Kali Ketiga di 2023, Rute Penerbangan Internasional ke Manado Dibuka
Untuk kali ketiga dalam setahun, Pemprov Sulut membuka rute penerbangan internasional baru untuk menghubungkan Manado dengan negara-negara Asia Timur. Kinerja sektor pariwisata diharapkan bisa kembali melonjak.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Untuk kali ketiga dalam setahun, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara membuka rute penerbangan internasional baru untuk menghubungkan Manado dengan negara-negara Asia Timur. Kinerja sektor pariwisata diharapkan bisa kembali melonjak seperti pada masa kejayaannya selama 2016-2019.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Selasa (18/7/2023), menyatakan kesiapan para pelaku usaha pariwisata untuk kembali menyambut wisatawan mancanegara, utamanya dari China. Sejak tahun lalu, pihaknya telah mempresentasikan situasi dan potensi sektor pariwisata Sulut di depan jajaran pengusaha ”Negeri Tirai Bambu”.
”Kami sudah presentasi bersama Pak Oratmangun (Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun). Kami paparkan persiapan bagaimana menyambut turis, kemudian bagaimana menyambut tenaga kerja (perusahaan tambang yang akan melanjutkan perjalanan) ke Morowali dan lain-lain,” kata Olly di Kantor DPRD Sulut.
Untuk itulah rute penerbangan baru yang menghubungkan Guangzhou dengan Manado baru-baru ini dibuka dengan frekuensi dua kali sepekan. Rute ini diterbangi oleh China Southern Airlines yang mendarat perdana di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Minggu (16/7/2023) malam dengan sambutan water salute.
”Kalau kita tidak siap, mereka (turis) tidak akan datang. Sampai enam bulan dari sekarang, sudah penuh itu pesawatnya. Kami usulkan supaya ditambah jadi empat kali karena penumpangnya banyak. Kalau bisa lima,” kata Olly.
Sebelumnya, pada Maret 2023, Manado resmi menjadi tempat transit penerbangan Garuda Indonesia di rute Tokyo-Denpasar. Dengan pesawat Airbus A333, penerbangan tersebut dapat mengangkut sekitar 250 orang setiap sekali sepekan dari dan menuju ke Jepang.
Kemudian, pada 19 Mei 2023, pesawat maskapai Jeju Air asal Korea Selatan mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado dengan membawa 169 penumpang dari Incheon. Namun, penerbangan yang difasilitasi pesawat Boeing 737-800 Next Generation itu baru penjajakan. Kepala Dinas Pariwisat Sulut Henry Kaitjily mengatakan, penerbangan reguler akan dimulai pada September 2023.
Sampai enam bulan dari sekarang, sudah penuh itu pesawatnya. Kami usulkan supaya ditambah jadi empat kali karena penumpangnya banyak.
Maskapai ketiga yang membuka rute dari Asia Timur menuju Manado adalah China Southern Airlines. Pada Minggu dini hari, pesawat Airbus A321 yang digunakan dalam penerbangan itu tiba dari Bandara Internasional Guangzhou Baiyun dengan membawa 189 penumpang.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Minggus Gandeguai menyebut pihaknya siap melayani maskapai asing yang membuka rute menuju Manado, baik reguler maupun carter. Untuk sementara, pesawat China Southern Airlines akan mendarat di Manado setiap Selasa dan Minggu dini hari.
”Ini adalah momen istimewa bagi Manado sebagai destinasi pariwisata Indonesia selain Bali. Di samping itu, ini juga merupakan langkah penting dalam memperkuat konektivitas udara dengan China dan negara-negara lainnya. Kami berharap ke depan pesawat dari Guangzhou bisa tiba setiap hari karena Bandara Sam Ratulangi beroperasi 24 jam,” kata Minggus.
Ia menambahkan, gedung terminal Bandara Sam Ratulangi kini bisa melayani 6 juta penumpang sepanjang tahun. Kapasitas ini pun belum tersentuh maksimal karena pariwisata di Sulut belum pulih sepenuhnya.
”Kami harap pariwisata di Sulut bisa bergairah kembali dengan kedatangan turis asal China. Turis China sampai saat ini masih mendominasi jumlah wisatawan mancanegara walaupun menurut data masih minus 50 persen dibanding tahun 2019 sebelum pandemi,” katanya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, pada 2019 total wisatawan mancanegara ke Sulut mencapai 129.587 orang, rekor tertinggi setidaknya selama masa kepemimpinan Olly Dondokambey yang dimulai pada 2016. Namun, sejak pandemi Covid-19, kunjungan turun drastis. Sepanjang 2022, misalnya, jumlah wisman ke Sulut hanya 15.388 orang.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke Manado, Juni 2023, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengapresiasi upaya Pemrpov Sulut untuk membuka rute-rute penerbangan. Namun, ia mengkritik kurangnya fleksibilitas bagi wisatawan. Ia mengusulkan tiket penerbangan ke dari Jepang ke Manado seharusnya bisa dipaketkan dengan penerbangan lanjutan ke Bali tanpa bayaran tambahan agar wisatawan mancanegara lebih puas.