Sejumlah Anak di Kepri Terserang Penyakit dengan Gejala Mirip Flu Singapura
Sejumlah anak di Kepulauan Riau terserang penyakit dengan gejala mirip flu singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut. Kasus mirip flu singapura, antara lain, ditemukan di Batam dan Tanjung Pinang.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Sejumlah anak di Kepulauan Riau terserang penyakit dengan gejala mirip flu singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut. Petugas kesehatan diturunkan ke lapangan untuk melakukan penyuluhan di daerah terdampak.
Kasus mirip flu singapura itu, antara lain, ditemukan di Kota Batam. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Rabu (6/9/2023), mengatakan, sejak beberapa minggu lalu, ditemukan 22 kasus mirip flu singapura di Batam. Dari 22 kasus yang ditemukan itu, tinggal satu pasien yang belum sembuh.
Sampel darah pasien terakhir itu dikirim ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam untuk diteliti. Hal itu untuk memastikan apakah pasien tersebut benar terkena penyakit flu singapura atau tidak.
”Di semua kasus itu, gejalanya mirip, yakni ada ruam-ruam merah di kaki, tangan, dan mulut. Yang mengidap penyakit itu anak usia 5-10 tahun,” kata Didi.
Dalam bahasa kedokteran, flu singapura disebut penyakit tangan, kaki, dan mulut (PTKM). Penyakit itu muncul sejak tahun 1957 di Kanada. Tahun 1997-1999, Malaysia dan Taiwan terserang penyakit itu, diikuti dengan wabah di Singapura pada tahun 2000 (Kompas, 12/4/2011).
Penyebab PTKM adalah virus bernama Coxsackie dan kelompok enterovirus lain. Keluarga besar enterovirus biasa hidup di enteron atau usus. Virus dari usus itu keluar melalui tinja yang kemudian mencemari air dan makanan.
Penularan dapat melalui kontak langsung dari orang ke orang melalui cipratan cairan bersin atau batuk, air liur, atau tinja. Adapun penularan tidak langsung bisa melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi.
Begitu masuk ke dalam tubuh, virus berkembang biak di dinding tenggorokan dan dinding usus, lalu menyebar ke organ yang disasar. Virus Coxsackie dan enterovirus tertentu memilih kulit dan selaput lendir mulut sehingga biasanya tangan, kaki, dan mulut yang diserang.
Menurut Didi, anak yang terserang PTKM dapat sembuh setelah 7-10 hari apabila tidak ada komplikasi. Orangtua yang anaknya terserang penyakit dengan gejala mirip PTKM disarankan untuk mendatangi puskesmas terdekat.
”Petugas sudah turun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi pencegahan penyakit tersebut. Pola hidup bersih merupakan kuncinya,” ujar Didi.
Di semua kasus itu, gejalanya mirip, yakni ada ruam-ruam merah di kaki, tangan, dan mulut.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kepri Muhammad Rizqa mengatakan, sejumlah anak yang diduga mengidap PTKM juga ditemukan di Tanjung Pinang, Kepri. Dia menyebut, kasus anak mengidap PTKM memang ditemukan di Kepri setiap musim pancaroba, tetapi tahun ini kasusnya jauh lebih banyak.
”Setiap hari saya menangani sekitar empat anak yang diduga mengidap PTKM. Tren ini sudah terjadi selama beberapa minggu terakhir. Banyak anak di klinik saya di RSUD Raja Ahmad Tabib, Tanjung Pinang (yang mengalami gejala PTKM),” kata Rizqa.