Bantu Warga Terdampak Kekeringan, PMI Kalbar Distribusikan 180.000 Liter Air Bersih
PMI Kalimantan Barat terus menyalurkan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan. Sejak 7 Agustus lalu, sekitar 180.000 liter air bersih telah didistribusikan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Palang Merah Indonesia Kalimantan Barat terus menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan. Sejak 7 Agustus hingga 5 September 2023, sudah ada sekitar 180.000 liter air bersih yang didistribusikan PMI Kalbar kepada warga.
Berdasarkan pantauan Kompas, Selasa (5/9/2023), PMI Kalbar menyalurkan air bersih menggunakan truk tangki ke Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Di lokasi itu, tampak puluhan warga membawa galon, ember, dan tong plastik untuk menampung air bersih distribusi dari PMI.
Hermansyah (39), salah seorang warga Desa Rasau Jaya Umum, menuturkan, pada musim kemarau, warga di desa tersebut kerap mengalami kesulitan air bersih. Sehari-hari, warga setempat mengandalkan air pasang di parit dan sungai serta air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Namun, pada musim kemarau, air di sungai berubah menjadi payau, sementara hujan tidak turun. ”Kesulitan air bersih sudah sekitar satu bulan terakhir. Oleh sebab itu, bantuan distribusi air bersih dari PMI sangat membantu,” katanya.
Menurut Hermansyah, air bersih bantuan PMI itu akan digunakan untuk kebutuhan memasak dan minum. Adapun untuk mencuci, warga masih bisa menggunakan air dari sungai dan parit sekitar.
Warga lainnya, Kanaria (47), menuturkan, jaringan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum masuk ke permukiman itu. Oleh karena itu, distribusi air bersih dari PMI sangat membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih.
”Saya membawa galon dan ember ke sini. Perkiraan saya, air ini bisa untuk kebutuhan konsumsi memasak beberapa minggu,” ujarnya.
Kesulitan air bersih sudah sekitar satu bulan terakhir
Ketua Penanggulangan Bencana PMI Kalbar Asrul Putra Nanda menuturkan, lembaga itu memiliki dua truk tangki kapasitas 5.000 liter yang siap siaga melayani masyarakat. Selain mengisi air dari PDAM, truk tangki juga mengisi air dari pegunungan Toho dan Anjungan untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih.
”Kami akan terus melakukan hal ini hingga musim kemarau selesai. Kami juga akan menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, Kalbar juga masih menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ketua Satgas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel menuturkan, proses pemadaman karhutla terus dilakukan tim gabungan. Salah satu lokasi yang masih terjadi karhutla adalah di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah.
Kebakaran di daerah tersebut terjadi sejak Minggu (3/9/2023). Luas lahan yang terbakar sekitar 6 hektar dan 3,5 hektar di antaranya sudah berhasil dipadamkan.
Daniel menyebut upaya pemadaman terkendala oleh minimnya ketersediaan air. Jarak sumber air ke lokasi karhutla juga jauh. ”Tim gabungan dari berbagai instansi terus berupaya memadamkan kebakaran,” kata Daniel.
Karhutla di lahan gambut juga masih terjadi di Kabupaten Kubu Raya, tepatnya di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya. Pemadaman dimulai pada Selasa ini pukul 10.30 hingga pukul 17.45 untuk memblokade api agar tidak menjalar ke lahan lain. BPBD Provinsi Kalbar menurunkan tiga tim pemadam. Kendala yang dihadapi berupa lahan yang terbakar luas, sumber air terbatas, dan angin kencang.
Sementara itu, pantauan Kompas, kabut asap akibat karhutla masih menyelimuti Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya hingga Selasa sore. Bau menyengat beserta abu dari lahan yang terbakar masih terasa.