Pameran produk UMKM di luar daerah asalnya diharapkan membuka pasar baru serta mewujudkan kolaborasi dan kerja sama antar-pelaku UMKM untuk jangka panjang.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·5 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Ceruk pasar dalam negeri masih berpotensi besar digarap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Lewat pameran produk UMKM di luar daerah asalnya, diharapkan terbuka pasar baru serta terjadi kolaborasi dan kerja sama antarpelaku UMKM untuk jangka panjang.
Dalam rangka memperluas pasar produk UMKM, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah menyelenggarakan UKM Dekranasda Jateng Expo 2023 di Duta Mall, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 28-30 Juli 2023. Sebanyak 34 stan UMKM turut meramaikan pameran ini, yakni 32 stan UMKM Jateng dan dua stan UMKM Kalsel.
Ketua Dekranasda Jateng Siti Atiqoh Ganjar Pranowo mengatakan, UKM Dekranasda Jateng Expo merupakan agenda rutin Dekranasda Jateng, yang penyelenggaraannya dilakukan secara berkeliling di luar Jateng. Pada 2018 kegiatannya diselenggarakan di Samarinda, Kalimantan Timur, kemudian pada 2019 di Palembang, Sumatera Selatan. Pada 2020 dan 2021 kegiatan pameran ditiadakan karena pandemi Covid-19, lalu pada 2022 diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan.
”Selain untuk daya ungkit produk-produk UMKM Jateng, kegiatan ini juga untuk kolaborasi dan kerja sama dengan UMKM Kalsel. Ada simbiosis mutualisme di sini,” kata Atiqoh saat pembukaan UKM Dekranasda Jateng Expo 2023 di Duta Mall, Banjarmasin, Jumat (28/7/2023).
Tujuan utama penyelenggaraan UKM Dekranasda Jateng Expo di Kalsel, menurut Atiqoh, bukan hanya untuk mengejar penjualan selama pameran berlangsung, tetapi adanya pemesanan kembali (repeat order), kolaborasi, dan perjanjian atau kontrak kerja sama dengan pelaku UMKM maupun para investor yang ada di Kalsel.
Ia menyebutkan, saat penyelenggaraan UKM Dekranasda Jateng Expo di Kaltim (2018), tercatat total transaksi senilai Rp 638 juta. Di Sumsel (2019), transaksinya meningkat menjadi Rp 800 juta, lalu di Sulsel (2022) meningkat lagi menjadi Rp 1,2 miliar.
”Kami optimistis penyelenggaraan UKM Dekranasda Jateng Expo di Kalsel akan berdampak jauh lebih besar dari penyelenggaraan sebelumnya,” ujarnya.
Bagus Pursena, pemilik usaha Nuansa Porselen Indonesia, mengatakan, pameran di Kalsel menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan sekaligus menawarkan produk keramik dari Boyolali, Jateng. Ia berharap produk keramik buatan Nuansa Porselen Indonesia bisa lebih dikenal di Kalsel sehingga semakin banyak peminatnya.
”Selama ini pasar terbesar produk kami ada di Pulau Jawa, terutama Jateng, lalu Jakarta dan Bali. Pasar Kalimantan masih sangat terbatas sehingga ini menjadi kesempatan yang sangat baik untuk menggarapnya,” katanya.
Mesti difasilitasi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, kreativitas UMKM sudah banyak menghasilkan produk yang bagus. Namun, sering kali problemnya adalah produk itu susah laku. Maka, mesti difasilitasi lewat pameran agar produknya bisa laku.
”Pameran semacam ini bagus, karena membuat kita bisa saling bertukar potensi pasar, belajar desain produk-produk UMKM, serta bagaimana bisa meningkatkan itu semua. Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut,” katanya.
Menurut Ganjar, kondisi pasar dunia saat ini belum terlalu bagus atau belum pulih pascapandemi. Untuk itu, pelaku UMKM bisa mengoptimalkan pasar dalam negeri. ”Kalau 40 persen dari APBN dan APBD dibelanjakan untuk produk UMKM, maka selesai itu. Pasti itu akan menjadi rangsangan luar biasa untuk UMKM,” katanya.
Ganjar berharap dalam kegiatan pameran produk UMKM Jateng di Kalsel tidak hanya sebatas jual-beli, tetapi ada kerja sama antara UMKM Jateng dan Kalsel dalam mendesain produk, meningkatkan kualitas, dan menjualnya ke berbagai tempat. ”Untuk penjualan bisa ke luar daerah maupun ke luar negeri, terutama dengan menggunakan teknologi digital,” katanya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, lewat video, mengatakan, produk UMKM lokal tidak kalah dengan produk asing. Bahkan, bisa dibilang produk lokal sudah siap bersaing dengan merek ternama luar negeri. ”Hal itu bisa dilihat dari banyaknya merek lokal yang sudah berhasil menjejakkan kakinya di kancah dunia,” ujarnya.
Beri kemudahan
Menurut Teten, pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan dan dukungan agar UMKM dapat terus tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal ini mulai dari pengalokasian 40 persen belanja pemerintah dan BUMN untuk produk UMKM lokal, memberikan ruang usaha sebesar 30 persen pada infrastruktur publik, hingga menaikkan porsi kredit perbankan menjadi 30 persen pada 2024.
Tidak hanya sampai di situ, pemerintah juga tengah fokus mendorong UMKM dan koperasi untuk menjadi bagian dari program hilirisasi nasional. Untuk itu, setiap wilayah harus mampu mengenal potensi masing-masing agar dihilirisasi melalui koperasi hingga kemudian koperasi sektor riil menjadi pemain utama dalam perekonomian nasional.
”Seperti kita ketahui, 97 persen lapangan kerja disediakan oleh UMKM sektor mikro. Karena itu, melalui kegiatan (pameran) ini saya mengajak masyarakat luas untuk mendukung sepenuhnya dengan cintai, beli, dan konsumsi produk UMKM,” katanya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar berterima kasih kepada Pemprov Jateng karena telah memilih Kalsel sebagai tempat penyelenggaraan UKM Dekranasda Jateng Expo 2023. Kegiatan ini selain menjadi ajang promosi dan pemasaran, juga dapat menciptakan dan mengembangkan kemitraan usaha dan bisnis UMKM dengan saling berkolaborasi dan berbagi pengetahuan.
”Semoga kegiatan ini juga semakin memperkokoh hubungan kerja sama antara Kalsel dan Jateng, khususnya dalam bidang UMKM dan ekonomi kreatif. Kolaborasi kedua provinsi diharapkan mampu meningkatkan potensi ekonomi lokal, mendukung pengembangan UMKM, serta menciptakan peluang kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan,” katanya.
Ketua Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Muhammad Aripin mengapresiasi penyelenggaraan UKM Dekranasda Jateng Expo di Kalsel. Menurut dia, pameran ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM di Kalsel untuk melihat produk-produk unggulan UMKM Jateng. ”Ini tentu bisa menjadi inspirasi. Inovasi yang dibuat UMKM Jateng perlu juga dikembangkan oleh pelaku UMKM di Kalsel,” katanya.