Kembar Siam Aliyah-Aisyah Boleh Pulang ke Pasuruan
Kondisi anak kembar siam Aisyah dan Aliyah Sakinah (1) terus membaik. Tim dokter sudah memperbolehkan keduanya pulang. Pemantauan kesehatan keduanya masih akan dilakukan hingga umur dua tahun.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Bayi kembar siam Aisyah Sakinah-Aliyah Sakinah sudah dibolehkan pulang ke rumah di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (22/8/2023). Meski kondisi terus membaik, mereka akan tetap dipantau kesehatannya hingga berumur dua tahun.
”Hari ini adalah hari ke-10 pascapembedahan. Kondisi keduanya baik, stabil, dan sudah boleh pulang,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) dr Mochammad Bachtiar Budianto saat proses serah terima Aliyah-Aisyah kepada orangtua mereka, Selasa, di Malang.
Menurut Bachtiar, kedua bayi berumur 11 bulan itu sudah bisa beraktivitas seperti bayi seusianya. Hal itu menjadi satu dari sekian indikator Aliyah-Aisyah diperbolehkan pulang.
Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar melakukan serah terima bayi kembar siam Aliyah-Aisyah kepada orangtua mereka, Selasa (22/8/2023), di Malang. Aliyah (kiri) dan Aisyah (kanan) tampak aktif menjelang kepulangan mereka.
Sebelumnya, Aliyah-Aisyah lahir lewat operasi caesar pada 15 September 2022 di RSSA Malang. Sejak itu, kondisi kesehatan mereka dipantau ketat.
Alasannya, kedua bayi mengalami dempet perut atau omphalofagus. Organ yang menyatu adalah hati serta sebagian tulang dada.
Dengan alasan kesehatan, butuh waktu setahun bagi tim dokter untuk memisahkan mereka. Pada Sabtu (12/8/2023), sebanyak 50 dokter dari berbagai keilmuan terlibat dalam operasi.
Ketua tim dokter kembar Siam Aliyah-Aisyah, dr Eko Sulistijono, mengatakan, sejauh ini belum ada rekomendasi perlakuan khusus bagi kedua bayi saat berada di rumah. Ia hanya mengingatkan orangtua untuk menjamin nutrisi anak.
”Orangtua sudah paham penyajian nutrisi yang tepat. Semoga Aliyah-Aisyah selalu sehat,” ucapnya.
Ke depan, pihaknya akan terus memantau kondisi kesehatan kedua bayi itu. Selain perawatan luka pascaoperasi, Aliyah-Aisyah akan menjalani fisioterapi lanjutan. Tujuannya, mengatasi ketertinggalan tumbuh kembang hingga berumur dua tahun.
”Penanganan kembar siam ini ditanggung BPJS. Kami akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait di Pasuruan, tempat tinggal pasien,” kata Eko.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Syaiful Anam, mengatakan siap mendampingi tumbuh kembang kedua bayi kembar siam itu. Tim RSUD Bangil akan mengikuti penanganan lanjutan jika bayi akan diperiksa di Pasuruan.
”Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih pada tim dan RSSA Malang. Kami akan mengikuti alur medis untuk perawatan keduanya kelak,” kata Syaiful.
Orangtua Aliyah-Aisyah, Hartanto (38) dan Susi (36), gembira melihat kondisi kesehatan anak mereka. Mereka antusias saat menggendong kedua buah hati saat dilakukan proses serah terima dari rumah sakit.
Susi (36) mengatakan terus didampingi pihak rumah sakit saat masih hamil enam bulan. Kala itu, ia mendapat kabar kondisi bayinya kembar siam.
”Saya hanya memikirkan bisa melahirkan anak selamat dan sehat. Itu sebabnya, kontrol dan perawatan selalu kami lakukan. Alhamdulillah hingga hari ini anak kedua dan ketiga saya ini bisa pulang. Terima kasih,” ujarnya.