Wakapolri: Penanganan Kejahatan Jalanan Terus Dilakukan
Wakapolri Komjen Agus Andrianto mengapresiasi pemberantasan kejahatan jalanan di Medan yang signifikan dua bulan ini. Pemberantasan narkoba juga terus didorong.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Agus Andrianto mengapresiasi pemberantasan kejahatan jalanan di Medan, Sumatera Utara, yang signifikan selama dua bulan ini. Pemberantasan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba juga terus dilakukan.
Agus yang merupakan mantan Kepala Kepolisian Daerah Sumut melaksanakan kunjungan kerja ke berbagai tempat di Sumut sejak Kamis hingga Sabtu (21-23/9/2023). Selain menghadiri acara di berbagai organisasi masyarakat dan mengadakan rapat bersama Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Agung Setya Imam Effendi dan para kepala kepolisian resor di Sumut.
Agus menyebut pemberantasan kejahatan jalanan yang tinggi di Sumut harus terus dilakukan. Kejahatan jalanan berupa begal, perampokan, dan kekerasan oleh geng motor meresahkan masyarakat karena telah menelan korban luka dan jiwa serta menghilangkan harta benda.
”Dalam waktu yang relatif singkat selama dua bulan, Polda Sumut sudah mampu menekan angka gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), khususnya kejahatan jalanan yang selama ini sangat meresahkan warga Sumut,” kata Agus.
Agung menjelaskan, jumlah total kasus kriminal yang terjadi di Sumut pada triwulan III-2023 sebanyak 14.089 kasus. Angka itu turun 8,75 persen dari triwulan II yang mencapai 15.475 kasus. Dari total kasus kriminal tersebut, 7.784 kasus di antaranya dapat diselesaikan oleh Polda Sumut.
Agung yang menjabat Kapolda Sumut akhir Juli 2023 menyebut, Kepolisian Resor Kota Besar Medan telah mendesain model baru mobil patroli dalam pelayanan keamanan kepada masyarakat.
Mobil patroli yang terkoneksi jaringan internet itu berfokus mencegah dan menindak aksi begal. Begal sebelumnya marak di Medan dan daerah penyangganya Kabupaten Deli Serdang.
”Langkah ini untuk menjawab keresahan warga Kota Medan pada aksi begal. Polri akan terus menjaga keamanan masyarakat untuk mewujudkan Medan Maju,” katanya.
Agung menjelaskan, Polda Sumut punya program prioritas, antara lain, menciptakan area publik yang aman dan nyaman, pemberantasan premanisme, menekan angka kejahatan jalanan, menjaga pemilihan umum yang damai, serta pemberantasan narkoba.
Upaya pemberantasan narkoba dinilai luar biasa mengingat Sumut menjadi pintu masuk utama narkoba dan menjadi provinsi dengan jumlah pencandu narkoba tertinggi di Indonesia. Jumlahnya 1,7 juta orang.
Presiden Joko Widodo khusus memerintahkan pemberantasan narkoba di Sumut dengan upaya luar biasa. Presiden memanggil Agung dan Panglima Kodam I Bukit Barisan untuk ikut rapat di Istana Merdeka, Jakarta, guna membahasnya.
Sehari setelah rapat, Polda Sumut dan polres jajarannya menindak dalam skala yang sangat besar, antara lain menangkap 663 pelaku kejahatan narkoba sejak Selasa (12/9/2023) hingga Kamis (21/9/2023). Para pelaku terdiri dari 508 pengedar dan 155 penyalahguna atau pencandu narkoba.
Dari para pelaku, disita 19,1 kg sabu, 273 butir ekstasi, dan ganja 105 kilogram. Polisi juga menyita uang, sepeda motor, dan mobil hasil kejahatan narkoba. Agung menyebut mereka akan terus berupaya memberantasnya.