Kebakaran Lereng Gunung Sumbing Belum Padam, Puluhan Pendaki Telah Dievakuasi
Hingga Sabtu (2/9/2023) siang, kebakaran lahan di lereng Gunung Sumbing belum sepenuhnya padam. Namun, puluhan pendaki yang berada di gunung itu telah dievakuasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
WONOSOBO, KOMPAS — Hingga Sabtu (2/9/2023) siang, proses pemadaman kebakaran lahan di lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, masih terus berlangsung. Sementara itu, sebanyak 61 pendaki telah dievakuasi dari Gunung Sumbing.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono menyatakan, dari total lahan yang terbakar seluas 240,2 hektar, sekitar 90 persen sudah padam.
”Update hingga pukul 13.05 hari ini, kami ada di basecamp Gajahmungkur di Desa Lamuk, Wonosobo. Pemadaman sudah hampir 90 persen,” kata Bambang dalam video yang disampaikan kepada wartawan, Sabtu sore.
Kebakaran di Gunung Sumbing terjadi sejak Jumat (1/9/2023) malam. Menurut Bambang, lokasi kebakaran berada di Petak 29-1 seluas 221,5 hektar dan Petak 29-3 seluas 18,7 hektar.
”Mayoritas tanaman yang terbakar adalah rumput alang-alang. Jarak ke rumah penduduk sangat jauh sehingga aman. Demikian juga dengan lahan pertanian,” ujar Bambang.
Dia menambahkan, dalam kebakaran itu, api merambat ke sisi barat akibat tiupan angin. Oleh karena itu, fokus pemadaman juga berada di area tersebut. Ada ratusan personel dari BPBD, TNI, Polri, sukarelawan, dan warga yang terlibat dalam upaya pemadaman.
Bambang menyebut, upaya pemadaman itu dilakukan secara manual dengan gepyok, yakni alat tradisional untuk memadamkan kebakaran. ”Upaya pemadaman (dilakukan) dengan cara manual karena (lokasinya) jauh dari jangkauan mobil damkar dan selang. Lokasi berada di ketinggian antara 2.500 meter dan 2.900 meter di atas permukaan laut,” ujarnya.
Bambang menambahkan, untuk membantu pemadaman, BPBD Wonosobo telah meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi Jateng agar menerjunkan helikopter untuk melakukan water bombing atau penyemprotan air dari udara.
Sementara itu, Bambang memaparkan, semua pendaki yang berada di Gunung Sumbing telah dievakuasi. Para pendaki yang berjumlah 61 orang itu sudah kembali ke basecamp masing-masing pada Sabtu pukul 01.00 dini hari.
Kepala Kepolisian Resor Wonosobo Ajun Komisaris Besar Eko Novan mengatakan, pihaknya menyiapkan personel di sejumlah basecamp di lereng Gunung Sumbing untuk membantu pemadaman serta evakuasi pendaki. Polres Wonosobo juga mendapat dukungan satu regu Satuan Brimob Polda Jateng.
Upaya pemadaman (dilakukan) dengan cara manual karena (lokasinya) jauh dari jangkauan mobil damkar dan selang.
Eko juga mengimbau masyarakat dan para pendaki untuk meningkatkan kewaspadaan serta melakukan upaya pencegahan kebakaran. ”Kami mengimbau masyarakat di sekitar hutan atau di pegunungan untuk melakukan mitigasi pencegahan kebakaran lahan. Para pendaki setelah menggunakan api, apinya juga harus benar-benar dimatikan,” katanya.
Akibat kebakaran itu, Perhutani mengeluarkan surat edaran penutupan semua jalur pendakian ke Gunung Sumbing. Surat bernomor 0506/059.1/KDU/2023 dan bertanggal 1 September 2023 itu menyebutkan, semua jalur pendakian ditutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.