Hari Keenam Pencarian Petambang Emas, Air Justru Kembali Naik
Pencarian delapan petambang emas masih nihil pada hari keenam. Air sumur justru bertambah lagi, diduga akibat bocornya cekungan air tanah.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pencarian delapan petambang emas yang terjebak air di kedalaman sekitar 60 meter pada hari keenam masih nihil. Meski Sungai Tajur sudah dibendung serta dialihkan dan 35 pompa air sudah dikerahkan, air dalam sumur tambang tak kunjung surut, tapi justru bertambah 2 meter.
”Sampai saat ini Tim SAR Gabungan belum bisa mengevakuasi saudara-saudara kita yang terjebak. Untuk hari ini, genangan air malah bertambah lagi,” kata Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Basarnas Cilacap Priyo Prayudha Utama, di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (31/7/2023) sore.
Priyo menyampaikan, pada hari kelima atau kemarin, tim berhasil membuat air surut hingga 4 meter, tapi kini justru air bertambah naik menjadi 2 meter. ”Air yang awalnya bisa sampai kedalaman 14 meter, sekarang atau sore tadi setelah diukur malah menjadi 12 meter lagi atau terjadi penambahan 2 meter,” kata Priyo.
Priyo mengatakan, air diperkirakan berasal dari cekungan air tanah yang jebol. ”Analisis sementara kami, yang jebol adalah cekungan air tanah. Kenapa bisa semakin besar, dugaan kami adalah tanah-tanah di sekitar bocoran sudah semakin jenuh,” kata Priyo.
Seperti diketahui, delapan petambang terjebak air pada Selasa (25/7/2023) malam sekitar pukul 22.00. Delapan orang yang terjebak air itu berasal dari Kabupaten Bogor. Mereka adalah Cecep Supriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), dan Mulyadi (40).
Pada hari keenam ini, sejumlah mesin pompa air diangkat dari sumur-sumur dan dikumpulkan di depan tenda Posko Basarnas. Tali-temali, pipa, selang, dan pompa yang diangkut tim disemprot disinfektan oleh tim PMI untuk mensterilkan peralatan dari paparan virus atau bakteri yang tidak diinginkan.
Kita mendoakan yang terbaik bagi para petambang dan upaya evakuasi dilakukan secara optimal. (Adah Sudarsa)
Sebelumnya, Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa menyebutkan, kemungkinan untuk selamat bagi para petambang diprediksi kecil. ”Diprediksi pada hari kelima ini, jika dalam kondisi umum kita terendam air selama 5 hari di kedalaman 60 meter, bisa dibayangkan ya. Tapi ya kita berharap, kalau ada mukjizat, mungkin masih bisa selamat. Namun, peluang itu kecil,” kata Adah.
Adah juga menyampaikan, kondisi blower atau alat penyuplai udara di sumur sudah terendam air dan tidak bisa menyuplai oksigen sejak Selasa malam. ”Kita mendoakan yang terbaik bagi para petambang dan upaya evakuasi dilakukan secara optimal,” ujarnya. Operasi akan tetap dilaksanakan hingga hari ketujuh atau Selasa (1/8/2023) sesuai dengan standar operasi pencarian.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, pihaknya akan menutup total pertambangan emas ilegal yang ada di Banyumas. Rapat koordinasi dengan Forum Komunikas Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan dilakukan supaya kasus ini tidak terulang lagi. ”Saya, Pak Kapolresta, dan Pak Dandim sepakat ini harus ditutup total. Tidak boleh lagi ada aktivitas di sini,” kata Husein.