30 Pasar Tradisional di Seluruh Indonesia Direvitalisasi Tahun Ini

Pemerintah akan merevitalisasi 30 pasar tradisional di Indonesia dengan anggaran per pasar sekitar Rp 70 miliar sampai Rp 150 miliar. Pembangunan pasar tradisional ini diharapkan menjadi pengungkit ekonomi.

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Kondisi Pasar Purwodadi yang terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Jumat (21/7/2023). Menurut rencana, pasar ini akan mulai direvitalisasi tahun ini dan tuntas tahun depan.

ARGA MAKMUR, KOMPAS — Pemerintah akan merevitalisasi 30 pasar tradisional di Indonesia dengan anggaran Rp 70 miliar sampai Rp 150 miliar per pasar. Pembangunan pasar tradisional ini diharapkan menjadi pengungkit ekonomi rakyat dan mendorong perekonomian daerah.

Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Jumat (21/7/2023). Dalam kunjungannya itu, Presiden menemui ribuan pedagang dan pengunjung pasar yang berdatangan untuk melihat Kepala Negara dari dekat.

Basuki menuturkan, ke-30 pasar tradisional yang akan dibangun tersebar di sejumlah daerah dari Nias hingga ke Pulau Sulawesi. Pembangunan pasar ini didasari atas pengajuan dari pemerintah daerah dan melihat dari kondisi pasar.

Basuki menuturkan, revitalisasi ini bertujuan untuk mengangkat lagi marwah pasar tradisional agar lebih bersih dan sehat sehingga berdampak pada meningkatnya minat masyarakat bertransaksi di pasar. ”Kami tidak mengubah pasar menjadi mal tetapi tetap sebagai pasar tradisional,” ujar Basuki.

Baca juga: Presiden Pantau Jalan Rusak di Bengkulu Utara

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Presiden Joko Widodo melihat kondisi Pasar Purwodadi yang terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Jumat (21/7/2023).

Untuk anggaran yang disediakan, ungkap Basuki, sangat tergantung dari kondisi pasar, baik dari sisi luasan maupun jenis perbaikan yang akan diterapkan. Ia mencontohkan revitalisasi Pasar Purwodadi, Bengkulu Utara, yang akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 110 miliar. Anggaran itu digunakan membangun kembali pasar dari awal.

Dengan jumlah pedagang sekitar 1.000 orang, diperkirakan proses pembangunan pasar membutuhkan waktu sembilan bulan. ”Kita akan buat pasar ini menjadi bersih,” kata Basuki.

Kami tidak mengubah pasar menjadi mal, tetapi tetap sebagai pasar tradisional.

Bupati Bengkulu Utara Mian berpendapat membangun pasar sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi pasar setelah terbakar pada April 2021. Padahal, pasar ini menjadi salah satu tumpuan ekonomi masyarakat Bengkulu Utara.

Pasar ini terletak di posisi yang sangat strategis karena merupakan kawasan perlintasan warga dari arah utara ke selatan Bengkulu atau sebaliknya. ”Pasar ini juga dekat dengan pusat pemerintah kabupaten,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya mengajukan usulan kepada pemerintah pusat untuk merevitalisasi pasar ini dan disetujui. Dalam pembangunannya pun, akan disematkan sejumlah ornamen yang mengedepankan kearifan lokal Kabupaten Bengkulu utara untuk memanjakan mata bagi mereka yang berkunjung.

”Dengan revitalisasi ini diharapkan dapat mengungkit kembali perekonomian di daerah,” ujar Mian.

Baca juga: Tol Bengkulu-Taba Penanjung Bebaskan Bengkulu dari Isolasi Ekonomi

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Presiden Joko Widodo berfoto dengan warga di Pasar Purwodadi, Kecamatan Arga Makmur, Bengkulu Utara, Bengkulu, Jumat (21/7/2023). Pasar ini akan direvitalisasi untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan.

Presiden Joko Widodo memastikan revitalisasi Pasar Purwodadi akan dimulai sesegera mungkin. ”Saat ini masih dalam proses lelang. Saya harap proses revitalisasi pasar bisa dimulai paling lambat September 2023 dan selesai di awal tahun depan,” ungkapnya.

Pedagang pasar Purwodadi, Fitra Deni (42), menuturkan, sejak pasar daring marebak, keberadaan pasar tradisional seakan dilupakan. ”Kondisi ini diperparah dengan pandemi Covid-19. Pasar semakin sepi,” katanya.

Situasi ini tergambar dari pendapatannya yang terus menurun dalam lima tahun terakhir. Pada 2016, Fitra bisa memperoleh omzet hingga Rp 400.000 per hari, tetapi sekarang untuk memperoleh Rp 100.000 pun sulit. Dengan perbaikan pasar, Fitra berharap ketertarikan warga untuk datang lagi ke pasar bisa meningkat. Dengan begitu, penghasilannya pun bertambah.

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada jajarannya terkait perbaikan jalan di Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Jumat (21/7/2023). Bulan ini perbaikan jalan terus dilakukan, termasuk beberapa provinsi seperti Sumatera Utara, Jambi, dan Lampung.