Kebakaran Kapal di Tegal Belum Teratasi, Bantuan Pemadaman Berdatangan
Helikopter ”water bombing” dikerahkan untuk membantu memadamkan kebakaran kapal di Kota Tegal yang belum padam hingga hari keempat. Bantuan personel dan sarana pemadaman api berdatangan dari sejumlah daerah.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Memasuki hari keempat atau Kamis (17/8/2023) siang kebakaran puluhan kapal yang terjadi sejak Senin (14/8/2023) di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, belum juga padam. Minimnya peralatan menjadi kendala dalam pemadaman tersebut. Bantuan pemadaman dari berbagai pihak pun berdatangan.
Kepala Bidang Penyelamatan dan Pencegahan Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tegal Teguh Supriyanto mengatakan, api yang sejak Senin malam melalap 52 kapal di PPP Tegalsari sempat padam pada Rabu (16/8/2023) siang. Namun, kondisi itu hanya bertahan dalam hitungan menit.
Api kemudian kembali menyala karena ada bara api yang tertiup angin kemudian mengenai solar yang tercecer di air. Api itu lalu melalap sebelas kapal lain yang disandarkan tak jauh dari lokasi kebakaran sehingga jumlah kapal yang terbakar dalam insiden tersebut menjadi 63 unit.
Selain itu, sebuah rumah warga terbakar pada kebakaran hari Rabu. Beruntung, api yang membakar bagian teras rumah itu bisa dipadamkan oleh warga dan petugas pemadam kebakaran setempat.
”Saat kejadian itu, petugas terbagi. Ada yang memadamkan api dan ada yang membantu warga memindahkan kapal-kapal yang belum terbakar. Kapal-kapal itu ditarik dengan tug boat (kapal tunda), menjauh dari titik kebakaran" kata Teguh saat dihubungi, Kamis (17/8/2023).
Menurut Teguh, kencangnya angin dan perubahan arah angin menjadi kendala dalam proses pemadaman. Selain itu, selang-selang air yang dimiliki oleh pemadam kebakaran setempat tak bisa menjangkau titik-titik api di bagian tengah.
Api kemudian kembali menyala karena ada bara api yang tertiup angin kemudian mengenai solar yang tercecer di air.
”Semalam kami sudah coba pakai foam liquid, hasilnya sudah baik, sudah padam. Tapi, dini hari tadi ada angin kencang, jadi nyala lagi apinya," ujarnya Kamis petang.
Teguh menambahkan, pihaknya dibantu oleh personel dan mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Tegal, Brebes, dan Kota Pekalongan. Selain itu, mobil tangki dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus dan BPBD Jateng, serta water canon dari kepolisian dan TNI setempat juga dikerahkan.
Pada Rabu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) memberikan bantuan foam liquid sebanyak 400 liter untuk membantu proses pemadaman. Foam liquid tersebut dikirim dari Fuel Terminal Tegal dan Integrated Terminal Semarang.
”Bantuan ini merupakan bentuk simpati serta kepedulian dari Pertamina terhadap insiden tersebut. Bantuan ini diharapkan dapat membantu pemadaman kebakaran," kata Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina Patra Niaga (RJBT) Brasto Galih Nugroho.
Dalam kunjungannya ke Kota Tegal, Rabu, Ganjar Pranowo meminta bantuan pemadaman dengan helikopter water bombing kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Ganjar juga meminta agar Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono membuat surat keputusan darurat bencana.
”Dari mereka sudah di-oke-kan. Dari Basarnas juga kami minta turun membantu supaya ini kita keroyok, yang penting padam dulu,” tutur Ganjar.
Dihubungi secara terpisah, Kepala BPBD Kota Tegal Mochammad Mabbrur mengatakan, Surat Keputusan Darurat Bencana kebakaran kapal telah dibuat dan ditandatangani oleh Dedy dan dikirim ke BNPB. Dalam surat tersebut, Kota Tegal mengajukan permohonan bantuan berupa helikopter water bombing.
Pada Kamis petang, helikopter water bombing dari BNPB sudah tiba di Kota Tegal. Helikopter itu langsung membantu proses pemadaman api dari atas.
”Jadi, helikopter ini mengambil air dari laut kemudian menumpahkan air ke atas kapal-kapal yang terbakar. Semoga, dengan upaya ini, titik-titik api yang ada di bagian tengah bisa dipadamkan,” kata Mabbrur.