Keluarga Almarhum Bripda Ignatius Menggelar Ritual Adat Barapus
Setelah kepergian Bripda Ignatius, keluarga besarnya menggelar ritual adat Barapus, Sabtu (29/7/2023). Ritual tersebut digelar di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
MELAWI, KOMPAS — Keluarga besar Brigadir Dua Ignatius menggelar ritual adat Barapus, Sabtu (29/7/2023). Ritual yang digelar di rumah orangtua Ignatius di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, itu dihadiri keluarga besar dan kerabat dekat.
Barapus ini merupakan ritual masyarakat Dayak Kanayatn. Ritual dipimpin Panyangahatn (pembaca doa) bernama Anyan (63). Anyan adalah kakek dari Ignatius.
Tujuan ritual ini agar yang meninggal bisa lurus jalannya menuju Sang Pencipta. ”Kita berasal dari tanah dan kembali ke tanah,” tutur Anyan. Ritual ini juga dilakukan untuk memberi semangat bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sebelumnya, Bripda Ignatius tewas tertembak senjata api rekannya sesama anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Kejadiannya di Rumah Susun Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu lalu.
Saat ini Polri tengah mengusut dugaan pelanggaran etik dan juga pidana dalam peristiwa itu. Polres Bogor telah menetapkan dua tersangka, Bripda IM dan Brigadir Kepala IG.
Ayah korban, Y Pandi (51), meminta pelaku ditampilkan di media massa. Dia ingin keluarga besarnya bisa melihat wajah pelaku.
”Ketika pelaku ditampilkan di publik, keluarga besar bisa mengetahui dan yakin kasus ini diproses,” tuturnya.
Pandi meyakini anaknya meninggal karena sengaja ditembak. Dia meminta kasus ini diusut tuntas.
Semasa hidupnya, Bripda Ignatius disebut sosok bersahaja. Bello (24), teman masa kecil Ignatius, menuturkan, kawannya itu adalah sosok bersahaja dan supel.
”Banyak sekali temannya di sini (Melawi). Dia aktif dalam berbagai kegiatan, seperti futsal. Kami kaget mendengar kabarnya. Itu membuat kami kehilangan,” tuturnya.