Hujan Mulai Turun di Kalbar, Kualitas Udara Membaik
Dalam dua hari terakhir di Kalimantan Barat mulai diguyur hujan. Kualitas udara di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya mulai berada pada level baik pada Jumat (25/8/2023). Meski demikian, tim gabungan tetap bersiaga.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dalam dua hari terakhir Kalimantan Barat mulai diguyur hujan. Kualitas udara di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya berada pada level baik pada Jumat (25/8/2023). Meskipun demikian, tim gabungan tetap bersiaga.
Berdasarkan pantauan Kompas di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, hujan cukup lebat mengguyur dua daerah tersebut dalam dua hari terakhir. Pada Jumat, kabut asap sudah tidak tampak lagi. Kualitas udara di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya membaik.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio Pontianak, Noventia, menuturkan, kualitas udara di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya pada Jumat hingga pukul 13.00 dalam kategori baik.
Sabtu (26/8/2023), berdasarkan prakiraan BMKG, hujan masih berpotensi turun di Kalbar. Namun, mulai 27 Agustus, potensi hujan sedikit menurun. Hujan pada tanggal tersebut masih ada, tetapi berkategori hujan ringan hingga sedang. ”Selanjutnya, mulai 28 Agustus hingga 2 September di wilayah Kalbar dominan berawan,” ujar Noventia.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel menuturkan, BPBD provinsi/kabupaten/kota, TNI-Polri, dan Manggala Agni tetap bersiaga. Sebab, ada potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang.
Satgas operasi darat BPBD Kalbar tetap intens melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota agar tetap bersiaga. Satgas juga mengoptimalkan pelaksanaan patroli darat dengan melibatkan semua unsur terkait, termasuk TNI-Polri, untuk mengawasi daerah-daerah yang berpotensi rawan kebakaran hutan dan lahan.
”Meskipun hujan, tidak boleh lengah. Personel dan peralatan harus selalu siaga 24 jam sehingga sewaktu-waktu dapat digeser ke lahan yang terbakar,” ujar Daniel.
Satgas operasi udara juga tetap melaksanakan patroli udara seiring pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca untuk memicu terjadinya hujan dengan intensitas lebat di seluruh wilayah Kalbar. Satu heli patroli dan satu heli pemadaman dari udara (water bombing) akan ditempatkan di Kabupaten Sintang untuk menjangkau Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Kapuas Hulu.