Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta Timbul Raharjo telah berpulang dalam usia 53 tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (5/9/2023) sore. Ia dikenal sebagai sosok seniman sekaligus wirausahawan yang ulung.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
Timbul Raharjo
YOGYAKARTA, KOMPAS — Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta Timbul Raharjo berpulang dalam usia 53 tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (5/9/2023) sore. Ia dikenal sebagai sosok seniman sekaligus wirausaha yang ulung. Semangat kewirausahaan selalu ditularkan kepada rekan dan mahasiswanya.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Timbul sempat dirawat di ruang perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Kabupaten Sleman, DIY, sejak Sabtu (2/9/2023). Ia dilaporkan meninggal sekitar pukul 17.21 Selasa ini.
Kabar itu dibenarkan oleh Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta Irwandi saat dihubungi pada Selasa malam. Pihaknya belum bisa memastikan penyakit apa diderita Timbul. Namun, jenazah almarhum akan disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka di wilayah Kasongan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, DIY.
Menurut rencana, keluarga besar ISI Yogyakarta juga memberikan upacara penghormatan terakhir bagi almarhum di Gedung Rektorat ISI Yogyakarta, Rabu (6/9/2023). Upacara tersebut bakal diadakan sekitar pukul 10.00.
Timbul terpilih sebagai Rektor ISI Yogyakarta periode 2023-2027 pada Februari lalu. Sebelumnya, ia menjabat Dekan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.
Timbul tidak hanya sosok sebagai intelektual seni. Ia dikenal pula sebagai wirausaha yang ulet di industri kreatif.
Semasa memimpin ISI Yogyakarta, Irwandi menyebut, almarhum selalu meminta mahasiswa dan para dosen selalu mengedepankan kreativitas. Ketika membuat karya, mereka diharapkan selalu menilik efek ikutan yang bisa ditimbulkan oleh karya tersebut. Aspek kewirausahaan juga tampak cukup menonjol dari dalam diri almarhum.
”Memang, beliau baru memimpin sejak awal tahun. Tetapi, beliau selalu menekankan pentingnya jaringan dan kreativitas. Semangat entrepreneurship itu selalu coba ditularkan ke mahasiswa. Dalam berbagai kesempatan pesan tentang itu kerap disampaikan,” kata Irwandi.
Di luar kampus, keaktifan Timbul dalam industri kreatif dibuktikan dengan keikutsertaannya pada Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY. Bahkan, ia juga menduduki jabatan ketua dari organisasi tersebut. Jabatan itu diemban olehnya dalam kurun waktu 12-13 tahun terakhir.
Penasihat Asmindo DIY, Endro Wardoyo, pun merasa sangat kehilangan atas kepergian Timbul. Ia menilai almarhum mempunyai kepribadian yang rendah hati walau kemahirannya sangat tinggi. Sebab, almarhum termasuk akademisi seni dan seniman hebat dengan karya-karya yang mendunia. Ide-ide kreatif almarhum juga dianggap membuat organisasi permebelan dan kerajinan tersebut selalu maju.
Sedikitnya 100 karya seniman Timbul Raharjo ditampilkan dalam pameran tunggal Me, Myself & I #2 di Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta, Senin (1/7/2019). Pameran ini berlangsung hingga 7 Juli 2019.
Misalnya, kenang Endro, Timbul termasuk salah satu inisiator terselenggaranya Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA). Ajang itu digelar sejak 2017. Lewat ajang tersebut, pamor Yogyakarta sebagai daerah penghasil mebel dan kerajinan semakin dikenal luas. Para pelaku usaha dan seniman yang bergelut dalam dunia tersebut bisa melakukan pameran secara lebih murah pula.
”Dulu pameran internasional harus ke Singapura atau Jakarta. Ini menimbulkan cost yang tidak sedikit. Di Jakarta, harga sewa stand selisih 50 persen. Belum lagi keluar cost untuk tracking barang hingga akomodasi para pegawai. Ada banyak faktor,” kata Endro.
Dengan gelaran itu, sebut Endro, dampak yang paling nyata berupa kegiatan kunjungan pabrik dari para pelanggan. Kegiatan semacam itu hanya bisa dilakukan jika pameran diselenggarakan di Yogyakarta. Pasalnya, jarak antara pabrik dan lokasi pameran tidak terlalu jauh. Berbeda jika pameran diadakan di Singapura dan Jakarta. Jarak pabrik dan lokasi pameran sangat jauh sehingga kunjungan pabrik tak memungkinkan dilakukan.
Sedikitnya 100 karya seniman Timbul Raharjo ditampilkan dalam pameran tunggal Me, Myself & I #2 di Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta, Senin (1/7/2019). Pameran ini berlangsung hingga 7 Juli 2019.
Endro menambahkan, bentuk kepiawaian Timbul memimpin organisasi ditunjukkan lagi dengan inisiasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Furnicraft atau furniture dan craft. Lembaga itu didirikan sejak 2020.
Idenya berangkat dari kurangnya standardisasi pekerja pada kedua bidang tersebut. Imbasnya, sekarang industri tersebut berlimpah pekerja ahli yang tak perlu diragukan lagi kemampuannya.
”Alhamdulillah, dengan memiliki LSP, kami sudah melahirkan ratusan tenaga kerja yang tersertifikasi di bidang finishing, produksi, konstruksi, desain, dan lain-lain. Tentu saja mereka sudah dipastikan keandalannya,” kata Endro.