleh konsumen berusia 18-35 tahun ataupun yang lebih tua.
Chin Hou Goh, co-CEO Kopi Kenangan, menambahkan, keseimbangan rasa sangat menentukan bagi keberhasilan mereka di Singapura. Peluang sukses terbuka begitu besar karena orang Singapura bisa minum kopi dua hingga tiga kali sehari, yaitu setelah bangun pagi, saat tiba di kantor, serta setelah makan siang.
Maka, kesadaran untuk menjaga tingkat rasa manis yang pas ditanamkan betul pada para pegawai Kenangan Coffee. Salah satunya Sudiana Teng (32) yang kini menjadi manajer gerai Raffles City. Ia memaknai selera ini sebagai bagian dari perbedaan kultur.
”Kami tahu di Indonesia, kalian lebih suka yang manis-manis. Tapi, orang Singapura sangat sadar soal kesehatan sehingga minuman kami pada dasarnya selalu tidak pakai banyak gula. Kesadaran akan kesehatan itu yang kami perhatikan,” katanya.
Apa yang dikatakan Sudiana sefrekuensi dengan selera Songyu dan Rachel, dua jurnalis gaya hidup yang mampir ke gerai Kenangan Coffee soal avocado latte dan salted caramel macchiato yang mereka pesan. Tingkat kemanisan adalah faktor penentu bagi mereka.
Baca juga: Kopi Kenangan Kepakkan Sayap ke Negeri Jiran
”Saya pikir rasa manis pada salted caramel macchiato saya cukup sebagai pelengkap kopinya. Avocado latte pun begitu, seperti avokad kocok dengan tambahan kafein. Saya kira ini cukup menyenangkan,” ujar Rachel.
Sehari setelah mal Raffles City, satu lagi gerai Kenangan Coffee dibuka di Terminal 2 Bandara Changi. Hingga akhir tahun, diharapkan sudah ada empat gerai di negara kota berpenduduk 6 juta orang itu. Layaknya di Malaysia, akankah kopi susu gula aren menjadi favorit?