Presiden Joko Widodo kembali meminta relawannya tidak tergesa-gesa atau ”ojo kesusu” mendukung salah satu calon presiden pada Pemilu 2024. Presiden pun mendorong pendukungnya bekerja mengatasi masalah ekonomi negeri ini.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·4 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Presiden Joko Widodo kembali meminta relawannya tidak tergesa-gesa atau ojo kesusu mendukung salah satu calon presiden pada Pemilu 2024. Apalagi, hingga kini belum ada kandidat dan koalisi partai yang jelas. Presiden pun mendorong pendukungnya terus bekerja mengatasi masalah ekonomi negeri ini.
”Saya pesan, urusan (Pemilu) 2024 tidak usah tergesa-gesa. Ojo, ojo kesusu. Kita kerja dulu saja untuk ekonomi negara kita,” ucap Presiden saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), salah satu organisasi pendukung Jokowi, di Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (29/8/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati, serta Ketua Umum Jaman Iwan Dwi Laksono. Ratusan petani, peternak, dan nelayan yang tergabung dalam Jaman dari 38 provinsi juga turut hadir.
Presiden meminta pendukungnya tidak buru-buru mendukung calon presiden karena belum ada kandidat yang jelas. ”Saya melihat, ini atraksi politiknya belum selesai. Wira-wiri sana sini saya lihat. Saya enggak tahu partai ini ke sana partai ini ke sini. Ini masih ngalor-ngidul (belum jelas arahnya),” ujarnya.
Presiden pun mengajak relawannya mengamati dari jauh manuver politik jelang 2024. Apalagi, Presiden menilai belum ada koalisi yang ajek dalam mengusung kandidat presiden dan wakilnya meski pendaftaran capres kurang dari dua bulan. ”Partai masih mencari format koalisi. Calonnya juga masih belum jelas. Cawapresnya siapa? Belum jelas,” katanya.
Sejumlah relawan sempat meneriakkan nama Ganjar Pranowo, bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, serta Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta yang juga anak sulung Jokowi. ”(Capres dan cawapres) Belum jelas loh, malah dijawab. Jadi, kita giat bekerja saja, giat bekerja saja sehingga produktif. Setuju enggak?” ujar Presiden.
Menurut Presiden, banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa, kini menghadapi masalah ekonomi dan inflasi. Harga bahan pokok membubung tinggi. Krisis energi pun mengancam negara maju. Bahkan, lanjut Presiden, ada satu negara di Eropa yang tarif gas dan bensinya melonjak hingga 700 persen.
”Bayangkan, (harga bahan bakar minyak) naik 700 persen. Di sini, (BBM) naik 10-15 persen saja demonya tiga bulan. Itu 700 persen, mau demo berapa tahun? Betapa sangat sulit. Harga pangan (di negara itu) juga naik 50 persen,” ungkap Presiden. Di Indonesia, dia mengklaim sektor perekonomian masih terkendali.
Inflasi Indonesia, lanjut Jokowi, tercatat di angka 3,1 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua masih 5,17 persen. ”(Pertumbuhan itu) Termasuk tiga terbaik dunia. Ekonomi yang baik di G20 ini, ya, Indonesia, India, dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) China. Yang lain-lain tidak (demikian),” ujar Presiden.
Selain menghadapi krisis pangan dan energi, sejumlah negara juga masih berkutat pada konflik, seperti di Benua Afrika. Ketika berkunjung ke kawasan itu beberapa waktu lalu, Presiden menyaksikan kesulitan masyarakat mendapatkan air. Padahal, komoditas itu sangat penting. Kondisi pangan juga belum optimal.
Oleh karena itu, Presiden mengingatkan pendukungnya agar fokus mengantisipasi masalah ekonomi. ”Saya selalu menyampaikan, jangan sampai urusan politik di 2024 itu mengganggu stabilitas ekonomi. Karena kalau terganggu dalam posisi dunia sulit, kadang membalikkannya akan sulit. Bisa saja betul-betul sulit,” ujar Presiden.
Pesan agar pendukungnya tidak buru-buru mendukung calon presiden 2024 sudah beberapa kali ia sampaikan. Salah satunya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Projo, organisasi sukarelawan Jokowi, di Magelang, Jawa Tengah, akhir Mei 2022. Pertengahan 2021, Presiden juga mengungkapkan hal serupa pada Rapimnas Sekretaris Nasional Jokowi.
Ketua Umum Jaman Iwan Dwi Laksono mengatakan, organisasinya telah mendeklarasikan Ganjar sebagai capres. Adapun untuk cawapres, relawan dari sejumlah daerah mengusulkan nama Gibran, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
”(Usulan) Yang paling banyak, Mas Gibran untuk mendampingi Pak Ganjar Pranowo,” ucapnya. Meski demikian, pihaknya masih akan membahas usulan cawapres dalam rapimnas yang berlangsung hingga Kamis nanti di Cirebon. Setelah menyepakati nama cawapres, pihaknya akan menyerahkannya kepada Presiden Jokowi.
Saat ditanya kemungkinan perbedaan usulan capres dan cawapres oleh Jaman dengan pilihan Presiden Jokowi, Iwan akan memperjuangkan rekomendasi organisasinya. ”Seperti yang sudah terjadi terus-menerus dan berulang-ulang, Pak Jokowi selalu memperhatikan aspirasi kami, apa pun,” katanya.