Sarawak Targetkan Tiga Juta Wisatawan di Tahun 2023
Sarawak di Malaysia menawarkan beragam atraksi wisata baru. Selain keindahan alam, ada tradisi hingga kuliner yang bakal memanjakan wisatawan.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
KUALA LUMPUR, KOMPAS — Negara Bagian Sarawak, Malaysia, berusaha memperkuat citra sebagai kawasan wisata baru di Malaysia. Promosi lewat ragam event wisata ditargetkan bisa mengundang 3 juta wisatawan di tahun 2023.
”Kami semakin serius membangun citra sebagai daerah wisata baru di Malaysia,” kata Ketua Pegawai Eksekutif Badan Wisata Sarawak Sharzede Datu saat membuka acara ”Yours Truly Sarawak” pada Jumat (14/7/2023) di Kuala Lumpur.
Peluncuran ”Yours Truly Sarawak” ini dihadiri jurnalis Malaysia dan Indonesia. Badan Wisata Sarawak juga memberikan apresiasi kepada sejumlah jurnalis yang ikut menyokong wisata Sarawak.
Sarawak berbatasan dengan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Negara bagian ini punya potensi pantai, taman nasional, hingga budaya.
Ada kemiripan budaya antara masyarakat Sarawak dan warga Kalimantan, di antaranya pakaian tradisional suku Dayak dan alat musik sampe.
Kekayaan kuliner Sarawak juga khas dan tidak mudah ditemui di Kuala Lumpur, seperti umai, pais udang, ulam-ulaman.
”Kami harap Anda menikmati berbagai penawaran yang kami siapkan,” kata Sharzede.
Wisatawan Indonesia
Sharzede mengatakan, setelah Covid-19, pariwisata Sarawak kembali tumbuh. Periode Januari-Juni 2023, tercatat 1,9 juta wisatawan. Menurut Sharzede, target 3 juta wisatawan akan terlampaui enam bulan ke depan.
”Sarawak diberkati pemandangan berbeda, taman nasional dan situs UNESCO. Kami memastikan tidak akan merusak keindahan alam dan sumber daya. Pariwisata bertanggung jawab untuk pelestarian,” ujar Sharzede.
Sejauh ini, wisatawan Indonesia menjadi sasaran utama. Sejak Juni 2023, maskapai AirAsia membuka penerbangan langsung Jakarta-Sarawak.
”Dengan jumlah penduduk Indonesia lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia memberikan peluang besar. Salah satu yang ditawarkan adalah wisata kesehatan. Kini, wisatawan Indonesia mulai ada yang berobat ke sini,” kata Sharzede.
Wakil Kepala Eksekutif Divisi Pemasaran dan Komunikasi Badan Wisata Sarawak Suriya Charles Buas mengatakan, kontribusi wisata belum sebesar ekspor minyak dan gas, ekspor kayu, minyak kelapa sawit, dan pertanian. Namun, keberadaan wisata dapat menggerakkan banyak aktivitas ekonomi warga. ”Jasa penjualan makanan, pemandu, dan penginapan akan tergerak juga,” ujar Suriya.
Wartawan senior di Kuala Lumpur, Zakaria Abdul Wahab, mengatakan, saat Covid-19, pariwisata Malaysia lumpuh total. Masyarakat terdampak kelesuan ekonomi karena tidak ada turis yang datang.
”Tahun ini, pariwisata tumbuh pesat lagi. Dalam tatanan ekonomi Malaysia, sektor wisata kontribusinya kecil tetapi keberadaannya sangat penting terutama bagi warga kelas menengah ke bawah,” ujar Zakaria.