Pusat Pelatihan Komunitas Masyarakat di Jayapura Diluncurkan
Pusat Pelatihan Komunitas Hena Uwakhe Imea menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang pariwisata, kebudayaan, dan konservasi lingkungan di Kabupaten Jayapura, Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Jayapura bersama Samdhana Institute meluncurkan Pusat Pelatihan Komunitas Hena Uwakhe Imea di Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (14/7/2023). Kehadiran fasilitas ini bertujuan mengembangkan kapasitas masyarakat, meningkatkan kesadaran mengenai lingkungan dan pariwisata, serta pelestarian kebudayaan.
Pusat Pelatihan Komunitas Hena Uwakhe Imea berlokasi di Kampung Hena, Distrik Sentani. Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura Hana Hikoyabi secara langsung meresmikan fasilitas tersebut.
Nama fasilitas tersebut diambil dari bahasa Sentani. Hena adalah nama kampung tersebut, uwakhe adalah bekerja keras dengan mandiri, dan imea berarti rumah. Fasilitas ini berada dalam kawasan hutan Kampung Hena dan dekat daerah aliran sungai yang bermuara di Danau Sentani.
Terdapat 20 komunitas yang akan terlibat dalam kegiatan pelatihan di tempat tersebut, antara lain Komunitas Noken Mamta, Komunitas Tuli Jayapura, Komunitas Pemuda Yotoro, Kelompok Uwakhe Group, Pemuda Hena, Kelompok Gerabah Titian Hidup, dan Sekolah Adat Hobong.
Hana Hikoyabi mengapresiasi kehadiran Pusat Pelatihan Komunitas Hena Uwakhe Imea karena berperan menyiapkan masyarakat untuk mengembangkan potensi daerah di sektor pariwisata. Selain itu, fasilitas ini juga melatih generasi muda untuk bersahabat dengan alam.
”Kami akan mendukung penuh segala kegiatan yang terlaksana di tempat ini. Salah satunya adalah menyiapkan fasilitas, seperti pondok, wisata hingga pelaksanaan kegiatan pelatihan yang bersinergi dengan instansi terkait, seperti dinas pendidikan,” kata Hana.
Sementara itu, Agusta Kopeuw, selaku pengelola Hena Uwakhe Imea, mengatakan, pihaknya akan menyiapkan generasi muda di Kabupaten Jayapura dengan pelatihan bahasa asing secara gratis. Tujuannya agar para pemuda dapat meraih penghasilan dengan mendampingi turis asing ke sejumlah destinasi di Kabupaten Jayapura, seperti Bukit Yotoro dan Kampung Abar.
”Kami akan melatih bahasa Inggris bagi komunitas masyarakat yang ingin menjadi pramuwisata. Selain itu, kami juga memberikan pelatihan cara membuat noken dan aneka kerajinan tangan lainnya yang bernilai ekonomis,” ujar Agusta.
Stephanie Lydia Woen, selaku Ketua Komunitas Tuli Jayapura, mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dengan kehadiran fasilitas tersebut. ”Kami akan melatih masyarakat umum secara gratis untuk mempraktikkan Bahasa Isyarat Indonesia,” ucapnya.
Koordinator Program Papua Samdhana Institute Roki Aloysius mengatakan, pihaknya akan melaksanakan kegiatan pelatihan secara rutin di Hena Uwakhe Imea. Kegiatan ini akan melibatkan 20 komunitas masyarakat di Jayapura dan sekitarnya.
”Setiap komunitas dapat mencapai maksimal 20 orang. Tempat ini tidak hanya akan menjadi pusat pelatihan komunitas, tetapi juga tempat rekreasi hingga pelaku usaha kecil menengah untuk meraih pemasukan,” ucap Roki.