Kemenparekraf Perbanyak Desa Wisata dan Pegiat UMKM di Desa
Kemenparekraf terus memperbanyak desa wisata serta pegiat UMKM di desa demi meningkatkan penciptaan lapangan kerja. Pemerintah menargetkan pula peningkatan perjalanan wisatawan domestik melalui kerja sama dengan OTA.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus memperbanyak desa wisata serta pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah di desa demi meningkatkan penciptaan lapangan kerja. Pemerintah juga menargetkan peningkatan perjalanan wisatawan domestik melalui kerja sama dengan agen-agen pariwisata daring.
Dukungan terhadap desa wisata diwujudkan salah satunya melalui program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan setiap tahun. Menparekraf Sandiaga Uno melalui siaran pers, Kamis (10/8/2023), mengatakan, sudah ada 4.573 desa wisata peserta ADWI dari seluruh Indonesia pada tahun ini.
Jumlah peserta ADWI terus meningkat dari 1.831 pada 2021 kemudian menjadi 3.419 desa pada 2022. ”Semangat ADWI 2023 adalah mengedepankan desa wisata berkelas dunia untuk menggaungkan Indonesia sebagai destinasi pariwisata serta ekonomi kreatif. Saya yakin, ini program yang tepat sasaran dengan basic masyarakat di desa,” katanya.
Dengan memperbanyak desa wisata, Sandiaga yakin target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja hingga 2024 akan tercapai. Ini adalah kelanjutan dari penciptaan 2,6 juta lapangan kerja di bidang pariwisata pada 2022. ”Program desa wisata ini akan kami pantau terus perkembangannya demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita yang di 5,17 persen,” katanya.
Ketika melakukan kunjungan kerja ke Sulut, Selasa-Rabu (8-9/8/2023), Sandiaga singgah ke Kelurahan Kakaskasen Dua yang berstatus desa wisata di Kota Tomohon dan masuk 75 besar ADWI 2023. Ia meninjau beberapa keunggulan desa di kaki Gunung Lokon tersebut, seperti tim kolintang, pegiat kesenian tari, serta produk kuliner seperti kue cucur dan tinutuan, serta hasil kriya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kakaskasen Dua Jouvendi Rompis mengatakan, kelurahan tempat tinggalnya itu telah ditetapkan sebagai desa wisata selama lima tahun. Kini sudah ada empat penginapan (homestay) dan satu lagi yang sedang dibangun. ”Untuk sementara dananya swadaya pemilik,” kata Rompis.
Terkait aktivitas wisata, Jouvendi menyebut Gunung Lokon serta Gunung Mahawu sebagai dua destinasi utama para wisatawan di Kakaskasen Dua, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Jika berkunjung ke wilayah permukiman, wisatawan bisa berkeliling daerah sekitar dengan bendi.
Di samping itu, desa tersebut juga didukung beberapa taman wisata yang dimiliki pihak swasta. ”Ada Taman Kelong, Restoran Gardenia, Taman Pelangi, dan yang baru ada taman kelurahan. Kami akan lengkapi dengan spot foto di mana pengunjung bisa foto pakai baju penari kabasaran,” kata Jouvendi.
Di bidang kriya, ia menyatakan, warga desa sudah bisa membuat produk, seperti tempat tisu, gantungan kunci, dan sebagainya. Ada pula kios-kios bunga sebagai produk hortikultura Tomohon yang terpusat di wilayah Kakaskasen. Semuanya turut dipromosikan di Instagram serta kanal Youtube desa.
Sandiaga pun mengakui keunggulan Kakaskasen Dua dari berbagai aspek. Ini didukung pula oleh posisi geografis kampung tersebut sehingga udaranya sejuk dan pemandangannya indah. Keberadaan acara internasional, seperti Tomohon International Flower Festival (TIFF) yang tahun ini digelar pada 8-12 Agustus, pun membuka peluang desa wisata di Tomohon untuk mendulang untung.
”TIFF ini menjadi magnet. Kita akan selalu beri dukungan karena acara ini memang sudah berkelas internasional. Kalau Kakaskasen Dua bisa terus meningkatkan kinerjanya, toilet dan homestay-nya bersih, produk-produknya dipasarkan secara digital, bukan mustahil akan naik ke tingkat dunia sehingga kunjungan wisatawan mancanegara meningkat,” katanya.
Wali Kota Tomohon Caroll Senduk pun turut berbangga dengan pencapaian Kakaskasen Dua yang masuk 75 besar ADWI 2023. ”Mudah-mudahan Kakaskasen Dua boleh mendapatkan juara,” katanya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut, Gorontalo, dan Maluku Utara, Winter Marbun, menyatakan, pihaknya siap mengarahkan berbagai lembaga keuangan untuk turut berperan dengan membuka akses keuangan daerah. ”Tim teknis sudah bicara dengan kelurahan dan kecamatan dan sepakat untuk mengembangkan Kakaskasen Dua sehingga bisa semakin banyak produk-produk lembaga keuangan yang bisa digunakan masyarakat,” ujarnya.
TIFF ini menjadi magnet. Kita akan selalu beri dukungan karena acara ini memang sudah berkelas internasional.
Melalui sinergi dengan semua pihak, Sandiaga yakin kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Kemenparekraf pun akan berupaya mencapai target 1,4 miliar perjalanan wisatawan domestik sepanjang tahun serta kunjungan 8,5 juta wisatawan mancanegara. Hal ini diupayakan melalui kerja sama dengan berbagai lokapasar tiket perjalanan.
Kerja sama telah dijalin dengan beberapa agen perjalanan daring (online travel agent/OTA), antara lain Traveloka, Tiket.com, dan Mister Aladin. Sandiaga berharap, kualitas pariwisata akan meningkat seiring meningkatnya belanja para wisatawan.
Untuk itu, Kemenparekraf pun aktif mengadakan bimbingan teknis bagi desa-desa wisata, termasuk di Sulut. Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono mengatakan, ada 13 desa wisata dari Sulut dan Gorontalo untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan dan kuliner desa.
”Tahun lalu ada Desa Budo di Minahasa Utara yang sudah masuk 50 besar ADWI 2022. Sekarang omzet desa sudah lebih dari Rp 1 miliar. Mudah-mudahan yang lain juga bisa menyusul sehingga lapangan kerja desa bisa semakin banyak dan pendapatannya meningkat,” ujarnya.