Garuda Indonesia Layani Penerbangan Umrah via Yogyakarta
Garuda Indonesia membuka penerbangan reguler umrah Yogyakarta-Jeddah. Layanan penerbangan untuk sementara ini sebanyak satu kali setiap minggu.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
KULON PROGO, KOMPAS — Maskapai Garuda Indonesia melakukan penerbangan perdana Yogyakarta-Jeddah di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo, DIY, Sabtu (12/8/2023). Dengan penerbangan ini, Garuda Indonesia menjadi satu-satunya maskapai yang melakukan penerbangan langsung ke Jeddah dari Bandara YIA untuk melayani jemaah umrah.
Direktur Human Capital PT Garuda Indonesia Tbk Salman El Farisiy mengatakan, sementara ini, Garuda Indonesia memulai dengan satu kali penerbangan reguler per minggu, setiap hari Sabtu. Namun, frekuensi penerbangan bisa berubah, tergantung animo pasar di masa mendatang.
”Jika memang jemaah membeludak dan ada satu rombongan yang merasa perlu untuk berangkat dalam satu pesawat, kami pun membuka kesempatan untuk menyewa pesawat,” ujarnya dalam acara inaugurasi penerbangan perdana Yogyakarta-Jeddah-Yogyakarta di Concordia Lounge Bandara YIA, Sabtu.
Dalam penerbangan perdana tersebut, terdapat 215 orang jemaah umrah yang diangkut, menempuh rute Yogyakarta-Jeddah-Yogyakarta.
Pembukaan rute penerbangan ini, menurut dia, karena jemaah umrah dari DIY selama ini terbilang cukup besar, yakni sekitar 1.000 orang per minggu. Karena tidak ada penerbangan langsung di wilayah DIY, selama ini jemaah umrah terpaksa terbang melalui bandara di kota-kota lain, seperti Jakarta, Solo, dan Semarang.
Ke depan, Salman mengatakan, pihaknya pun berencana agar rute bisa semakin dikembangkan. Ini, misalnya, memenuhi permintaan rute umrah Yogyakarta-Madinah-Jeddah-Yogyakarta.
Selama ini, dia menuturkan, animo masyarakat terhadap penerbangan langsung ke Jeddah untuk perjalanan umrah di berbagai wilayah juga terbilang tinggi. Setelah Jakarta dan Kulon Progo, Garuda Indonesia juga akan membuka rute penerbangan langsung ke Jeddah dari bandara di Banda Aceh dan Surabaya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Masmin Afif mengatakan, lama waktu warga DIY menunggu untuk dapat menunaikan ibadah haji saat ini mencapai 34 tahun. Seiring dengan kondisi tersebut, banyak orang sekarang lebih memilih untuk melakukan umrah. ”Setidaknya umrah dianggap latihan dulu sebelum menunaikan ibadah haji,” ujarnya.
Seiring dengan kondisi tersebut, tren masyarakat untuk melakukan umrah cenderung terus meningkat. Di DIY terdapat 94 penyelenggara perjalanan umrah dengan setiap penyelenggara tersebut biasanya memberangkatkan umrah setidaknya 500 orang.
Pejabat pengganti sementara General Manager Bandara YIA, Misranedi, mengatakan, pihaknya menyambut baik pembukaan rute penerbangan langsung Yogyakarta-Jeddah tersebut. Selama ini, kebanyakan maskapai yang beroperasi di Bandara YIA melakukan penerbangan untuk kebutuhan umrah dengan sistem transit di kota lain, seperti Jakarta.
Di masa mendatang, Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY juga berencana membangun embarkasi haji di Kulon Progo, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Bandara YIA. Dibangun di lahan seluas 10 hektar, kebutuhan biaya pembangunan embarkasi haji tersebut diperkirakan lebih dari Rp 1 triliun. Embarkasi tersebut diperkirakan mampu menampung 12.000 anggota jemaah haji dari DIY dan Jawa Tengah.
Masmin mengatakan, di lokasi itu nantinya dibangun hotel bintang 3 hingga 5. ”Selain untuk jemaah haji dan umrah, hotel-hotel tersebut nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk menampung wisatawan,” ujarnya.