Ibu Kota Yahukimo Tak Kondusif, sejak Februari Enam Warga Diserang
Aksi penyerangan terhadap warga selama enam bulan terakhir di Deikai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, mengakibatkan enam korban jiwa dan tiga korban luka berat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Salah seorang pedagang bernama Matius Ropa tewas akibat diserang orang tak dikenal di Deikai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (2/8/2023) kemarin. Matius menjadi korban keenam yang meregang nyawa dalam beberapa bulan terakhir di Deikai.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, Kamis (3/8/2023), di Jayapura, mengatakan, aksi penganiayaan Matius terjadi di Jalan Statistik pada pukul 11.15 WIT. Korban tewas setelah mendapatkan tujuh luka tusuk akibat benda tajam.
Ignatius memaparkan, Matius meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Deikai. Polres Yahukimo masih menyelidiki penyerangan Matius murni aksi kriminal atau perbuatan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Sebelumnya, aparat gabungan TNI-Polri menggerebek markas KKB di Deikai yang berada di belakang Kantor Bupati Yahukimo pada Selasa (1/8/2023). Dalam aksi ini, dua anggota KKB tewas dan satu personel kepolisian terluka karena terkena tembakan di kaki.
Dalam penggerebekan itu, aparat menemukan 5 pucuk senjata api rakitan, 4 panah, puluhan busur panah, dan 8 butir amunisi. Aparat juga menangkap salah seorang anggota KKB berinisial AS dan telah ditahan di Markas Polres Yahukimo.
”Pelaku langsung melarikan diri setelah menyerang korban dengan senjata tajam. Belum diketahui apakah aksi ini berkaitan dengan penggerebekan markas KKB pada Selasa. Aparat Polres Yahukimo masih melakukan upaya penyelidikan,” kata Ignatius.
Ignatius menuturkan, Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polres Yahukimo untuk meningkatkan kewaspadaan dan patroli di seluruh Deikai. Upaya ini demi menciptakan situasi Deikai yang tetap kondusif dan mengantisipasi serangan KKB.
Ia mengimbau agar warga Deikai tidak beraktivitas sendirian di lokasi yang rawan gangguan keamanan. Diharapkan warga mewaspadai pergerakan orang yang mencurigakan dan segera melaporkan ke pihak kepolisian.
Berdasarkan catatan Kompas dan data Polres Yahukimo, sejak Februari hingga awal Agustus tahun ini terjadi enam kali serangan terhadap warga di Deikai. Dalam enam peristiwa tersebut, enam warga meninggal dan tiga warga luka berat.
Negara harus bertanggung jawab memastikan warga di Papua Pegunungan dapat beraktivitas dengan aman dan keselamatannya terjamin.
Lima dari enam aksi penyerangan warga di ibu kota Yahukimo merupakan perbuatan KKB. Yahukimo merupakan salah satu basis KKB yang kini dipimpin Kopi Tua Heluka. Mayoritas para korban merupakan pedagang hingga petani.
Menurut Juru Bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy, aksi penyerangan warga yang terus terjadi di ibu kota Yahukimo menunjukkan gangguan keamanan di daerah tersebut semakin serius. Ia menilai, situasi keamanan di Provinsi Papua Pegunungan setelah dimekarkan dari Provinsi Papua pada tahun lalu semakin tidak kondusif.
”Kami sangat menyesalkan penyerangan warga di wilayah Papua Pegunungan terus terjadi tahun ini. Negara harus bertanggung jawab memastikan warga di Papua Pegunungan dapat beraktivitas dengan aman dan keselamatannya terjamin,” kata Yan.