Intensitas Karhutla di Kalteng Tinggi, Helikopter Ditambah
Intensitas kejadian kebakaran lahan terus meningkat di Kalimantan Tengah. Kualitas udara menurun dan banyak lokasi sulit diakses. BNPB pun mengirim satu helikopter tambahan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Intensitas kejadian kebakaran hutan dan lahan terus meningkat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengirim satu lagi helikopter ke Kalimantan Tengah untuk membantu penanganan kebakaran. Salah satu wilayah sudah dua hari lebih terbakar dan api masih terus dipadamkan.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib menjelaskan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirim tambahan satu helikopter water bombing untuk membantu penanganan kebakaran lahan di Kalteng. Kini total terdapat empat helikopter, rinciannya satu untuk patroli dan tiga helikopter water bombing.
Helikopter tersebut merupakan jenis Blackhawk dengan nomor UH-604/VH-UHG. Helikopter itu, lanjut Toyib, bakal dikirim ke Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, untuk membantu penanganan kebakaran lahan di wilayah itu dan sekitarnya.
Dalam waktu 24 jam terakhir, berdasarkan data BPBPK, tercatat jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan mencapai 28 kejadian dengan luas terbakar mencapai 43,5 hektar. Satelit juga menangkap sekitar 391 titik panas dengan tingkat kepercayaan beragam. Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Barito Selatan menjadi wilayah dengan kejadian kebakaran paling banyak.
Ahmad menjelaskan, penanganan kebakaran lahan di Kota Palangkaraya cukup terkendali karena banyak pihak dari berbagai instansi bersama-sama ikut menanggulangi kebakaran lahan. Pihaknya mengkhawatirkan daerah di luar Palangkaraya, seperti di Barito Selatan, Kapuas, dan banyak wilayah lainnya.
”Kalau di Palangkaraya, aksesnya masih bisa dijangkau. Kalau di luar, aksesnya jauh, apalagi jika kejadian kebakarannya terjadi bersamaan atau sekaligus di beberapa titik,” ujar Toyib di Palangkaraya, Selasa (15/8/2023).
Di Kabupaten Pulang Pisau, tepatnya di wilayah Bahaur, Kecamatan Kahayan Kuala, dalam dua hari terakhir ini masih dalam proses pemadaman. Kebakaran di wilayah itu jauh dari akses jalan dan permukiman. Namun, jika dilihat dari citra satelit, lokasinya tak jauh dari areal perkebunan. ”Wilayah itu masih jadi fokus kami dalam beberapa hari ini,” kata Toyib.
Kualitas udara
Kebakaran lahan juga mulai memengaruhi kualitas udara di Kalteng. Di Kabupaten Kotawaringin Timur, kualitas udara masuk dalam kategori tidak sehat. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur Multazam menjelaskan, dari ukuran PM 2.5 sudah di angka 108 dan berpotensi terus meningkat jika kebakaran lahan terus terjadi.
PM 2.5 merupakan partikel kecil yang berisi bahan beracun seperti nitrat, sulfat, logam berat, dan bahan kimia lainnya. Karena ukurannya yang kecil, partikel ini bisa masuk hingga ke paru-paru jika dihirup.
Kami membutuhkan helikopter yang standby di sini karena lokasi kebakaran jauh, tidak bisa diakses (melalui) darat bahkan sungai.
Multazam menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan banyak instansi untuk meningkatkan penanganan, salah satunya dengan meminta bantuan provinsi untuk mendapatkan bantuan helikopter water bombing. Pasalnya, lokasi kebakaran lahan sangat jauh dari akses jalan.
Pihaknya bersyukur adanya tambahan helikopter dan rencana penempatannya di Sampit, Kotawaringin Timur. ”Kami membutuhkan helikopter yang standby di sini karena lokasi kebakaran jauh, tidak bisa diakses (melalui) darat bahkan sungai,” kata Multazam.