Pemerintah meluncurkan Bali-Kerthi Development Fund dan Project Management Office untuk implementasi transformasi Ekonomi Kerthi Bali. Pemerintah menyusun transformasi ekonomi demi percepatan pembangunan Indonesia.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Indonesia mencanangkan menjadi negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan pada 2045. Tinggal 22 tahun waktu yang dimiliki Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas pada 2045. Dibutuhkan transformasi ekonomi sebagai percepatan Indonesia menuju negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.
Saat ini, pemerintah sudah merancang dan memproyeksikan pembangunan ekonomi tematik wilayah. Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dalam acara peluncuran Bali-Kerthi Development Fund dan Project Management Office Transformasi Ekonomi Kerthi Bali di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Kota Denpasar, Sabtu (19/8/2023).
Bali-Kerthi Development Fund adalah perusahaan khusus yang berfungsi mengelola dan menyalurkan pembiayaan pembangunan dari dana nonpemerintah serta menganalisis kebutuhan investasi dan dampak investasi yang dibentuk pemerintah dalam rangka percepatan transformasi ekonomi Bali. Adapun Project Management Office dibentuk untuk mempercepat implementasi transformasi ekonomi Bali dan mendukung Bali-Kerthi Development Fund.
Pemerintah Bali menjadikan Bali-Kerthi Development Fund sebagai anak perusahaan penjaminan kredit milik Pemerintah Bali, yakni PT Jamkrida Bali Mandara.
Lebih lanjut Suharso mengatakan, selama 30 tahun sejak 1993, Indonesia berada dalam perangkap pendapatan menengah dengan pendapatan (gross national income) per kapita hingga 2022 masih di bawah 5.000 dollar AS. Indonesia membutuhkan percepatan agar dapat segera keluar dari perangkap pendapatan menengah dan menjadi negara maju, yang dirancang menjelang Indonesia 2045.
Peran wilayah untuk menuju Indonesia Emas 2045 menjadi penting.
Bappenas merancang transformasi ekonomi nasional. Suharso menyebutkan, Bali terlebih dahulu merancang transformasi ekonomi Bali, yakni Ekonomi Kerthi Bali, di masa pandemi Covid-19. Bappenas mendampingi Bali dan mendukung transformasi Ekonomi Kerthi Bali serta menjadikannya sebagai model dari daerah.
Suharso menyebutkan, dalam transformasi ekonomi nasional, pemerintah merancang koridor-koridor ekonomi tematik wilayah. Dalam pemaparannya disebutkan, terdapat tujuh koridor ekonomi tematik wilayah, di antaranya koridor ekonomi Kalimantan sebagai superhub ekonomi Nusantara; koridor ekonomi Jawa sebagai industri berbasis inovasi, riset, dan teknologi; koridor ekonomi Sumatera sebagai industri berbasis sumber daya alam dan hub ekonomi biru barat Indonesia; dan koridor ekonomi Bali dan Nusa Tenggara sebagai superhub pariwisata dan ekonomi kreatif Nusantara.
Indonesia emas
”Peran wilayah untuk menuju Indonesia Emas 2045 menjadi penting,” kata Suharso dalam pemaparannya.
Sebelumnya, Gubernur Koster mengatakan, Bappenas mendukung dan berperan penting dalam upaya transformasi Ekonomi Kerthi Bali sebagai upaya Bali menata struktur fundamental ekonomi daerah. Koster menyebutkan, ekonomi daerah, yang tergantung dari satu sektor pariwisata, menjadi rentan dan Bali mendapatkan pengalaman penting selama pandemi Covid-19.
”Ketika Covid-19 muncul di Bali pada 10 Maret 2020, Bali, yang ekonominya bergantung 54 persen lebih dari pariwisata dan pariwisatanya berhenti total (akibat pandemi Covid-19), ekonomi Bali pada 2020 minus 9,31 persen,” kata Koster. ”Ini pertama kali dalam sejarah dan baru pertama kali pertumbuhan ekonomi Bali paling rendah,” lanjutnya.
Sejalan dengan membaiknya penanganan pandemi Covid-19, ekonomi Bali kembali bertumbuh positif. Koster menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Bali saat ini mencapai 5,6 persen secara tahunan dan pertumbuhan ekonomi Bali itu kembali di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Ia menuturkan, pertumbuhan ekonomi Bali kembali positif meskipun kunjungan wisatawan ke Bali belum sepenuhnya kembali normal. ”Berarti ada struktur ekonomi Bali yang berubah,” kata Koster.
Implementasi transformasi Ekonomi Kerthi Bali, menurut dia, menjadi terobosan dan hal itu didukung Bappenas. Serangkaian dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), ujar Koster, Bali memanfaatkan dana PEN untuk program pembangunan yang menghasilkan nilai lebih besar dari dana PEN yang diterima Bali dan hasil pembangunannya berpotensi menjadi sumber baru pendapatan asli daerah.
Keberadaan Project Management Office dan Bali-Kerthi Development Fund akan memudahkan Bali untuk berinovasi dalam pembiayaan pembangunan daerah dan tidak semata mengandalkan dana dari APBN ataupun APBD.